Delapan Belas

18.6K 561 5
                                    

~Typo Bersebaran~

Pov Amira

"mari nona, saya bantu ke kamar mandi. Saya sudah menyiapkan air hangat untuk anda mandi" tawar seorang maid yang di minta Aiden untuk menjadi asistennya.

"siapa namamu?"

"Riana, anda boleh memanggil saya Ana, non-"

"Amira, panggil aku Amira atau Ami. Jangan memanggilku dengan sebutan aneh itu"

"tapi anda calon nyonya rumah ini. jadi saya harus.."

"aku hanya tahanan bajingan itu. Jadi jangan panggil aku dengan sebutan menjijikan itu. Cukup panggil Ami, jika tidak mau aku juga tidak mau kau disini. Lebih baik kamu keluar"

"baiklah no- Amira. Maaf"

"dan tolong jangan perlakukan aku seperti atasanmu. Anggap saja aju temanmu. usiamu tidak jauh dariku"

"baiklah. Aku juga tidak terbiasa dengan bekerja kaku. Aku tidak berpengalaman. Jadi, Ami apa kamu mau mandi sekarang?" aku tersenyum mendengar nada bicara Riana yang lebih natural.

"tentu, tolong bantu aku. Tubuhku masih sedikit lemas"

~0_0~

Kulihat Ana cukup terampil membantuku berpakaian, marapikan meja dan segala rupa pekerjaan sederhana, seperti maid yang memang terlatih. Ya, meskipun ia sering terlihat bingung harus mengerjakan apa terlebih dulu.

Aku mengeryit saat melihat pakaian yang kupakai. Gaun sederhana yang cukup indah. seperti gaun rumah, tapi berkesan elegan. Aku berdiri di depan cermin karena aku sudah kuat untuk berdiri dan berjalan. Memutar tubuhku melihat diriku. Ana bahkan sedikit memoleskan –make-up padaku. Hanya sedikit bedak dan lipsgloss natural pada bibirku. Apa aku akan keluar? Kuharap iya, agar aku bisa kabur dari sini.

"kamu akan makan di meja makan keluarga dengan keluarga tuan Aiden" ucap Ana seakan tau apa yang aku bingungkan.

"makan? Tapi aku sudah sarapan. Dan keluarga Aiden?"

"kau memang sudah makan, tapi semua makananmu sudah keluar. Kasihan bayimu bila tidak di beri asupan optimal. Dan keluarga tuan Aiden hanya tuan Aiden, tuan Andrea, dan kedua orang tuanya Nyonya Skyla, dan tuan Albert" aku bingung, untuk apa aku makan dengan semua keluarganya? Apa mungkin pria brengsek itu ingin menunjukan pada keluarganya bahwa ia telah berhasil membuat aku menderita? Kenapa tidak sekalian beri aku pakaian sobek agar lebih terlihat kalau aku memang menderita karena bajingan itu.

"Ana, apa ada pakaian lain?"

"ada, tapi ini gaun ini terlalu besar untukmu"

"tidak, pakaian bekas saja, atau yang memang sudah jelek"

"untuk apa Ami?"

"agar pria brengsek itu puas. Agar keluarganya tahu kalau bajingan itu berhasil membuat aku menderita" ucapku menahan geram.

"tidak Ami, tuan Aiden tidak sejahat itu. Aku tau pria itu memang kejam dan tegas. Tapi dia tidak bermaksud membuatmu menderita Ami" apa? Kenapa Ana bilang begitu?

"kamu tidak tau apa yang dia perbuat padaku Ana. Dia bajingan. Dan aku tidak mau disini. Aku hanya ingin pergi"

"aku tau. Ya, memang cukup keterlaluan. Tapi itu karena dia tidak tau"

"tetap saja dia brengsek"

"baiklah, dia memang brengsek" akhirnya Ana menyerah.

"siapa yang brengsek" gawat, mati aku!

MINE IS YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang