Maaf....
Aku telat publis dua mingu
Hpku ilang sejak terakhir publis, eh ternyata tertinggal di rumah bibi. Dan aku harus jauh-jauh pergi dulu kerumahnya. Ya ampun. Maafkan kecerobaohanku.Maaf nih, kalau banyak Typo, soalnya super ngebut. Takut reders pada kabur.
Heheheheheh,,Selamat membaca...
°0_0°
Pov Amira
Tidak terasa, usia kandunganku kini menginjak delapan minggu, tapi perutku masih tetap saja rata. Apa bayiku tumbuh? Tentu saja, karena aku sudah memeriksanya kemarin lusa saat aku sangat lemas karena kelelahan bekerja. Dan berkat itu juga aku tahu bahwa bayiku tidak cocok dengan susu sapi.
"Hay Ami, kenapa hari ini kamu bawa banyak bekal?" Tanya Micel heran
Aku hanya diam menatapnya heran. Bukankah biasanya aku bawa bekal banyak?
"Aku yakin kamu lupa, hari ini cafe buka setengah hari. Hari ini kita gajihan!" Ucapnya dengan semangat di ujung kalimat.
Benarkah? Aku kaget merasa senang. Tidak terasa sekarang akan gajihan lagi.
Hey baby, hari ini Mom akan membeli susu kedelai, tenang saja, Mom punya uang sekarang.
Gumamku pada perut rataku. Hari ini aku berencana akan belanja kebutuhan bulananku yang tidak terlalu banyak ditambah susu kedelai yang kini harus rajin aku minum. Aku tidak boleh belanja terlalu banyak, karena aku selalu tiba-tiba ingin makanan berbeda.
~0_0~
Segera aku mengambil keranjang untuk menampung belanjaanku nanti. Kumasukan beberapa bahan makanan yang aku butuhkan.
'Deg'
Eh. Kulirik sekitar. Entahlah hanya perasaanku saja.
Kembali aku memilih bahan makanan. Kulirik buah tomat di sudut sana. Astaga aku ingin buah itu. Tomat segar berwarna merah. Sepertinya enak untuk cemilan.
Eh? Kenapa di sini sepi? Mana pelanggan lain?
Tanyaku dalam hati, tapi tak kupedulikan karena mungkin ini memang bukan jam biasa orang berbelanja. Aku kembali fokus pada tomatku
Ya ampun baby kenapa kamu suka sekali tomat?
Kumasukan beberapa- ah ralat banyal sekali tomat kedalam keranjangku.
'Grep'
"Jadi, kamu sudah tahu makanan faporitku sayang?"
Aku menegang seketika. Tubuhku membeku kaku. Seseorang tiba-tiba memelukku dari belakang dan memasukan satu buah tomat ke dalam keranjangku.
"Aahhh... kamu memang terbaik sayang"
Ucapnya rendah di telingaku. Nafasnya menerpa leher karena ia kini menciumi dan menghisap aromaku di sana.
'Bruk... '
Aku memberontak saat kesadaranku kembali. Kudorong dia sampai pelukannya terlepas. Keranjangku jatuh berserakan. Belanjaanku berhamburan entah kemana.
Mataku terbelalak. Ia kembali. Aku masih ingat dengan wajah itu, wajah mengerikan yang menghancurkanku. Mata tajam itu, senyuman mengerikan itu, dan suara beratnya yang membuatku depresi.
Tubuhku bergetar karrna takut, mataku mulai berkunang menangan tangis. Kueratkan kepalan tanganku menyalurkan rasa takut.
"Pe-pergi... Ku-kumohon..."
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE IS YOURS
Romance"Aku bukan pembunuh. Aku tidak mengenalnya" kumohon selamatkan aku. Jangan hancurkan aku. ***** "Dia milikku, dan jika aku tidak bisa memilikinya, maka lebih baik kita bertemu di dunia selanjutnya" ***** "Kau milikku. Tidak ada yang boleh memilikimu...