Happy 50k readers OMG!
Coba kasih tau dong alasan kalian suka cerita ini?
👻👻👻
Luhan membuka matanya perlahan, mencoba membiasakan penglihatannya dengan cahaya dari jendela yang memasuki ruangan. Sebuah perasaan asing menyinggapi dirinya, hingga kepalanya mulai berdenyut sakit. Membuatnya yang semula hendak bangun, harus kembali menidurkan tubuhnya.
"Kau masih harus berbaring Luhan-ssi."
Sebuah suara membuat Luhan reflek menoleh dan mendapati seorang pria dengan setelan jas rapi dengan koran pagi di tangan sedang duduk di dekatnya. Membuat dahi Luhan berkerut, bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya.
"Apa yang terjadi?" tanya Luhan dengan suara paraunya.
"Kepalamu terpukul oleh vas bunga, kau ingat?"
Luhan memegang kepalanya dan merasakan rasa sakit bercampur perih. Ia sekarang baru mengingatnya, semua ini ulah seseorang yang paling ia percaya selama ini. Ia bahkan tak tau sekarang di kana gadis itu berada, mungkin telah pergi jauh begitu saja meninggalkannya sebagai tersangka tunggal.
"Apa dia telah kabur?" Luhan kembali bertanya. Tak ingin bibirnya menyebut gadis itu yang seakan telah menghianati semua yang telah ia lakukan selama ini.
Belum sempat Changwook menjawab, pintu ruangan terbuka cepat dan menampakkan Kibum diikuti Baekhyun di belakangnya yang datang dengan terburu menuju Luhan. Tanpa berbicara sepatah kata pun Kibum memukul wajah Luhan dengan keras tanpa ampun, membuat Changwook dan Baekhyun dengan cepat menarik Kibum menjauh dari Luhan.
"Lepaskan aku! Biarkan aku menghabisi bajingan ini!" seru Kibum kencang. Baekhyun yang tidak tahan, menarik kencang tubuh Kibum dan mendorongnya.
"Ini tidak seperti yang kita janjikan sebelumnya Kim Kibum! Kau sudah berjanji tidak akan memukulnya!"
Napas Kibum memburu, matanya masih menatap Luhan dengan tajam. "Apa hyung akan diam saja jika melihat pembunuh orang yang paling kau sayang?"
Kibum mengalihkan pandangannya pada Baekhyun. "Asal hyung tau, sudah bertahun-tahun aku menunggu kabar noona seperti orang gila. Tapi lihatㅡ" Kibum menunjuk Luhan yang sedang menunduk dengan darah mengalir dari sudut bibirnya. "ㅡpelaku dari semua ini masih bisa merasakan hidup dengan tenang tanpa memikirkan apapun."
"Lalu kau mau bagaimana?! Menganiayanya sampai mati?! Itu sama saja kau ingin membuat dirimu sama sepertinya!" bentak Baekhyun. "Lagi pula pelaku utama dari pembunuhan ini bukan dia, tapi seorang wanita."
"Apa?" Kibum terdiam tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. "Siapa dia? Beritau aku."
"Kau tak perlu tau, nanti kau akanㅡ"
"Hwang Tiffany."
Suara Luhan membuat semua orang di dalam ruangan tersebut menoleh padanya. Pria bermata rusa itu menengadahkan kepalanya untuk menatap Kibum, ia sudah bersiap untuk memberitau segalanya, bahkan kepada dunia. Tak peduli apa konsekuensi yang ia akan dapat nantinya.
"Tiffany menyukai seorang pria bernama Suho, tapi pria itu berpacaran dengan Taeyeon. Saat itu Tiffany hanya memintaku untuk membututi Taeyeon dan gadis lainnya tanpa menjelaskan apa maksudnya. Tapi semakin lama aku mengerti bahwa permintaan Tiffany semakin menjurus kepada hal yang tidak diinginkan."
Kibum tersenyum sinis. "Jika kau memang tau itu akan menjadi hal buruk, mengapa kau mengikutinya? Memang kau budaknya hah?"
"Aku sebatang kara, dan saat itu hanya Tiffany harapanku untuk hidup sehingga aku melakukan segala hal untuknya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Ghost! ✔
Fanfiction[COMPLETE] Karena pertengkarannya dengan sang ayah, membuat Baekhyun harus pergi dari rumah dan pindah ke sebuah kamar apartemen yang 'katanya' angker. Namun Baekhyun yang tak percaya akan hal supranatural memilih menetap tanpa tahu bahwa di sana te...