~Typo Bertebaran~
Pov Normal
Aiden terdiam dengan posisi yang sama. Tangan kirinya ia biarkan menjadi bantal bagi wanita cantik yang kini masih nyaman di alam mimpinya. Ia tidak peduli nanti tangan kirinya mati rasa, ia cukup bahagia pagi nya di sambut pemandangan indah punggung cantik dengan sedikit tertutup rambut pagi wanitanya.
Ia mengusapkan kembali tangan kekarnya pada punggung si cantik itu. Luka yang ia temukan beberapa hari lalu benar-benar menarik perhatiannya.
Apa wanitanya pernah kecelakaan?
Mungkin ini hanya sebuah bekas luka yang cukup- ah tidak, ini sangat besar bagi Aiden. Luka jahitan yang panjang dengan beberapa bekas luka kecil yang samar namun masih bisa dilihat dengan kejelian.
'pip'
"iya tuan?" jawab sopan sebuah suara di sebrang panggilan sana
"aku ingin kau mencari riwayat penyakit gadisku, riwayat kesehatan dan rumah sakitnya. Satu jam"
"baik tuan"
Dan Aiden kembali menyimpan ponsel pintarnya setelah memberi perintah pada Lucas tanpa peduli ini masih terlalu pagi untuk memberi tugas pada seseorang untuk melacak kehidupan pribadi yang sudah cukup lama. ah, tapi mungkin ini tidak akan sulit bagi lucas. Ingat, dia juga jenius dan mengerti bagaimana bekerja dengan Fernanda.
Chup.
"Sebentar sayang, aku harus menyelesaikan sesuatu terlebih dulu" ucap Aiden setelah mengecup kening Amira.
Melepas tangannya yang di pakai bantalan oleh Amira dan dengan lembut menurunkannya pada bantal halus yang tentunya membuat Amira nyaman.
segera Aiden menuju ruang kerjanya, membuka beberapa lembar berharga jutaan dollar dan membuka berkas penting lainnya. Memilih dan sedikit menanda tangan. Matanya tajamnya semakin mempesona kala dibingkai kacamata yang membuatnya semakin apik dan menarik walau masih mengenakan piama.
Beberapa berkas disana ia sisihkan dan ia buang, sangat teliti dan cermat. Walau ia pemilik perusahaan besar, hal kecil seperti kerja sama dan persetujuan yang tidak seberapapun tetap akan ia perhitungkan.
Coretannya dalam sebuah dokumen terhenti. Bunyi ketukan pintu menarik perhatiannya.
"masuk"
Lucas muncul disana, membungkuk dan menyerahkan apa yang menjadi tugas dan beberpa yang perlu ia sampaikan baginya.
"ini data kesehatan nona Amira"
Mata Aiden sempat menyipit melihat beberapa baris kata disana. Ada hal yang membuatnya sangat menarik perhatiannya.
"kecelakaan?"
"iya tuan. Tidak terlalu jelas bagaimana kecelakaan itu terjadi, karena Grivano sudah menghilangkan nama nona dari keluarganya. Belum lagi, pada saat kejadian, nona di rawat secara pribadi di rumahnya sehingga tentu tidak ada data khusus dari rumah sakit. Saya sudah mencoba menyelidiki, kemungkinan besar nona mengalami patah tulang di lengan dan luka yang cukup parah di punggung karena setelah nya hanya luka tersebut yang diperiksa secara rutin di rumah sakit. Jika melihat hal tersebut mungkin nona mengalami ke-"
"kecelakaan konstruksi"
Lucas tidak melanjutkan laporannya. Ia tau ada sesuatu yang mengganjal pikiran atasnnya ini. Apa mungkin tuannya ini sudah tau seluruhnya? Tapi bahkan Lucaspun masih belum yakin sepenuhnya.
"Jenn sialan.." ucap Aiden dengan nada yang sangat rendah, Lucas bahkan dapat menyadari tuannya ini tengah menahan Amarah yang luar biasa.
"dan tuan"
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE IS YOURS
Romance"Aku bukan pembunuh. Aku tidak mengenalnya" kumohon selamatkan aku. Jangan hancurkan aku. ***** "Dia milikku, dan jika aku tidak bisa memilikinya, maka lebih baik kita bertemu di dunia selanjutnya" ***** "Kau milikku. Tidak ada yang boleh memilikimu...