Lima Puluh Dua

3.5K 199 21
                                    

~Typo Bertebaran~

Pov Normal

"Seballlll... pokoknya aku mau sekarang!!!!" kesal Amira yang baru saja memasuki mansion. Membuka sweater yang dia kenakan dan melemparnya begitu saja.

Kedua kakinya terus menerus di hentakkan pertanda ia benar benar kesal.

"Ini sudah kesekian kalinya dia inkar janji. Kalau di nanti-nanti pasti tidak jadi. Festivalnya mungkin akan segera berakhir!!" rajuk Amira kembali dengan sekarang kedua tangan dilipat di dada dan wajah yang semakin ditekuk.

"Tuan Aiden tidak mungkin sengaja menundanya. Lagi pula hanya di tunda beberapa jam saja. kita akan berangkat malam bukan?" hibur Anna yang memaklumi kekesalan nonanya ini.

"beberapa jam saja itu lama.. kalau kita bisa berangkat lebih awal, maka kita bisa menikmati lebih lama pula"

"Mau bagaimana lagi, Tuan pasti memiliki pekerjaan yang sangat penting dan tidak bisa di tunda"

"bukankah ada Lucas yang selalu membantunya? Andrea saja bisa sering datang karena ada Juno yang membantunya"

"itu berbeda lagi"

"Bilang saja kalau Aiden lebih mementingkan pekerjaannya dibanding aku. Hiks" ucapp Amira yang semakin pelan yang di akhiri dengan isakan.

"astaga..." Anna segera menghampiri Amira, berusaha menghibur dengan segala ucapan halusnya. Ia harus selalu sabar dan memaklumi emosi labil ibu hamil ini.

Yah.. mau bagaimana lagi. saat tadi di taman setelah mengajak Merry ikut serta ke festival, Aiden menghubungi mereka dan bilang untuk menunda ke festival. Tentu saja Amira menolak keras. Amira ingin ke festifal sejak lama, dan Aiden selalu mengingkari janjinya. Dan dengan segala rengekan Amira, Aidenpun hanya menunda beberapa jam saja. Aiden berjanji akan segera pulang setelah selesai dan mengajak Amira ke festifal.

"Anna"

"Ya?" Amira menegakkan tubuhnya seakan melihat sesuatu.

"Sejak kapan Andrea duduk di sana?"

"Sejak kalian masuk. Dan.. bagaimana jika kita berangkat lebih awal tanpa Aiden?"

Ucap seorang pria yang sejak tadi ter abaikan duduk di sudut kursi dengan ponsel yang baru saja ia masukan.

"A-apa?"

~0_0~

"Oh Tuhan.. selamatkan nyawaku" harap Anna mendramatisir.

Anna hanya bisa mengusap wajah kasar, Ide gilanya Andrea yang sialnya sekarang pencetus ide itu kabur entah kemana, membuat Amira ingin tetap berangkat lebih dulu dari tuan Aiden tentu saja membuat Anna khawatir. Oh ayolah.. jangan lupakan kekejaman tuannya itu yang mengerikan. Ya.. walau sejak ada Amira, sudah jarang terdengar pekerja yang babak belur karena melakukan secuil kesalahan.

Tapi ini berbeda kasusnya!!

Anna mendapat tugas menjaga nyonya rumah tuannya!!

Jika lecet sedikit saja, maka habislah ia... menyedihkan

"Lebih baik kita menunggu Tuan Aiden dulu. Aku yakin sebentar lagi tuan akan kembali"

"Tapi kapann?? Aku ingin makan makanan festival. Kau tau, jajanan festival itu selalu beragam. Aku juga ingin gula kapas. Oh iya, main pancing-pancingan ikan juga pasti menyenangkan"

"Kau bisa mendapatkan itu semua juga nanti saat pergi bersama Tuan Aiden"

"Kelamaan. Nanti kehabisan. Pokoknya aku mau semuanya"

MINE IS YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang