Day 1

3.1K 410 34
                                    

Kami sudah sampai di area venue konser BTS yang bertajuk 'Wings Tour : The Final' hari kedua. Tepatnya di Gocheok Sky Dome. Setelah menukar tiket, yang beruntungnya kami tidak mengantri terlalu lama, kami pun masuk ke dalam venue megah ini dan mencari kursi kami.

Kau tau apa yang terjadi saat kami mengantri tadi?

Jungkook hanya tau bagaimana cara membuatku kesal.

Ia tak hentinya tersenyum dan menebar pesonanya pada gadis-gadis cantik di belakangku yang juga ikut mengantri. Sampai salah satu dari mereka lancang mengobrol dengannya hingga meminta id katalk. Beruntung sekali Jungkook memberikan id palsunya. Rasanya aku ingin tertawa terbahak-bahak.

Lagi, ketika ada seorang fanboy yang mungkin tak sengaja menyenggol lenganku karena terhimpit orang lain, Jungkook dengan lancang menarikku dalam rangkulannya dan mengatakan sesuatu yang ingin membuatku membekap mulutnya saat itu juga.

"Bisakah kau hati-hati? Jangan sentuh dia. Dia calon istriku."

Entahlah. Apa yang ada pada pikirannya?

"Lin? Ada apa? Mengapa kau malah melamun?"

Aku terkesiap. Sesaat kemudian pandanganku mengarah pada manik matanya yang berbinar di tengah redupnya area venue.

"Jungkook, keluarkan ARMY bomb milikmu."

Jungkook mengangguk dua kali dan segera mengeluarkan senjata milik ARMY itu.

"Haruskah?"

Aku tertawa.

"Ini kesembilan kalinya aku menonton konser mereka dan percayalah kau akan terkagum pada indahnya sususan ARMY bomb pada saat konser berlangsung nanti."

Ia mengangkat ARMY bomb miliknya tepat di depan wajah dan memperhatikan benda itu. Setelahnya ia mengangguk paham. Ah, dasar fanboy amatir.

Tak menunggu lama, venue sudah penuh dengan ribuan ARMY yang duduk rapi di kursi masing-masing. Video klip mulai ditampilkan menunggu waktu tepat dimulainya konser. Tak mengubah kenyataan sedari dulu, fanchant ARMY memang selalu membuatku merinding.

Ku lirik Jungkook yang duduk tenang di sebelahku. Menikmati suasana ramai namun tertib yang ada dalam venue konser ini. Sesekali ia memutar kepalanya dan mulai kagum melihat kerlap-kerlip formasi ARMY bomb yang tersusun rapi terlebih saat ribuan lighstick itu berubah warna secara bergelombang.

"Jungkook-a, tutup mulutmu. Jangan sampai ada lalat masuk,"ucapku seraya menekan pipinya dengan jari telunjukku.

"Ah, ini pertama kalinya aku menonton konser. Aku sangat terkesan. Oh ya, aku lelah mengingatkan ini padamu, tetapi kau seharusnya memanggilku oppa, karena aku setahun lebih tua darimu."

Aku terkekeh dan mengangguk dua kali.

"Baiklah, maaf. Aku tak akan mengulanginya lagi."

Tak lama kemudian konser pun dimulai dengan opening yang begitu megah. Sebuah kerangka berbentuk sayap dengan gemerlap cahaya terangkat. Musik intro terdengar. Disusul oleh jerit histeria ribuan fans. Termasuk diriku. Terlebih saat satu persatu personil BTS keluar dari balik layar dengan langkah yang menawan.

Ah, terima kasih pada Jungkook yang telah membawaku pada situasi menyenangkan ini.

***

"Astaga, sudahlah. Berhenti menangis. Kau terlihat buruk."

Entah sudah berapa tisu yang sudah kugunakan untuk menghapus air mataku yang membasahi pipi. Salahkan pada idolaku yang menangis saat tiba masa encore stage. Mereka mengucapkan terima kasih dan mengatakan bahwa kami, ARMY, adalah salah satu hal terbaik yang mereka punya. Padahal aku bukan tipe gadis yang melankolis, tetapi entah mengapa, melihat mereka menangis, mendengar suara mereka yang bergetar menahan isakan, justru membuat dadaku sesak dan menangis adalah satu-satunya cara untuk membuat perasaanku lebih baik.

Berakhir dengan Jungkook yang terus meledekku dan memberikan julukan padaku sebagai gadis cengeng. Ya, meskipun ia juga membantuku mengambilkan tisu.

"Aku, bisa dibilang mengikuti mereka dari nol, Jungkook. Aku tau masa-masa sulit mereka, dan mengetahui fakta bahwa mereka membutuhkan kami, para fans, untuk membuat mereka terus bertahan selalu membuatku tersentuh."

Jungkook menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajahku.

"Ya, ya. Aku tau bagaimana perasaan para fans, Lin. Tetapi bisakah kita pulang sekarang? Venue sudah hampir sepi."

Aku menengok ke segala arah. Benar saja. Hanya tinggal beberapa orang yang masih berada di sini. Aku pun mengangguk mengiyakan Jungkook.

"Ya, ayo, pulang."

Kami beranjak dan meninggalkan area venue. Berjalan beriringan. Jungkook merangkul pundak kecilku erat, seakan takut seseorang akan menculikku saat sedetikpun ia melepasku. Sesekali, ia mengambilkanku tisu lagi dan lagi. Ya, jujur saja, ini memalukan. Terlebih ini pertama kalinya aku menangis dengan deras di depan Jungkook.

"Tidakkah kau merasa lapar?"

Aku mengangguk.

"Kita mampir ke Myeongdong? Ayo kita berburu kuliner di sana. Menurutku, kau perlu makanan manis untuk mengembalikan mood-mu,"

Aku hanya mengangguk setuju. Namun, belum sempat aku membalas ucapannya, ia berujar lagi.

"Tetapi aku takut, kau itu sudah manis, bagaimana jika tiba-tiba kadar gula darahku naik hanya karena melihatmu makan makanan manis?"

Agak terkejut ku mendengarnya, dan rasanya seluruh isi perutku akan keluar karena mendadak diriku merasa mual. Astaga, anak ini, sejak kapan ia banyak bicara seperti ini? Darimana ia belajar kalimat-kalimat menggelikan itu?

"Jungkook, apa kau sehat?"

Ia menatapku dan mengendikkan bahunya.

"Seperti yang kau lihat. Aku sangat sehat."

Aku memutar bola mataku. Namun yang dapat kulakukan hanya kembali berjalan beriringan dengannya yang kini menggenggam jemariku erat. Menuntunku masuk ke dalam mobil.

"Ayo kita makan!"ucapnya, terlihat begitu semangat. Seperti bukan Jungkook yang kukenal. Aku berpikir ulang apa ia memiliki banyak kepribadian?

Meskipun begitu aku bersyukur. Perubahannya begitu cepat, namun baik. Bukan Jungkook yang penuh dengan tatapan mengintimidasi dan dominan yang begitu pekat. Setidaknya sekarang lebih baik.

Ini membuatku nyaman, namun takut.

Apa yang akan terjadi nanti?

***

Kasih yang manis-manis dulu, pahitnya ntar

Wkwkwk

Eh dua minggu ke depan aku mau Penilaian Akhir Tahun nih😂calon pejuang UNBK sama SBMPTN gitu😌minta do'anya ya💙

Insya Allah malming depan masih tetep up kok💓
Enjoy babe. Have a nice saturday night, you all💕

Endless Feeling [✔]jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang