Toy

4.8K 671 111
                                    

Sorry for very late update, 미안해정말미안해😢😳😳

***

Yoongi tersenyum tipis begitu melihat BMW putih dan sebuah Kawasaki Ninja hitam terparkir di halaman depan rumahnya. Meskipun mereka sering menghabiskan waktu bersama di kampus, tetapi tetap saja ia sangat menantikan saat-saat bersama keenam sahabatnya menghabiskan waktu. Yoongi tau hari ini bukan hari yang tepat untuk menerima ajakan teman-temannya yang sudah lama tidak bermain di rumahnya. Seharusnya ‘sih saat weekend saja, agar mereka bisa sekalian menginap. Tetapi mengingat adik angkatnya tidak ingin ‘diakui’, maka ia memutuskan untuk memilih hari ini.

Setelah memarkirkan mobil, ia bergegas masuk ke dalam rumahnya. Mendapati keenam sahabatnya tengah asyik bercanda dan menikmati hidangan yang ada di meja.

“Woah! Tuan rumah datang!”sambut Hoseok, orang yang selalu heboh pada situasi apapun.

“Kami sudah menunggumu agak lama, tau!”protes Jimin.

“Iya, kelasku baru berakhir,”jawab Yoongi.
Ia mengambil segelas jus jeruk di meja dan meminumnya. Entah milik siapa jus jeruk itu.

“Itu punyaku.”protes Jungkook dengan memberi tatapan datar pada Yoongi.

Yoongi pun hanya terkekeh tak merasa bersalah.
“Kalian sudah bertemu sepupuku?”tanya Yoongi.

“Oh gadis yang pakai masker tadi? Ughh... aku jadi kesulitan melihat wajahnya. Sepertinya dia gadis yang cantik, bisa kita lihat dari matanya,”ungkap Jin, orang yang paling memiliki figur ibu di antara mereka.

“Ya! Ya! Dia cantik. Blasteran pula! Ayahnya kelahiran Inggris,”ujar Taehyung dengan heboh.

“Darimana kau tau?”giliran Namjoon bersuara.

“Aku bertanya padanya saat di dapur tadi. Namanya bukan nama marga Korea seperti pada umumnya, saat kutanya, ternyata benar, dia bukan keturunan Korea asli,”jelas Taehyung.

Yoongi mendorong kepala Taehyung dengan tangannya,”Kau ini selalu saja menyusup ke dapur rumah orang.”

Taehyung hanya menyengir dan melakukan aegyo. Setelahnya mereka benar-benar larut dalam kebersamaan. Bercanda. Kemudian tertawa. Bilang kalau Jin mirip babi di saat ia mulai makan, mengawasi pergerakan Namjoon saat ia mulai menyentuh barang-barang mudah pecah, dan candaan-candaan lain. Sementara itu Jungkook banyak diam. Sekali-kali ia ikut tertawa untuk menghindari kecurigaan dengannya setelah apa yang baru saja ia lakukan pada Alina.

Ia tersenyum.

‘Ah Lee Na, kau akan terus menjadi mainanku.’

***

“Hey, bangun!”

Seseorang mengguncangkan tubuhku. Aku yang sedang tidur dengan nyenyaknya pun menggeram kesal.

“Hari ini kau ada kelas pagi bukan?”

“Sepuluh menit lagi, oppa. Aku sangat lelah.”

“Ini sudah jam 8 pagi, kau bisa terlambat nanti.”

Aku pun mencoba untuk terbangun dengan mengucek-kucek mataku. Aku pun duduk dan merapikan rambutku yang begitu berantakan. Setelah mataku bisa melihat terbuka, aku mendapati Yoongi sedang duduk di tempat tidurku.

“Kau habis menangis, ya?”tanyanya. Aku mengangguk.

“Kenapa?”

“Kemarin aku—“

Oke, jangan kelepasan lagi.

“Kemarin aku menonton drama. Kisahnya begitu sedih jadi aku menangis,”alibiku.

“Dasar!”ujarnya seraya beranjak dari tempat tidurku dan keluar menuju dapur. Mungkin ia akan mencoba menyiapkan sarapan. Sementara itu aku pun bersiap mandi.

“Yoongi oppa, bisa tolong ikatkan rambutku?”pintaku seraya memberinya ikat rambut.

Oppa tidak bisa mengikat rambut.”

“Ayolah, ini tidak sulit. Ikat rambut kepang kelabang, kau pasti bisa bukan?”

“Nanti jika hasilnya kurang rapi, bagaimana?”

“Nanti aku rapikan sendiri.”

Yoongi pun mulai mengikat rambutku yang sudah sepanjang punggung.
“Memang mengapa harus kau ikat? Ini sudah hampir pukul 9, kau tidak terlambat?”

“Hmm... . kemarin saat bertemu teman-temanmu, rambutku tidak diikat, jadi mereka tidak akan curiga padaku. Lagipula dosen yang mengajar jarang masuk, jadi santai sedikit tidak masalah,”kilahku.

“Kemarin mengapa kau tidak menemani mereka sebelum aku datang?”tanya Yoongi.

“Hmm... . aku menemani mereka sebentar lalu saat kau menelepon, aku langsung pergi ke kamar karena kupikir sebentar lagi kau sampai. Habisnya, kemarin itu aku masih mengantuk sehingga aku tertidur lagi.”

“Kau bilang kau menonton drama?”

Rupanya Yoongi mencium kebohonganku.

“Tidur sebentar lalu menonton, hehe.”

‘Maaf, Yoongi oppa. Aku berbohong. Tetapi jika aku jujur pun semuanya akan bertambah rumit,’ucapku dalam hati.

“Sudah. Sana, cepat berangkat. Siapa tau dosennya ternyata masuk,”ucap Yoongi.

“Oke, Alina berangkat, ya. Holy belum kukasih makan!”
Aku beranjak dan berjalan keluar dari rumah.

“Iya, nanti kalau sudah bangun juga minta makan sendiri. Mau kuantar?”tawar Yoongi.

“Tidak. Sudah pesan taksi.”

“Oke hati-hati!”

Aku pun berjalan menuju taksi yang sudah menungguku. Aku masuk ke dalam taksi itu dan duduk seraya mengucapkan tujuanku. Tiba-tiba sebuah pesan masuk.

From : Kim Ah Ra
Hari ini kau tidak berangkat, ya? Kelas sudah dimulai dari ½ jam yang lalu!

Matilah aku!

***

Nah loh😅

Endless Feeling [✔]jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang