Setelah menitipkan pakaian ke tempat itu, aku pun kembali ke kafetaria, berharap Ara sudah di sana, sehingga aku tak perlu repot-repot lagi mencarinya. Yah... . aku memang tak memiliki banyak teman di sini. Hanya Ara yang setia menemaniku saat-saat istirahat. Kupikir, lebih baik memiliki seorang teman sejati daripada memiliki banyak teman palsu.
Aku menunggu kedatangan Ara sambil menikmati es kopi greentea yang kubeli tadi. Tak lama kemudian datanglah Ara. Ia langsung menghampiriku begitu melihatku.
"Kukira kau tidak berangkat hari ini. Kenapa kau tidak menghadiri kelas tadi pagi?"tanyanya setelah bilang kepada pelayan tentang makanan pesanannya."Ada insiden. Lagipula, dari rumah pun aku sudah terlambat, jadi percuma saja mengejar waktu,"jawabku malas. Sementara itu, Ara memperhatikan penamplanku dari ujung rambut hingga ujung kakku.
"Duh... . kau ini mengapa pula memakai kaus putih polos? Sedikit menerawang ke pakaian dalammu tuh."
Aku terbelalak, "Huh? Benarkah?"
Aku pun segera mengambil jaket milik Taehyung dan menutup tubuhku dengan jaket itu. Kulihat Ara sempat terkejut melihatnya. Padahal, aku menyembunyikan bagian punggung jaket tersebut darinya. Tentu saja agar ia tidak tau ini adalah jaket milih Taehyung.
"Ada apa?"tanyaku.
"Tidak. Hanya saja, jaket itu terlihat familiar. Jaket baru?"
Aku hanya menggeleng, setelah itu berpura-pura menikmati minumanku lagi. Sementara itu, Ara sudah sibuk dengan ponselnya. Tiba-tiba ia memekik senang, keras sekali sampai hampir semua pengunjung kafetaria ini melihat ke arah kami.
"Psst... . kau ini. Ada apa 'sih?"tanyaku heran
Dia menatapku dengan mata berbinar, "Ho-hoseok sunbae... . menjawab pesanku! Aku bertanya kabarnya dan bilang kalau aku ini salah satu fan-nya, dan dia menjawab 'Hai, Ah Ra. Aku baik. Bagaimana kabarmu? Semoga harimu menyenangkan.' Dan itu astaga! Aku tidak pernah menyangka dia akan menjawab chat-ku."
Dasar fangirl!
"Oke, selamat, kau beruntung,"ujarku malas.
"Aish kau ini kenapa tak merasa senang saat aku merasa bahagia?"tanyanya seraya mengerucutkan bibirnya.
Aku tertawa dan mencubit pipinya gemas, "Hei, tentu saja aku ikut senang! Akhirnya kau tidak iri lagi pada fangirl lain karena tweetmu tidak dibalas oleh oppa-mu itu."
Tiba-tiba aku teringat Taehyung.
"Hey, kau kenal dekat dengan Taehyung, ya?"tanyaku.Ara sempat terkejut sebentar, lalu ia menggeleng kaku.
"Hmm... . tadi saat ia bertemu denganku, ia menanyakan keberadaanmu.""Mmm... . jika dia menanyakanku lagi, bilang saja padanya kau tidak tau."
"Kenapa?"
"Aku tidak suka saja padanya,"jawabnya pelan sembari menundukkan pandangannya. Aku ingin tau lebih lanjut tetapi sepertinya ini bukan waktu yang tepat. Setelah itu, Ara pergi untuk membayar pesanannya. Sedangkan aku masih disini.
Tiba-tiba mereka datang. Mereka betujuh. Mekipun Jungkook sepertinya belum menyadari keberadaanku, aku langsung saja mengalihkan pandangan dan menyibukkan diri dengan ponselku. Sebenarnya aku ingin pergi, tetapi bagaimana jika Ara kembali dan mendapatiku tidak ada di sini? Akhirnya aku memutuskan untuk tetap di sini dan berharap Ara akan cepat kembali dan mengajakku menghilang dari tempat ini. Aku berharap mereka bertujuh akan datang ke kafetaria sebelah, namun, ternyata dugaanku salah. Mereka datang ke kafetaria tempatku duduk dan mereka juga duduk di dekatku. Mantap.
Aku sedikit menengok ke arah mereka, mendapati Jin dan Namjoon duduk tak jauh dari kursi yang sedang kududuki. Sementara itu, kulihat Jungkook dan Taehyung duduk berhadapan dengan Hoseok, Yoongi dan Jimin. Aku masih mempertahankan posisiku yang memungkinkan Jungkook, Taehyung atau siapapun dari mereka menyadari keberadaanku. Yah... . kecuali Yoongi yang tadi sempat menahan tawa saat melihatku mengenakan kaus milik Taehyung. Aku juga sempat memelototinya.
Tiba-tiba Ara datang dengan berseru memanggil namaku. Aigoo... . kenapa dia tak pernah mengerti saat-saat yang tepat? Aku pun berdiri dan berjalan menghampirinya. Saat itu pula, mereka menyadari keberadaanku. Aku melihat Taehyung yang mengangguk-angguk saat melihat diriku yang memakai kaus miliknya dan jaketnya yang kusampirkan di bahuku. Lalu disampingnya ada Jungkook yang sempat menatapku dengan ekspresi terkejut dan ia menyapu pandangannya dari ujung rambut hingga ujung kakiku. Setelah itu, ia menatap Taehyung dan menatapku lagi seakan ia bertanya 'apa-benar-itu-milik-Taehyung?'. Namun, kali ini aku memilih untuk diam dan bertanya kepada Ara, mengapa ia datang dengan memanggilku seakan ia dikejar hantu.
"Buku catatanku tertinggal di kelas. Ayo antarkan aku mengambil bukuku."jawabnya seraya menarik tanganku menjauh dari tempat itu. Namun sebelum itu, aku pun kembali ke kursi yang tadi kududuki untuk mengambil tasku.
"Tunggu. Aku akan mengambil tas sebentar,"ujarku. Ara mengangguk dan menungguku di depan kafetaria. Aku pun mengambil tasku yang tergeletak di sana lalu beranjak pergi. Saat itu juga, Jungkook berdiri dan meraih pergelangan tanganku, mencegahku untuk pergi.
"Setelah kelas berakhir, temui aku di taman kota. Jam 3 tepat."
***
Kuki! Lina mau lo apain?😅
Btw, ada yang nonton bv season2? Ku suka sama episode 5 nyaaaaa, banyak yoonmin moment😌
Eh tapi kasian si liat mukanya hobi waktu terbang pake helikopter diatas gunung berapi aktif😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Feeling [✔]jjk
Fiksi Penggemar"Sejauh manapun aku kehilangan arah, aku yakin semua jalan ini akan menuntunku kembali padamu." *** Aku baru menyadari, hidupku rumit. Penuh suka duka. Balas dendam. Kebencian. Namun, di tengah itu semua, kami masih mengharapkan akhir yang bahagia...