Tiga Puluh Enam

11.9K 325 21
                                    

Pov Normal

Kelly benar benar frustasi.  Ia bingung apa yang harus ia lakukan sekarang.

"tenanglah.  Aku yakin temanmu akan baik saja" Roy mengusap punggung Kelly yang masih duduk sambil terus menangis.

"ma-maafkan aku.  Aku jnji akan bertanggung jawab.  Aku akn mengurus kawanmu itu sampai ia sembuh" ucap pria lain yang kini berdiri di hadapan Kelly.

"kau memang harus bertanggung jawab sialan! Gara gara mobil sialanmu itu,  kak Merry celaka dan kami harus menunda pencarian Amira!! "

"aku tidak tahu kawanmu itu hendak menyebrang.  Hujannya lebat.  Dan dia berlari begitu saja" belanya meski Kelly masih tidak terima dan bersiap membentak kembali

"sudahlah.  Ini rumah sakit, kita tidak boleh ribut disini" lerai pria yang mengaku Roy yang diangguki pria tadi sambil undur meminta maaf karena hendak menjawab panggilan yang tadi ponselnya sempat berbunyi

"keluarga Merry? "

"aku adiknya" ucap Kelly spontan saat dokter itu keluar dan memanggil

"bagaimana kondisinya? "

"tenanglah,  kondisi kakakmu baik baik saja.  Lukanya tidak terlalu serius.  Hanya sedikit benturan dan bendarahan di bagian kepala serta beberapa lecet saja. Sekarang ia masih belum sadar karena pengaruh obat bius"

Kelly mengangguk meski matanya masih bengkak.

"berapa lama dia kira kira dia bisa sembuh kembali? Dan kapan dia bisa keluar rumah sakit?" tanya Roy yang sudah melepas elusannya

"tidak sampai satu minggu lukanya akan kering dan mungkin lusa baru bisa dibawa pulang tapi jika memng memungkinkn besokpun bisa tentunya setelah administrasinya selesai" jelas dokter itu sambil membereskan stetoskopnya.

"aku selesaikan adminiatrasiny sekarang! " sanggah seorang yang baru saja selesai dengan urusan ponselnya.

"eh.  gabriel?? "

"Dei?! "

Kedua insan itu sama sama terkejut mengabaikan dua orng yang kini melihat heran.

"jadi kau keluarga pasien? " tanya Deira, dokter yang baru saj menangani Merry.

"tidak.  Aku yang membuatnya celaka.  Aku hanya bertanggung jawab. Jadi tolong tangani perempuan itu.  Aku akan membayar perawatannya"

"ah bagus kalau begitu. Kau bisa lngsung ke bagian administrasi untuk mengurus segalanya"

"anda mengenal pria ini dokter? " tanya Roy yang dari tadi memperhatikan

"tentu.  Kami cukup dekat.  Dia saudara jauh dari pamanku" jawab Deira ramah.

"kalau begitu aku permisi.  Kalian bisa langsung masuk dan menunggu pasien sadar.  Jika ada apa-apa silahkan panggil aku"

"terima kasih"

"ah, sebentar.  Apa kau Kelly kekasihnya Juno?"

Pertanyaan Deira membuat Kelly heran dn menghentikan niatnya yang akn masuk ruangan.

"ya. Bagaimana... "

"kekasihmu dn calon kakak iparmu ada di ruangan A3. Mereka juga tengah menunggu pasien. Kurasa kalian bisa saling menghibur." ucapnya sambil pergi.

Kelly heran.  Siapa yang sakit hingga Juno dan Lucas ada di sini. Bukankah ruangan A3 ada di satu lantai di atasnya?

Kelly menggeleng kelapa.  Nanti saja ia memikirkan itu.  Sekarang  ia harus melihat kak Merry.

MINE IS YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang