"We make each other strong
Were not the same
Were different in a good way
Together's where belong"
We're All in This Together - High School Musical
Daffa menaruh nampan berisi sepiring batagor juga jus alpukat di salah satu meja bersama kedua sahabatnya. Daffa duduk di salah satu kursi disamping Aryo."Eh Aryo lo harus tau, masa kemarin gue ditinggalin ama temen disamping lo itu," ujar Farel membuka suara dengan sedikit nada mencibir ke arah Daffa.
Aryo terkekeh, "Lah emang nasib lo selalu begitu, udah ditinggalin cewek eh malah ditinggalin temen lagi," ucap Aryo.
Farel emang gitu ya nasibnya, kasihan banget.
Farel memajukan kepalanya ke arah Aryo, "Yang ditinggalin cewek itu gausah dibilang, aib hehehe," ujarnya dengan nada suara yang ia kecilkan.
Mendengar percakapan dari sahabatnya itu, Daffa tak bisa menahan dirinya untuk tertawa. Ia memukul-mukul lengan Aryo sambil sesekali menyeka air matanya.
Namun, tawanya terhenti ketika ia tak sengaja melihat seekor kecoak yang berusaha memanjat salah satu kaki meja yang berada dekatnya. Dengan sigap, ia merubah posisinya dari yang tadinya duduk menjadi berjongkok diatas kursi.
Farel menatap Daffa heran, "Lo kenapa sih?" tanyanya bingung.
Daffa menatap Farel sekejap kemudian mengalihkan pandangannya ke arah kecoak itu, "Ada kecoak," ujarnya dengan nada suara yang takut.
Mendengar itu, Aryo tak dapat membungkam tawa, "WKWKWKWKWK LU COWOK TAPI TAKUT KECOAK," ujarnya dengan nada suara yang lantang sambil tertawa sehingga beberapa siswa-siswi yang berlalu lalalng juga makan dekat mereka ikut tertawa.
Daffa melirik beberapa siswa-siswi itu lalu tersenyum kikuk, ia memajukan kepalanya ke arah kedua sahabatnya, "Bukan takut tapi geli," jelasnya.
Farel melirik Aryo yang kini sedang tertawa, "Yang takut ama hantu diam aja," cibir Farel yang membuka Aryo terdiam seketika juga tak lupa dengan gerakan ingin memukul Farel.
Daffa kembali melirik kecoak yang tadinya sedang memanjat-manjat itu dan syukurlah kecoak itu sudah menghilang entah kemana. Daffa kemudian menghembuskan nafasnya lega. Namun kelegaannya hanya berlangsung beberapa detik saja. Dirinya kembali melihat kecoak itu berada di sepatunya.
"Akkhhh," umpatnya sambil mengibas-ngibaskan kakinya.
Kecoak itu kemudian terbang entah kemana dan kemudian Daffa berlari meninggalkan tempatnya duduk bersama sahabatnya, meninggalkan batagornya yang belum habis juga jus alpukat yang masih utuh, tak lupa kedua sahabatnya yang tertawa melihat aksinya.
Diwaktu yang sama, Laura bersama Shania dan Niken berjalan menuju ke arah dimana pintu keluar kantin. Sebelah tangan Shania memegang perutnya, "Gue kenyang banget masa," tutur Shania.
Laura terkekeh, raut wajahnya terlihat mencibir, "Lo aja kali--" Perkataannya terpotong ketika seseorang menyambar Laura secara tidak sengaja tetapi untunglah Laura masih bisa mengatur keseimbangan tubuhnya agar tidak terjatuh.
Daffa membalikkan tubuhnya dan dirinya melihat Laura yang kini sedang mengatur posisi tubuhnya agar tidak tumbang. Tak lama sebelah tangannya menarik pergelangan tangan Laura.
Tangan Laura terasa ditarik oleh seseorang. Ia melirik seseorang didepannya itu dan ternyata itu adalah Daffa. Daffa membawanya ke salah satu stand di kantin. Ia melihat Daffa yang mengambil dua kotak susu vanilla.

KAMU SEDANG MEMBACA
Double Broken
Fiksi RemajaAku menyukai dia yang terluka. Dirinya bagaikan kaktus yang berduri dan aku bagaikan balon. Balon dan kaktus tidak dapat bersatu, sedangkan aku dan dia.. Mungkin.... Amazing cover by @katrinapradnya 9 Mei 2017