Empat Puluh Tujuh

6.9K 233 7
                                    

~Typo Bertebaran~

POV Normal

"Sudah ku bilang aku tidak tau, kenapa kau terus bertanya?" seru seorang gadis dengan kerutan kesal di kepalanya

"ayolah... masa kau tidak tau. Ah jika pun kau tidak tau bukankah kau bisa bertanya padanya. Tanyakan itu untukku" mohon pria yang masih setia meminta bantuan

"kenapa harus aku? Kau bisa bertanya langsung padanya" semakin kesal, apakah pria di hadapannya seorang pengecut?

"i-itu tidak mungkin ku lakukan. Ayolah Kell.. kau akan mendapat bayaran bagus dariku" dan sepertinya iya, karena di Tanya begitu saja langsung terlihat gugup

"maaf menyela. Sekedar informasi, gadis ini punya kekasih yang juga kaya. Kau mau suap dia pun tak berguna. Dan.... Walaupun dia terlihat urakan, sepertinya dia juga nona muda keluarga kaya" seru pria lain yang sejak tadi setia melihat perdebatan singkat pemilik café dengan pembelinya.

Ah.. pemandangan unik yang sudah jarang ia temui. Ia akan berterima kasih pada ayahnya karena memintannya menghadiri rapat perusahaan di daerah ini. Dan luar biasanya bertemu dengan dua orang yang berkenalan dengan cara unik beberapa hari lalu.

"kau sudah dengar kan Manager Café Roy yang terhormat. Dan.. terima kasih bantuan jawabannya Gabriel" Kelly tersenyum sombong mendapat bantuan jawaban untuk membuat Roy jengah.

"oh ayolah Kell. Aku tidak mungkin datang padanya dan langsung berbicara 'Hay Merry, aku ingin bertanya apa kau punya kekasih? Apa kau mau menjadi kekasihku? Aku menyukaimu' itu tidak lucu" jelas Roy yang masih berusaha meminta teman barunya ini untuk bertanya pada Merry apakah ia punya kekasih atau tidak.

Tapi bagaimana mungkin Kelly tau? Beda usia, beda jurusan, beda kampus, deket aja beberapa bulan terakhir doang gara-gara hilangnya Amira waktu itu. Bolehkah Kelly bilang kalau orang gila didunia ini bertambah satu, dan namanya adalah Roy?

"Ogah, tanyakan sendiri"

"jahat sekali, ayolah.. atau kau minta pacarmu dan tolong tanyakan itu" pinta kembali Roy belum menyerah yang semakin ngawur

"Kau gila! Juno tid-"

"itu tidak perlu"

"hay Juno, bagaimana kabarmu? Sepertinya sangat baik" sapa Gabriel saat Juno kini ikut mendekat yang tentu saja menghampiri kekasih urakannya itu.

"tidak aku tidak baik. Aku tengah sakit karena kelelahan dan membutuhkan perawatan karena harus mencari kekasih nakalku yang bukannya masuk kuliah malah nongkrong di sebuah café yang ternyata di temani dua kenalan barunya" jelas Juno panjang lebar yang di tanggapi cebikan Kelly.

"ah Juno, apakah kau tau apa Merry-"

"dia belum punya kekasih-" ucap Juno sebelum Roy menyelesaikan pertanyaannya

"tapi dia menyukai seseorang sepertinya" sambungnya yang seketika menghentikan ungkapan bahagia Roy sesaat

"benarkah? Kak Merry suka seseorang? Aku tidak tau, siapa?"

"sepertinya. Aku tidak tau" Jawab Juno sambil mengambil minuman kekasihnya dan menyeruput minuman itu hingga setengah tandas. Ah, ia membutuhkan kafein agar bisa berfikir lebih keras. Atau apakah ia butuh alcohol untuk melupakan sebentar pikiran berlebihannya ini? Terlalu banyak yang ia fikirkan.

"kau menyerah hem?" kita ucapan Gabriel memecah keheningan yang serjadi beberapa saat sambil tersenyum kecil melihat Juno yang masih diam sambil berdiri sendiri

"tidak"

"!"

Juno melirik sesaat

"selama dia belum punya kekasih, aku masih bisa mendekatinya"

MINE IS YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang