Closer

4.2K 621 36
                                    

"Hey, Ah Lee Na, setelah kelas ini berakhir, mau temani aku belanja di Gucci? Nanti kutraktir sepasang pakaian,"bisik Ara di tengah dosen sedang mejelaskan suatu materi. Aku memasang wajah sedih dan menggeleng untuk menolaknya.

"Hari ini aku ada janji dengan orang lain."

Ara mengerucutkan bibirnya, tetapi setelah itu ia berkata, "Yah sudahlah. Tidak apa-apa."
Aku menengok ke arah jam dinding. Sekitar sepuluh menit lagi kelas akan berakhir. Malah sebenarnya aku ingin kelas ini tak pernah berakhir. Bukannya apa-apa, aku hanya takut dan cemas dengan apa yang ada di pikiran Jungkook. Bagaimana jika ia berencana untuk melakukan sesuatu yang tidak-tidak terhadapku? Bagaimana jika ia memberitahu seisi kampus bahwa aku ini adik angkatnya Yoongi? Lalu apa maksud hukuman tadi? Aku tau aku berbuat kesalahan, aku juga sudah meminta maaf padanya. Tetapi, tetap saja Jungkook menatapku dengan kilatan yang terlihat berbahaya.

Memikirkan itu membuatku pusing sendiri.

"Baiklah, cukup sekian materi yang saya sampaikan. Kerjakan tugasnya dan kumpulkan 3 hari dari sekarang,"ujar dosen untuk menutup kelas sore ini. Ia membereskan map-map yang ada di meja dan keluar dari ruang kelas setelah mengucapkan salam.

Mahasiswa-mahasiswa pun berhamburan keluar, termasuk aku dan Ara. Setelah itu, kami berdua berjalan bersama keluar dari area kampus. Kemudian kami berpisah. Ia pergi ke arah kanan untuk pergi berbelanja. Sementara itu aku pergi ke arah kiri untuk pergi ke taman kota.

Taman kota tak jauh dari kampus sehingga aku memutuskan untuk berjalan kaki saja. Aku berusaha untuk tetap tenang meskipun pikiran-pikiran negatif masih saja berkeliaran di pikiranku. Apakah Jungkook semarah yang kubayangkan karena insiden tadi? Apakah ia akan menyakitiku? Apakah ia akan membunuhku? Atau apakah ia akan mempermalukanku di depan umum? Dan, hukuman apa sih yang ia bicarakan? Aku tidak mengerti.

Dari jauh, dapat kulihat sosok Jungkook tengah menungguku. Dia tengah berdiri membelakangiku dan berulang kali melihat jam tangannya. Hmm... . apakah aku membuatnya menunggu lama?

Aku segera menghampirinya.

"Ju-jungkook sunbae... . maaf. Jika telah membuatmu menunggu lama,"ucapku pelan sembari membungkukkan badanku.

"Kau terlambat 15 menit,"jawabnya dingin.

"Ma-maafkan aku. Kelas baru saja usai."

"Oke, tidak masalah. Aku hanya ingin meminta pertanggungjawabanmu."

"Eh?"pekikku terkejut.
"Tanggung jawab apa?"tanyaku.

Ia mengeluarkan sesuatu dari tasnya dan menunjukkannya padaku. Itu adalah sebuah map yang sudah rusak dan sebagian sobek tak beraturan karena basah. Oh, apakah ini karena... .

"Ya. Ini karena kau mendorongku ke kolam ikan tadi."

"Tidak, sunbae. Aku-aku benar-benar tidak sengaja."

Ia mengendikkan bahu tak acuh, "Aku tak peduli. Yang aku tau kau harus mengetik ulang tugasku dan mencetaknya. Tidak banyak. Hanya 75 soal uraian."

Aku terkejut. Namun, akhirnya aku hanya bisa mengangguk pasrah, "Baik, Jungkook sunbae. Kirimkan soalnya ke alamat e-mailku dan aku akan mengerjakannya di-"

"Heh, kau harus mengerjakannya di rumahku."

Kali ini aku terkejut. Benar-benar terkejut. Tentu saja kali ini aku akan menolaknya.
"Tidak, sunbae. Aku tidak bisa, aku harus pulang."

"Kenapa? Kau sudah merusak tugasku, apa susahnya mengetik dan mencetaknya ulang?"

"Bukannya begitu. Aku tak pernah main ke rumah teman sebelumnya dan aku tak yakin Yoongi oppa akan mengizinkanku pergi,"ucapku pelan seraya menundukkan kepalaku, tak berani menatap matanya langsung.

Endless Feeling [✔]jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang