Kami sudah sampai di desa tempat keluarga besar Jungkook tinggal sejak kemarin. Perjalanan hanya memakan waktu sekitar tiga jam. Kemarin kami hanya berjalan-jalan mengitari desa setelah sebelumnya Jungkook mengenalkanku pada keluarga mereka.
Desa ini desa yang masih asri. Udara terasa tidak terlalu dingin karena rumah nenek Jungkook berada tak jauh dari Haeundae. Pantai itu memang sudah sangat terkenal sebagai destinasi wisata di Busan. Tetapi, aku tak pernah bosan mengunjunginya. Apalagi, hari ini berbeda. Aku akan mengunjungi pantai itu lagi. Bukan bersama keluargaku seperti dulu, kali ini, aku akan pergi bersama Jungkook.
"Lina-nuna, ayo kita pergi ke pantai!"
Aku menengok ke belakang. Mendapati seorang anak kecil berusia sekitar delapan tahun tengah berdiri di ambang pintu belakang. Aku tidak bisa menyembunyikan senyum darinya.
"Nuna akan mau ke pantai jika kau. habiskan makan siangmu, setuju?"tawarku. Jungkook sudah sering menceritakan sepupunya ini yang sulit diajak makan siang, Do Jinseok namanya.
"Jinseok-a, makan atau tidak pergi jalan-jalan."
Sebuah suara familiar terdengar dari taman belakang rumah. Aku menoleh, mendapati Jungkook yang selesai memberi makan ikan yang ada di kolam tak jauh dari bagian belakang rumah.
Aku menatapnya tajam.
"Ya! Belajarlah berkata halus pada anak kecil. Kau akan menakutinya, Jungkook-a,"ucapku setengah berbisik. Sementara Jinseok memandang Jungkook takut-takut. Langkahnya mendekatiku seperti hendak mencari perlindungan di belakangku.
Aku tau Jungkook tidak serius mengancamnya. Senyumnya hampir saja lepas saat ia berusaha memasang wajah tegas pada Jinseok. Aku memukul bahunya pelan. Sesaat kemudian, berjongkok, menyamai tinggi Jinseok.
"Jinseok-a harus makan siang agar Jinseok bisa lebih lama berjalan-jalan dengan nuna, oke?"
Jinseok memandangku dan perlahan tersenyum.
"Baiklah."
Kini, Jungkook merusak suasana lagi.
"Ya! Lina-nuna yang sangat kau sayangi ini milikku. Dia akan pergi bersamaku. Sana, kau pergi bersama nenek saja."
***
Sekarang, kami sudah berada di tepi Pantai Haeundae. Paman Jungkook membiarkan Jungkook membawaku pergi. Beliau bahkan tak membiarkan Jinseok bermain denganku. Paman bilang, kami sebagai pasangan harus memiliki quality time sendiri untuk saling mengerti lebih jauh. Aku memutar mata saat kini Jungkook tersenyum lebar padaku.
"Padahal aku ingin bermain dengan Jinseok, Chanho, dan Eunsoo. Mengapa sekarang aku digandeng oleh orang ini lagi?"tuturku mengeluh, membuatnya terdengar lebih dramatis disertai dengan hela nafas.
Jungkook yang kini menggenggam tanganku erat hanya diam dan terus berjalan menyusuri tepi pantai. Suara deburan ombak dan riuh burung camar menghiasi indahnya pemandangan pantai sore hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Feeling [✔]jjk
Fanfiction"Sejauh manapun aku kehilangan arah, aku yakin semua jalan ini akan menuntunku kembali padamu." *** Aku baru menyadari, hidupku rumit. Penuh suka duka. Balas dendam. Kebencian. Namun, di tengah itu semua, kami masih mengharapkan akhir yang bahagia...