Matahari sudah mulai memunculkan dirinya dengan malu-malu ke permukaan, di saat itu juga Erica dibantu Sunna tengah berkutat dengan berbagai macam bahan makanan seadanya yang tersedia di dalam kulkas untuk sarapan. Memang untuk hal memasak Erica tidak perlu diragukan lagi, kehidupan mandirinya sejak remaja membuat ia dapat memasak dengan baik hampir layaknya chef. Tak berselang lama, derap langkah dari lantai atas membuat Erica menghentikan sebentar kegiatannya dan menghampiri sumber suara, Seojoo adiknya yang akan berangkat bekerja ke rumah sakit. Erica melambaikan tangannya dengan senyum manis menyapa Seojoo yang hanya memasang ekspresi datarnya.
"Seojoo-ya! Ayo sarapan bersama dulu, ini masih sangat pagi."
Seojoo menghela napas tak senang. "Tidak perlu."
"Eyy ayolah, sudah berapa lama kita tak sarapan bersama?" Erica menarik lengan Seojoo untuk mengajaknya ke ruang makan, namun Seojoo segera menepisnya dengan kasar.
"Aku bilang aku tidak perlu!" gertak Seojoo yang membuat Erica terkejut mendengarnya. "Tidak usah sok peduli."
Tanpa mengindahkan perasaan Erica, Seojoo pergi begitu saja. Meninggalkan Erica yang masih terdiam dan hanya dapat menatap punggung Seojoo yang semakin menghilang dari balik pintu. Sunna menghampiri Erica dengan sendok sayur yang masih dipegangnya. Ia menatap Erica dengan pandangan iba, lalu mengusap bahunya untuk menyabarkannya. Mengenal Erica selama bertahun-tahun telah cukup mengetahui apa saja yang Erica pendam selama ini.
"Sudahlah, kau tahu sendiri dia sangat mirip denganmu."
Erica memperlihatkan cengirannya. "Kau benar. Dia sangaat... mirip denganku, terlalu mirip."
"Kecuali tinggi badan dan otak?"
"Benarㅡ" Erica yang tengah berjalan ke dapur berbalik kembali dan mendelik pada Sunna. "Yah! Kalau begitu kau adikku!"
"Ouh.. kenapa sampai kesal begitu sih?"
Bersamaan dengan Erica dan Sunna yang tengah kembali lagi menuju dapur, Baekhyun keluar dari kamarnya dengan perasaan canggung. Namun Erica yang menyadari itu langsung melambaikan tangannya disertai senyuman lebar seperti tak pernah terjadi apa-apa kemarin malam.
"Manajer! Ayo sarapan bersama!"
Baekhyun mengusap tengkuknya dengan kikuk. "Ah.. iya."
Pagi mereka dihabiskan untuk sarapan bersama sebelum nantinya Erica harus melakukan syuting filmnya lagi, tentunya ditemani oleh Baekhyun dan Sunna. Sarapan pagi mereka berlangsung dengan tenang meski kurang dari sepuluh menit, karena Erica yang sangat hobi berbicara mulai mengoceh memecah keheningan di antara mereka bertiga.
"Manajer, kau tahu Anna kan? Go Anna yang menyebalkan itu ingin kontak temanmu yang waktu pembacaan naskah kemarin datang."
Baekhyun mengerutkan dahinya. "Changwook? Untuk apa?"
"Anna ingin merekrutnya menjadi manajer." Erica mengedikkan bahunya sembari menyuap nasi, "Aku juga tak mengerti akan pikirannya yang asal ingin menyuruh orang lain menjadi manajernya. Dia aneh kan?"
"Kau tidak berkaca?" komentar Sunna yang sedari tadi hanya memperhatikan.
Erica menatap Sunna tak terima. "Apa? Aku melakukan apa memangnya?"
"Kau asal merekrut Baekhyun-ssi menjadi manajermu kalau boleh aku ingatkan."
"Ah.. terimakasih sudah mengingatkan Lee Sunna-ssi," ujar Erica setengah hati.
Baekhyun terkekeh melihat pertengkaran kecil di hadapannya. "Nanti akan aku berikan padanya."
"Apa itu baik-baik saja? Bukankah temanmu itu seorang pengacara?" tanya Sunna yang takut akan membebani Baekhyun maupun Changwook.

KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Ghost! ✔
Fanfiction[COMPLETE] Karena pertengkarannya dengan sang ayah, membuat Baekhyun harus pergi dari rumah dan pindah ke sebuah kamar apartemen yang 'katanya' angker. Namun Baekhyun yang tak percaya akan hal supranatural memilih menetap tanpa tahu bahwa di sana te...