Dua Puluh Sembilan

11.1K 335 10
                                    

~~~Typo Bersebaran~~~

Pov Amira

Kini aku tengah terdiam ditaman tempat biasa aku menghabiskan hari, benar-benar bosan. Untung saja kemarin tuan Albert dan Nyonya Skyla datang kemari untuk menemaniku, ah dengan Andrea tentunya yang setiap hari selalu datang walau hanya untuk mengajakku berbicara atau sekedar mencoba keluar dengan menjahili Anna walau berakhir dengan kegagalan.

Aiden masih belum pulang dari urusannya dari luar kota, katanya ia akan pulang beberapa hari lagi, aku tidak tahu. Terakhir aku berbicara dengannya lewan telephone kemarin, itupun hanya sekilas. Kembali aku teringat permintaan nyonya- ah maksudku mama Skyla. Mama memintaku untuk mencoba menerima Aiden. Sebenarnya tanpa diminta aku emamng berencana untuk mencoba menerima. Karena mau bagaimana lagi? kaburpun terlalu sulit. Tapi entahlah, baimana nanti saja.

Karena aku masih takut dan ragu

"tidak baik melamun saat hari sedang cerah"

Sedikit kaget aku mendengarnya. Sebuah suara menyadarkanku dari lamunan sesaat. Juno. kini didepanku tengah berdiri seorang pria yang sudah beberapa bulan tidak kujumpai. Padahal ternyata selama ini ia sebenarnya mudai aku temui.

"Juno Revyro. Bagaimana kabarmu?" tanyaku memulai, mempersilahkannya duduk dikursi taman dengan sebuah meja kecil memisahkan kami.

"suatu keberuntungan tubuhku masih utuh, padahal kukira tuan Aiden akan segera mencincangku karena selama ini bungkam atas kehadiranmu" ucapnya dengan sebuah kekehan kecil mencairkan suasana

"ada yang ingin-"

"katakanlah, aku mengerti kamu memiliki banyak pertanyaan dan permintaan untukku" ya, Juno pasti mengerti mengapa aku inginbertemu dengannya.

"jadi... siapa kau sebenarnya?"

"kau tahu sendiri Amira, seperti yang dikatakan Re. Aku Juno Revyro. Adik dari Lucas yang merupakan tangan kanan pengusaha terbesar dari keluarga terpandang Fernanda. Dan aku hanya seorang kawan sekaligus asisten dari kakak pengusaha tersebut. Aku yakin Re sudah menjelaskannya"

Ya, Andrea sudah menjelaskannya dan itu cukup jelas.

"bagaimana kabar Kelly?" tanyaku penasaran. Jelas kudengar hembusan nafas ragu dari Juno.aku meliriknya, ia masih menunduk.

"Kelly baik untuk saat ini. hanya saja.."

"hanya saja?" ulangku yang penasaran.

"awal kau hilang Kelly sempat depresi. Ia mogok kuliah bahkan enggan untuk makan. kamarnya hancur layaknya terkena bencana. Tapi untunnglah itu tidak berlangsung lama" aku sedikit terkejut. Bagaimana mungkin Kelly yang tangguh dapat depresi.

"ia kehilangan sosok sahabatnya" ucap Juno seakan tahu apa yang aku pikirkan.

"beberapa kali aku menghiburnya bahkan mengalihkan pikirannya dengan mengajaknya liburan. Tapi tetap saja, itu tidak terlalu berpengaruh. Tapi apa kau tahu, ada sesuatu yang membuatku cukup senang" lanjutnya dengan sedikit kekehan.

"dia mulai bekerja keras. Kasihan juga saat melihatnya bergulat dengan banyak buku untuk menyelesaikan tugas kuliahnya yang biasanya selalu kau yang mengerjakan" aku ikut tersenyum mendengarnya. Aku kembali terbayang wajah Kelly yang merengek agar aku membantu tugasnya.

"tapi tetap saja, sebanyak apapun tugasnya. Yang ada difikirannya adalah dimana keberadaan sahabatnya sekarang. Dia selalu menanyakan itu padaku, bahkan sempat ia memintaku untuk memohon pada Lucas agar mencarimu. Tapi bagaimana caranya saat aku tahu Lucaslah yang membawamu. Apa yang harus aku katakan pada Kelly aku bahkan berbohong padanya bahwa aku mencarimu dan belum mendapat perkembangan padahal selama ini aku tahu dimana dan bagaimana keadaanmu. Apa yang harus aku katakan?" Junno kini mengungkapkan pertanyaan yang sebenarnya akupun tak tahu jawabannya. Bahkan awalnya aku ingin meminta tolong pada Juno untuk mencoba berbicara pada Kelly tentang diriku, tapi itu pasti membuat Kelly salah paham pada Juno.

MINE IS YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang