~Typo Bertebaran~
POV Andrea
"Maaf.. maafkan aku"
Aku tau ini salah.
Tidak, ini tidak salah.
Lagi pula ini salah Aiden. Seharunya Aiden tidak datang lagi, seharusnya Aiden tidak membawa Amira ke mansionnya lagi saat itu. Dan seharusnya aku sudah bahagia dengan Amira saat ini dengan atau tanpa anak dalam kandungan Amira.
Dan seharusnya Amira menerima lamaranku!!
Ini jalan terakhir. Jika memang anak itu yang menjadi satu satunya alasan Amira menolakku, maka aku lebih memilih menggandeng Amira tanpa anak. aku bahkan siap tak memiliki keturunan jika kelak itu akan membuatku tersingkir.
"Maaf merepotkanmu Andrea. Padahal aku bisa menyiapkan sendiri keperluanku, dengan dibantu Anna tentunya. Heheheh"
Aku melirik Amira yang kini tengah duduk manis sambil sesekali menusuk potongan tomat yang kemudian ia suap.
"tidak apa-apa, kau bisa merepotkanku kapanpun. Bahkan selanjutnya" jawabku sambil sesekali melihat sekitar.
"Anna, tomatku hilang" ucapnya polos sambil menatap piringnya yang kini kosong.
"itu bukan hilang, tapi mereka pindah ke perutmu"
Anna mendekat, bersiap membereskan bekas cemilan wanita hamil di depanku ini. Bisa kulihat Anna yang tersenyum sedikit kesal melihat gelagat Amira yang bersiap meminta buah kesukaannya lagi.
"tidak, mereka hilang Anna. Kalo mereka pindah ke perutku harusnya aku kenyang. Aku baru makan beberapa potong saja. Dan mereka sekarang hilang semuanya. Jangan-jangan mereka lari" ucap Amira mendramatisir lengkap dengan kedua tangan di kedua pipinya yang mulai berisi
"mereka tidak lari. Kau saja yang makan banyak sampai lupa sudah makan semuanya"
"ish, aku tidak makan semuanya. Pokoknya aku mau tomat-tomat itu ke piringku ku lagi. aku mau tomat Anna. Ayo isi lagi"
"kau sudah makan banyak Mira. Yang lain ya?"
Bujuk Anna yang mulai kesal.
"Tomat Anna Tomattt..."
"baiklah, tapi ini yang terakhir. Dan jangan minta lagi" tegas Anna sambil melotot yang di jawab dengan anggukan tidak peduli oleh Amira.
Anna menyimpan botol minum yang tadi tengah ia kerjakan, menyiapkan tomat yang diinginkan Amira, dia telaten memotong dan kemudian siap menyajikan pada wanita yang tadi memintanya.
"Anna, aku harus melihat anak-anakku. Aku akan melihat mereka. kamu antarkan buahku ke sana ya. Dadahh..."
Aku hanya terkikik melihat kelakuan Amira yang semakin kekanakan.
Jangan heran, anak yang di maksud Amira adalah anak ayam yang akupun baru tahu tadi saat Anna dengan semangat menceritakan bagaimana hebohnya Amira menerima 10 ekor anak ayam kemarin.
"aku harus mengantar tomat ini untuk Amira, kau tidak ikut?" tawar Anna padaku
"tidak. Aku sedang menunggu panggilan seseorang sekarang. Aku akan menyusul sebentar lagi"
"baiklah...
- Oh tolong masukan botol minum itu ke lemari pendingin" minta Anna padaku menunjuk botol disampingku yang tadi ia kerjakan.
"apa ini?"
"itu jus tomat. Aku menyiapkan untuk nanti kita ke festifal agar dingin saat nanti di bawa" jelasnya sambil berjalan membawa piring berisi buah merah itu
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE IS YOURS
Romance"Aku bukan pembunuh. Aku tidak mengenalnya" kumohon selamatkan aku. Jangan hancurkan aku. ***** "Dia milikku, dan jika aku tidak bisa memilikinya, maka lebih baik kita bertemu di dunia selanjutnya" ***** "Kau milikku. Tidak ada yang boleh memilikimu...