Punishment [M]

5.4K 509 30
                                    

"Kau tidak ingat?"ucapnya seraya meraih tubuhku lagi dan ia menyudutkanku ke dinding. Wajahnya mendekat dan ia berbisik tepat dengan bibir yang hampir menyentuh bibirku.

"Kau belum menerima hukuman utama,"lanjutnya. Entah mengapa, aku punya firasat yang sangat buruk.

Namun, kali ini aku memiliki cukup nyali untuk sedikit melawannya.
"Ughh... Mmh... Oh ya, Jungkook sunbae. Aku... aku harus mandi. Apakah kau punya persediaan baju cewek lainnya?"tanyaku seraya mendorong tubuhnya menjauh dengan perlahan. Setelah itu aku melangkah menuju kamar mandi.

"Sepertinya aku harus pinjam lagi karena kau sendiri yang bilang aku harus menginap, jadi ya... begitu."

Jungkook mengangguk-angguk. Sepertinya dia paham dengan apa yang baru saja kulakukan.

"Ya... baiklah. Pakaian lainnya ada di lemari. Aku akan menunggumu disini."

"Heh? Menunggu apa?"

"Menunggumu sampai selesai mandi."

Aishh... sudahlah! Aku lelah dengan orang ini. Aku pun bergegas mengambil pakaian ganti dan langsung masuk ke kamar mandi. Sementara itu, mataku sempat menangkap Jungkook yang merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

Selesai mandi dan ganti baju, aku keluar dari kamar mandi dan mendapati Jungkook yang sedang sibuk dengan ponselnya. Aku masih bisa berusaha tenang sampai akhirnya Jungkook beranjak dari posisinya dan menghampiriku.

"Kenapa?"tanyaku. Aku menatap matanya yang dalam itu. Ia tersenyum dan memelukku secara tiba-tiba. Aku terperanjat dan berusaha melepaskan diri dengan memukul dadanya berkali-kali.

"Ternyata bonekaku sangat cantik setelah mandi dan... "bisiknya seraya menunduk menciumi leherku. Aku memekik dan menggeliat geli.

"Kau sungguh wangi. Aku suka wangimu."

Setelah itu ia mengulur pelukannya, namun kedua tangannya masih menahan pinggangku agar aku tidak 'lari'. Ia menatapku dan aku balas menatapnya. Aku berusaha keras untuk tetap tenang, namun tetap saja jantungku yang berdegup kencang sangat membuatku tidak nyaman.

"Saatnya hukuman,"bisiknya berirama.

Ia meraih tubuhku dan mendudukkanku di atas meja belajarnya sehingga posisi kepala kami saat ini sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia meraih tubuhku dan mendudukkanku di atas meja belajarnya sehingga posisi kepala kami saat ini sama. Kemudian ia membimbing kedua tanganku agar melingkari lehernya. Setelah itu kedua tangannya melingkar di pinggangku. Aku tak tau apa yang harus kulakukan. Karena, percuma saja aku melawan. Bahkan jika aku tak menuruti apa yang ia minta, bisa jadi ia akan memberikanku hukuman yang lebih berat dari ini.

Mata kami bertemu. Kami saling berpandangan. Ia tersenyum, membuat kadar ketampanannya meningkat drastis. Aku mulai merasakan wajahku yang memanas.

Jungkook berbisik, "Kali ini, tak ada penolakan. Satu detik pun. Kau harus mengikuti apa yang kuperintahkan. Kau harus ikuti alurnya."

"Apa?"tanyaku lirih. Jungkook tidak menjawab. Ia justru memejamkan matanya dan menempelkan bibirnya pada bibirku. Aku yang tak tau harus berbuat apa pun hanya memejamkan mataku dan diam.

'Kali ini tak ada penolakan', adalah ucapan Jungkook yang terus mengingatkanku agar tidak menolak 'hukumannya'. Jantungku terus berdegup kencang dan rasanya tanganku mulai berkeringat.

Hungkook seperti memberi isyarat padaku bahwa beginilah cara berciuman. Rasanya ada beribu kupu-kupu terbang menggelitik perutku.

Aku membuka mataku dan melihat wajahnya yang begitu dekat denganku. Aku menyadari bahwa ia begitu menikmati ciumannya. Nafasku tertahan. Aku pun mulai benar-benar terbuai dalam ciumannya. Perlahan-lahan, aku membalas ciumannya. Namun, hampir saja aku tersedak ludahku saat Jungkook juga membuka matanya. Ia menatapku. Matanya tersenyum. Segera aku menutup mataku kembali. Wajahku kembali terasa panas. Namun, mendadak terasa nyaman saat Jungkook membelai pipiku dengan jemarinya. Setelah itu, tak lama kemudian, perlahan ia memundurkan wajahnya dariku. Membuat benang saliva kami yang terjalin putus dengan sendirinya.

Ia menatapku. Jantungku kembali berdetak normal. Namun, nafasku tak bisa tenang. Aku bernafas dengan sedikit terengah-engah.

"Hukuman pertama, selesai,"bisiknya seraya mengerling nakal.

Pertama? Apa maksudnya 'pertama?'

"Pertama? Aku 'kan hanya membuat satu kesalahan?"protesku.

"Tidak. Kau membuat tiga kesalahan. Pertama, kau mempermalukanku di tengah-tengah lingkungan kampus yang ramai. Kedua, kau membuatku kerepotan karena pakaianku menjadi basah. Ketiga, kau merusak tugasku."

Aku menyingkirkan tangannya yang mulai jahil.
"Tetapi, bukankah mengerjakan ulang tugasmu juga merupakan hukuman?"

"Itu tanggung jawab, sayang,"kilahnya seraya mencubit pipiku.

"Tetapi-"

"Sudahlah. Ayo kita lakukan hukuman keduanya."

"Apa hukumanny-"

Tiba-tiba ia menciumi leherku. Membuatku memekik karena geli. Kedua tanganku masih berada di atas tengkuknya.

Tiba-tiba ia menarik ciumannya. Aku menatapnya bingung saat ia juga menatapku dengan mata yang gelap seakan gairah telah menutupnya. Aku menggelengkan kepalaku. Namun, Jungkook tak peduli pada ketakutanku. Ia mengangkat tubuhku dan menghempaskan tubuhku di atas ranjangnya. Aku terkejut.

"Malam ini kita akan bersenang-senang,"ucapnya seraya mengurung tubuhku dengan kedua tangan kekarnya. Tubuhnya menindihku, dekat sekali sampai aku bisa merasakan dadanya yang bidang.

"Kumohon, jangan lakukan sesuatu yang seharusnya tak boleh kita lakukan!"cicitku panik.

Setelah mengucapkan apa yang sama sekali ku tau tau artinya itu, ia mulai asik menciumku lagi. Panas dalam tubuhku semakin bergejolak kala kedua tangannya menelusup masuk dan seakan mengabsen setiap pori kulit punggungku. Jantungku semakin berdegup tak karuan. Terlebih ini adalah skinship paling intens dan pertama dalam hidupku.

Jungkook mengangkat kepalanya lagi, mengintimidasiku dengan tatapannya.

Jungkook mengangkat kepalanya lagi, mengintimidasiku dengan tatapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba-tiba pintu terbuka.

"Kook, makan malam sudah si--, astaga! Apa yang-"

***

What the hll is this?
1k reads omg, thank you(〜^∇^)〜

What the hll is this?1k reads omg, thank you(〜^∇^)〜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Endless Feeling [✔]jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang