Dua

30.4K 804 4
                                    

Hari ini kamar Merry sangatkah hancur. Entah apa yang dilakukan kakak beradik itu didalam kamar sampai keadaan sudah seperti kapal pecah.

"Hey! Curang. Rasakan ini!" Kesal Amira sambil mengangkat bantal bersiap menyerang sang kakak.

"Tidak kena... heheh"

"Dasar... aww..!!!" Amira terjatuh karena tanganna menyentuh buku dan selembar kertas yang keluar.

Foto. Amira penasaran. Ia membalik foto itu. Siapa dia? Tampan.

Sret...

Merry merebut foto itu dan menyembunyikannya kembali di dalam buku.

Wajah Merry memerah dan matanya sedikit tidak fokus. Berusaha menghindar dari tatapan sang adik yang sedang kelaparan informasi.

Amira melihat sesuatu yang disembunyikan oleh kakaknya. Kedua sudut bibirnya terangkat saat ia dapat menduga hal itu.

"Kakak.... siapa yang ada di foto itu?"

"Bukan siapa-siapa"

"Ouwww.. kakakku yang galak pada laki-laki ternyata menyembunyikan foto laki-laki. Aduh kak.. kakak itu harus kuliah bukannya pacaran.. ish ish ish.."

"Aku tidak pacaran!" Sanggah Merry yang wajahnya semakin merah.

"Oh ya... ayo katakan siapa dia. Cerita dong...."

"Bukan siapa-siapa"

"Ibu..... kak Merry lagi ja.. Mmmm...." mulut Amira langsung disumpal tangan Mery kuat.

"Diamlah Mira. Bagaimana kalau ibu atau bahkan ayah tau.... lagi pula... aku tidak berpacaran, jangankan berpacaran. Aku yakin dia bahkan tidak mengenalku... hufftt..." lirih Merry yang membuat sang adik merasa iba.

"Tenanglah.... aku yakin suatu saat orang itu akan melirik kakak. Dianya saja yang belum tau sisi yang lain dalam diri kakak"

"Maksudmu sisi mana?"

"Kakakkan orangnya galak, sangar, kejam, jutek, tomboy, kasar, jorok juga" jelas Amira tidak sadar bahwa yang mendengar menggeram kesal.

Adiknya ini sedang menghibur atau justru menjatuhkannya?

"Tapi dibalik itu kakak punya kelebihan. Kakak orangnya penyayang dan setia kawan. Kakak juga sangat sayang terhadap binatang. Ya meskipun tidak merawat satupun di rumah tapi kakak tidak pernah mengabaikan hewan yang menghampiri kak Merry. Semut yang mengerumuni makanan di kamar kakak saja sering kakak abaikan dan lebih baik menunggu semut pergi dari pada mengusirnya apalagi membunuhnya. Keren"

"...."

"Setiap manusia pasti memiliki kelebihan yang mungkin terkadang tersembunyi. Dan tugas kita adalah mencari dimana letak kelebihan itu. Tidak semua hal dalam dirinya adalah kelebihan tapi justru terkadang kekurangan seseorang menjadikan dia memiliki perbedaan masing-masing dan menjadi daya tariknya tersendiri"

"Adikku baru jatuh. Apa barusan otakmu sedikit bergeser? Oh Tuhan adikku memang jadi lebih bijak, tapi aku mau adikku yang manis dan sipendiam kutu buku"

Jelas Merry yang membuat Amira jengkel. Sudah susah payah ia merangkai kata, dan kakaknya malah mengira otaknya bergeser! Keterlaluan

"Heh! Aku masih normal. Bahkan aku masih bisa kuliah.
Aku masih waras kak Merry!"

~0_0~

Siang itu matahari bersinar sangat terik. Entah apa yang membuatnya tetap gagah di puncak langit enggan sembunyi.

Amira dengan santainya berjalan dengan tas yang menyampir di pundaknya. Ia siap untuk kuliah. Tidak peduli terik terus mengikuti, ia tetap berjalan dengan tenang.

"Cukup! Sudak kubilang. Aku akan tetap dengannya!"

"Kau gila! Dasar murahan! Jika aku bahkan tidak bisa mendapatkan apa yang memang milikku. Maka tidak boleh ada yang memilikinya. Lebih baik kau tunggu saja aku di dunia sana.."

Amira berhenti sesaat. Ketenangannya terganggu pertengkaran emm... mungkin suami istri. Karena wanita yang ia lihat perutnya sedikit berisi. Mungkin sedang hamil.

Sudahlah buka. Urusannya.

Tapi itu..

"Brum..!!!"

"Aaa....!!"

"BRUK.!!...."

Tidak...

MINE IS YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang