Di pagi hari, Taeyeon memasuki apartemennya untuk meminta penjelasan Baekhyun soal 'kejadian' kemarin malam. Tapi sayangnya di sana sudah sepi dan hanya terdapat sebuah sticky note yang tertempel di kulkas dengan tulisan, 'Aku pergi bekerja - B.'
Melihat itu membuat Taeyeon mendesah kecewa, seharusnya ia pulang lebih pagi dan apa itu isi sticky note-nya? Kenapa begitu singkat? Bahkan sepertinya pria itu benar-benar malas untuk sekedar menulis nama lengkapnya sendiri.
"Cih dasar pria tidak tahu diri," cibir Taeyeon sambil mencoba melepas sticky note itu meski hasilnya nihil.
Dibanding menjadi lebih kesal, Taeyeon memutuskan keluar apartemen untuk berjalan-jalan, tak ada Baekhyun membuatnya semakin bosan dan tak tahu harus mengerjakan apa. Setidaknya jika ada Baekhyun, ada objek untuk dikerjai olehnya bukan?
"Hmm harus ke mana ya aku? Luhan? Ah tidak, sangat canggung mengingat yang kemarin. Tiffany? Dia bisa saja sedang bersama gadis blonde itu." Taeyeon terus berjalan sambil bergumam dan beradu argumen dengan dirinya sendiri.
Hingga tanpa ia sadari, kakinya dengan begitu saja berjalan menuju rooftop, entahlah Taeyeon suka saja berada di rooftop. Tempatnya nyaman dan dipenuhi angin, belum lagi gadis itu dapat melihat lebih jelas kehidupan orang-orang yang masih hidup dari rooftop.
"Unnie."
Sebuah suara menginterupsi lamunan Taeyeon. Gadis itu melihat ke sampingnya, di sana sudah ada gadis bermata rusa yang sudah lama sekali dekat dengannya. Hanya saja tatapan cerianya hari ini berubah sendu.
"Ada apa Yoong? Wajahmu lesu sekali," tanya Taeyeon to the point, nadanya sedikit khawatir mengingat gadis di sampingnya itu selalu menyapa dengan nada ceria.
Yoona tersenyum kecut sebelum memulai ceritanya, "Aku hari ini melihat Changwook oppa, tapi dia sedang bersama gadis lain."
Taeyeon terdiam mendengarnya, ia kini mengerti kenapa sahabatnya itu terlihat lesu. Pasti saja selalu berkaitan dengan pria yang sudah lama gadis itu sukai. Hanya pria itu yang dapat membuat Im Yoona si penuh keceriaan menjadi pendiam dan murung.
"Dia mengatakan akan melamar gadis itu."
"Benarkah?" tanya Taeyeon dengan ekspresi terkejutnya.
Yoona mengangguk lesu, "Aku tadi melihatnya sendiri. Sepertinya aku memang tidak mempunyai kesempatan untuk memilikinya." gadis itu menghela napasnya kasar. Dia begitu kesal dengan kejadian hari ini, memikirkannya saja membuat perutnya menjadi mual.
Taeyeon melihat Yoona dengan pandangan iba. Bagaimana mungkin gadis itu tak sedih? Penyemangatnya akan melamar gadis lain.
"Kadang kita harus menerima kenyataan meski itu pahit sekalipun."
Taeyeon beringsut memeluk Yoona, meski gadis itu penuh keceriaan, Taeyeon juga sadar bahwa Yoona dapat merasakan sebuah kesedihan yang biasanya ia pendam sendiri.
"Oy kalian sedang a- Ya Tuhan! Kau kenapa Yoong?!"
Pekikan heboh dari Sooyoung membuat Taeyeon menatap gadis jangkung itu tajam agar gadis itu tak berisik dan membuat keadaan hati Yoona semakin buruk. Ia dapat melihat gadis lainnya juga datang dan berkumpul menghampiri Yoona.
"Dibanding berdiri seperti ini, mari membuat lingkaran seperti biasa," saran Sunny yang diangguki oleh gadis lainnya.
Mereka membuat lingkaran di tengah rooftop, suatu kebiasaan yang sudah sangat rutin mereka lakukan untuk mengobrol atau sekedar saling mencurahkan isi hati masing-masing. Mereka tak pernah malu, bahkan untuk menceritakan aib mereka sendiri, toh bersahabat selama 10 tahun telah menjadikan mereka seperti keluarga sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Ghost! ✔
Fanfiction[COMPLETE] Karena pertengkarannya dengan sang ayah, membuat Baekhyun harus pergi dari rumah dan pindah ke sebuah kamar apartemen yang 'katanya' angker. Namun Baekhyun yang tak percaya akan hal supranatural memilih menetap tanpa tahu bahwa di sana te...