Satu

71.3K 1.2K 4
                                    

"Jadilah kekasihku Mira"

"Maaf kak, tapi... aku ingin fokus untuk ujianku. Sebentar lagi aku akan mendapat dosen pendamping baru untuk penyusunan laporanku. Maaf kak"

Untuk kesekian kalinya gadis itu menghela nafas tidak enak. Entah ini laki-laki keberapa yang ia tolak dibulan ini.

Ya, Amira Grifano. Mahasiswi cantik ini merupakan idola kampus meskipun tanpa ia sadari.

Amira merupakan gadis yang cukup pendiam, ia tidak terlalu bersoalisasi dan tidak tertarik dengan glamornya kehidupan seusianya meskipun ia berasal dari keluarga yang berada.

Amira lebih senang dengan buku dan ketenangan. Tapi meski begitu, Amira merupakan sosok yang lembut dan sangat baik hati.

Tidak jarang banyak orang yang diam-diam mengaguminya. Bukan karena kecantikan atau karena Amira dari keluarga berada semata, tapi karena kebesaran hati Amira yang sering menolong orang tanpa pandang bulu dan tanpa pamrih. Bahkan kebanyakan Amira tidak tau siapa yang ia tolong dan tidak sadar bahwa orang itu memperhatikannya.

Tapi sayangnya, kebaikan dan kecantikan Amira justru menimbulkan rasa iri dari kalangan wanita.

Mereka menganggap Amira hanya mengumbar sensasi dan seorang perayu handal. Tidak jarang Amira dibully bahkan dikucilkan dari teman sebayanya.

Tapi meski begitu, Amira tetap tersenyum dan selalu diam bila ia sudah terkena bully. Setidaknya ia masih memiliki sahabat yang selalu ada untuknya.

"Mira....!!!! Hwe......"

"Mh..??? Masalah dengan Juno lagi..???"

Ya, dialah sahabat Amira. Kelly. Gadis periang yang bawel dan tomboy ini adalah sabahat Amira.

Meskipun kepribadian mereka berbeda tapi justru itulah yang membuat mereka saling melengkapi.

Kelly bahkan selalu membela dan membentak mereka yang membully Amira.

"Hweee.... Juno memarahiku.." rengek Kelly pada sahabatnya.

"Hahhhh... pasti karena kamu tidak mengerjakan laporanmu ya? Dan Juno memarahimu karena kamu malah asik main di game center kota. Iyakan?"

Kelly hanya mengangguk meng-iyakan perkataan sahabatnya. Ya, meskipun ia ingin membantah tapi apa yang dikatakan sahabatnya benar. Dan ia tidak bisa berbohong.

Meskipun ia tidak terima dimarahi kekasihnya Juno yang merupakan karyawan di sebuah perusahaan besar dan beberapa tahun lebih tua darinya, tapi ia tau bahwa amarah Juno juga untuk kebaikannya.

Tapi....

"Hwe.... Mira... apa yang harus aku lakukan... aku lemah dalam hal laporan. Hiks. Jadi dari pada aku pusing, Hiks. aku pergi saja ke game center. Hwee....."

Sesaat ia bingung pada sahabatnya ini. Kelly adalah gadis tomboy bahkan kasar dan sedikit urak-urakan. Ia pemberani bahkan ia berani melawan kakak tingkat laki-laki hidung belang yang pernah menggoda Amira.

Tapi entah apa yang dilakukan Juno. Gadis tomboy ini takluk padanya dan bahkan tunduk patuh bila Juno sudah marah padanya karena hal yang memang salah untuk dilakukan oleh seorang gadis seperti Kelly.

"Bukankah pacarmu seorang administrasi dalam perusahaan tempatnya bekerja? Dia pasti mengerti soal laporan. Kenapa kau tidak meminta bantuannya."

Kelly berkedip lucu beberapa kali. Menyadari kebodohannya bahwa ia memiliki pacar yang bisa diminta bantuan.

Kelly segera menatap Amira dan seketika memeluk Amira kuat.

"Kau sahabatku...."

"Kell.... se- se.. sak kelly... lepas."

"Auh... maafkan aku Mir.. kalau begitu, aku pergi dulu. Aku harus menjemput Juno agar mau membantuku. Bye Mira"

Mira hanya menggeleng dan tersenyum melihat tingkah kelly. Beruntung ia masih mempunyai sahabat sepertinya.

Amira melirik jam di pergelangan tangannya. Saatnya pulang. Hari ini kakaknya pulang dan ia harus segera pulang. Amira rindu kakaknya.

~0_0~

"Aku pulang...."

"Hey adik manis! Kamu telat! Kau tau perutku sudah berteriak dari tadi meminta diisi. Dan ibu tidak membiarkanku makan karena kau belum datang. Sekalian saja jangan pulang biar oleh-oleh yang kubawa untukmu bisa aman"

Amira langsung tersenyum melihat seorang wanita yang 4 tahun lebih tua darinya. Kedua tangannya di pinggang berlagak marah yang diakhiri senyum rindu.

"Kak Marry....!!!" Amira langsung menyerang kakaknya dengan semangat sampai mereka terjatuh dilantai. Menghadiahkan pelukan rindu karena sudah lama tidak bertemu.

Marry, kakak Amira yang berbeda 4 tahun dengannya. Selama ini Marry kuliah S2 di luar kota dan pulang hanya bila ada libur kuliah saja. Dan sekarang dia sedang libur.

"Kak Merry.... mana oleh-olehku?"

"Haiss... dasar adik tidak tau diri. Kakaknya pulang bukannya ditanya kabar. Malah meminta oleh-oleh. Kau adik durhaka. Dan menyingkir dari atasku. Kau berat Mira"

"Eheheh. Aku tidak perlu bertanya karena aku tau kakakku itu kuat dan galak seperti gorila. Jadi aku yakin sebelum para penyakit itu menyerang, mereka sudah ketakutan melihat kakak"

"Hey! Enak saja aku yang anggun dibilang gorila!. Dasar kuntilanak!"

"Genderewo"

"Wajah rata"

"Monster"

"Apa! Ka..."

"Anak-anak mau makan atau mau saling ejek.... sejak kapan dirumah ini jadi musium hantu...?" Akhirnya pertengkaran kakak beradik selesai karena ucapan sang kepala keluarga Grifano.

"Iya ayah...."

Benar-benar keluarga yang harmonis.

MINE IS YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang