Tiga

25.7K 642 4
                                    

"BRUK..!!..."

Tidak....

Pov Amira

Apa?

Apa yang terjadi?

Aku hanya berbalik dan terdengar suara yang menurutku... eerr... terbanting.

Kubalikkan tubuhku kembali. Dan...

Ya Tuhan...

Wanita itu terlentang beberapa meter dari trotoar, disekitarnya darah berceceran. Ku rasa dia terbanting karena ditabrak.

Tunggu, mana pria tadi? Sudahlah tidak erlu dipikirkan sekarang aku harus melihat wanita itu.

Sial. Kenapa suasana disini sepi dan tidak ada orang? Ku coba melihat apa ia masih hidup? Untunglah dia masih bernafas.

"Nona bertahanlah.."

Aku khawatir. Segera kuambil telephone genggamku dan menghubungi ambulance.

"Bertahanlah..." gumanku sedikit lirih.

~0_0~

Wanita itu kini sedang ditangani dokter di ruangan. Aku hanya menunggu di luar. Tidak kupedulikan jam kuliahku yang sudah terlewat. Aku harus menunggu setidaknya sampai ada keluarganya yang datang.

"Mana istriku?!"

Kulihat seorang pria menghampiriku. Wajahnya dingin namun ada nada kekhawatiran disana.

Aku diam. Apa yang harus kukatakan.

'Ting..!" Lampu rawat berubah hijau dan dokter segera keluar.

"Keluarga pasien?"

"Saya suaminya"

~0_0~

Pov Normal

"Sayang, kau tidak apa-apa?"

"Aiden... anakku Aiden, bagaimana anakku?" Tanyanya.

Matanya mulai berair, tangannya meraba perut ratanya. Apa? Bukannya ia sedang hamil muda?

Pria yang menjadi suaminya hanya mengelus kepalanya sayang dan menghapus air mata istrinya.

Wajah pria itu sedikit mengeras. Menahan amarah yang ingin disembunyikan.

"Tidak apa-apa sayang. Kamu keguguran karena kecelakaan itu"

"Apa.. apa... a- aku - aku keguguran?"

Pria itu mengangguk.

"Tidak.. anakku... tidak! Tidak. TIDAK..!!! ANAKKU....!!! anakku Aiden. Anakku......"

"Tenanglah sayang... aku akan membalas perbuatan orang yang membunuh anak kita. Aku bersumpah. Sekarang katakan siapa yang melakukannya? Katakan padaku?"

Wanita itu menegang seketika. Bingung. Tidak mungkin ia mengatakan yang sejujurnya.

Akhirnya ia hanya menggeleng.

"Aku tidak tau.. aku tidak ingat. Semuanya hitam"

~0_0~

"Bo, apa yang terjadi? Bukankah kau mengikutiku kemarin?"

Pria yang dipanggil Bo segera mengangkat kepalanya. Pria berjas hitam orang kepercayaan wanita yang kini terlentang dengan beberapa perban di tubuhnya.

"Iya nyonya Jenn. Saya mengikuti anda sesuai perintah anda"

"Lalu siapa yang menyelamatku? Aku tau bahwa itu bukan kau. Dan apa yang terjadi sebenarnya?"

"Tuan Gabriel menabrak anda dan langsunh lari saat anda akan kembali. Dan anda diselamatkan seorang gadis kuliahan yang bernama Amira Grifano"

Jenn, wanita itu diam seketika. Ia kaget.

"Ada apa nyonya?"

"Hhmmm..." Jenn menyeringai. Rencana bejad kini tersusun di otaknya.

"Jangan sampai Aiden tau kejadian sebenarnya. Buat ini seolah-olah salah Amira"

Bo hanya diam. Dalam hatinya ia kaget mendengar orang lain menjadi sasarannya. Tapi ia tau majikannya ini memang memiliki kelakuan yang buruk.

"Tapi mengapa nyonya? Apa ini tidak apa?"

"Aku tidak peduli. Amira adalah juniorku di kampus dulu. Dan aku sangat membencinya. Semua orang tunduk padanya hanya karena wajah munafiknya. Hampir saja jalang itu merebut Aiden hanya karena pertolongan kecil. Dan untungnya aku bisa menggantikannya" seringai iblis kini terlihat jelas di bibir Jenn dan Bo hanya diam.

~0_0~

Ruangan itu begitu mengintimidasi. Siapapun pasti ingin segera keluar dari sana.

Belum lagi seorang pria berjas dengan dasi terpasang rapi ditambah tatapan tajam yang menusuk siap menerkam membuat siapapun enggan berlama-lama.

"Bo. Kau yang pertama kali menghubungiku bahwa istriku kecelakaan. Apa kau sudah tau siapa pelakunya?"

"Benar tuan Aiden. Saya sudah tau siapa pelakunya dan saya sudah mencari tau tentang dirinya. Silahkan tuan"

Bo memberikan map yang ia pegang pada Aiden yang duduk dibelakang meja kebesarannya. Dan setelah diminta keluar, Bo segera pergi dari sana.

"Amira Grifano. Mahasiswi Universitas Swerdy. Jadi pelakunya adalah gadis  kemarin? Lihat saja gadis kecil aku akan membalas kematian anakku"

Sumpahnya geram. Ia meremas kertas laporan itu.

"Lucas. Bawa gadis ini"

"Baik tuan"

MINE IS YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang