"aku bertemu dengan Amira"
Pov Normal
Udara pagi cukup menyejukan untuk dinikmati, namun mungkin tidak bagi pria yang kini tengah kebingungan membujuk kekasihnya yang masih marah padanya.
Juno hanya bisa duduk jengkel melihat Kelly yng terus menyibukan diri untuk menghindarinya. Sejak semalam Kelly bahkn terus mengacuhkannya. Pagi pagi tadi Kelly datang ke ruangan Amira dan bahkan kekasihnya itu seakan menganggapnya patung. Kelly hanya berbicara pada Anna dan Amira. Tidak jarang mereka membicarakannya smbil memyindir keras.
"jadi kalian sudah kenal??"
Kelly tersenyum sambil merangkul bahu Anna walau ia lebih muda dari Anna.
"kau terkejut? Kami bahkan sangat dekat. Kau ingat koleksi aksesorisku yang keren keren itu? Sebagian ku dapat dari Anna" jelas Kelly semangat sedang Anna hanya tersenyum canggung.
"waa... Aku kira yang anna ucapkan tentang masa lalunya yang tomboy hanya bohong ternyata benar ya?"
"bisakah kita menghentikan pembicaraan ini? Ayolah, aku sedang berusaha menjadi wanita ok. Dan kau Kelly, ingatkan aku untuk tidak jadi memberimu koleksiku yang lain" ancam anna yng langsung membuat Kelly bungkam
Dan begitulah perbincangan tiga wanita itu yang melupakan seorang pria yang masih di acuhkan kekasihnya.
~0_0~
Juno yang mulai bosan terus diacuhkn segera berdiri, lagi pula ia ingat ketiga wanita dihadapannya ini belum makan.
"kak, aku rasa nona Amira sudah harus makan. Kau juga ka, aku tidak mau Lucas mengamuk gara gara membiarkan kekasihnya kelaparan"
"tenang saja. Kakakmu marah, beri tahu aku ok. Lagi pula makanan Amira belum di antarkan, aku sudah memesannya mungkin sebentar lagi datang. Tapi akan aku tanyaan" jawab Anna lembut sambil menuju sofa hendak menghubungi pihak perawat
Juno menghampiri kekasihnya yang malah lebih memilih mendekati Amira.
"sayang..." bujuk Juno lembut
Dan kelly hanya diam. Mira yang mengerti hanya diam, ia tidak mau ikut campur.
"kell... Bukankah kau juga belum makan?"
"ah Mira, kau tau sewaktu kau pergi aku kesepian tau. Hufftt... Cepatlah sembuh..." potong Kelly malah mengajak Amira berbicara.
"aah.. Aku-"
'cklek'
"Amira? Sayang, kau sudah bangun?"
'DEG!!'
kening kelly mengerut heran. Amira tiba tiba menggenggam lengannya sangat kuat. Tubuhnya gemetar takut, mulutnya terdiam, dan wajahnya langsung pucat.
Pria dengan stelan santai itu masuk, walau wajahnya kental akna kata lelah. Mungkin dia begadang.
Anna yang juga melihat perubahan Amira segera mendekat. Tuannya yang arogan ini baru saja masuk.
"Tuan Aiden" sapa Anna sopan.
"sayang.. Kau sudah sadar?" tanyanya kembali masih terdiam didekat pintu.
Amira menggeleng dengan kaku dan ketakutan.
Ada apa ini?
"'sayang'???" Ulang Kelly yang heran dengan panggilam yang baru saja Aiden ucapkan. Tangan kelly mengusap genggaman amir padanya.
"jangan sakiti aku"
Mata Kelly membola saat ia mulai mengerti. Ia melotot tajam pada Aiden. Tangannya terkepal kuat menahan amarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE IS YOURS
Romance"Aku bukan pembunuh. Aku tidak mengenalnya" kumohon selamatkan aku. Jangan hancurkan aku. ***** "Dia milikku, dan jika aku tidak bisa memilikinya, maka lebih baik kita bertemu di dunia selanjutnya" ***** "Kau milikku. Tidak ada yang boleh memilikimu...