~Typo Bersebaran~
Pov Normal
'Chup'
Andera mengerjap seketika. Anna dan Juno yang masih menjadi penonton setia disana hanya bisa diam dengan wajah yang sama membeku kaget. Sapaan bibir kecil dan lembut pada dahinya benar-benar menyengat Andrea.
Amira hanya diam mengecup cukup lama dahi Andrea begitupun Andrea yang mulai terbuai dan kini sangat menikmati dengan menutup kedua matanya berharap waktu berhenti agar kecupan hangat ini tak pernah usai. Tak apa, ia bahkan sangat bahagia walau ini hanya di dahi. Andrea sadar, ini hanya kecupan pertanda selesai. Selesai baginya untuk mengejar. Selesai baginya untuk terus memaksa gadis ini berpaling. Tak apa, setidaknya tidak ada kata selesai baginya untuk terus berharap dan menanti.
'SIALAN......!!!!!'
~0_0~
Kini Aiden tengah turun dari pesawat yang mengantarkannya kembali. Ini masih sangat pagi namun ia sudah sampai di kota tempat ia pulang. Cukup lelah baginya menghabiskan berjam-jam duduk di pesawat, apa lagi ditemani beberapa dokumen yang sempat ia periksa sekaligus memeriksa pekerjaan Lucas dan kakaknya yang ia embani tugas menggantikannya, tentu ia tahu bahwa Juno juga ada dibalik selesainya tugas sang kakaknya itu.
Teringat kakaknya yang berbeda darinya itu, ia jadi kembali mengingat ucapan wanita sialan yang tapi sempat membuatnya naik darah dan membuatnya tak bisa istirahat walau hanya menutup mata dengan tenang di pesawat. Tapi sudahlah, lagi pula bukankah Jenn hanyalah salah satu dari sekian wanita yang iri dengan gadisnya?
"Tuan?" Sapa sekaligus menyambut sang tuan. Lucas yang sejak kemarin telah kembali terlebih dulu dan kini telah siap mengantar Aiden untuk kembali ke mansion tentu dengan mobil bermerknya yang telah siap sedia.
Aiden yang melihatnya langsung saja masuk ke mobil yang tentu saja diikuti Lucas yang duduk di depan samping supir. Aiden duduk sambil sesekali melihat jam yang masih melingkar apik di tangannya dengan gusar. Tak terlihat sama sekali raut lelah di wajah bak dewa yunani itu, padahal Aiden sendiri hanay tidur dua jam tadi malam dan beberapa hari yang terus disibukkan dengan pekerjaan yang seakan siap untuk melahapnya. Satu yang membuatnya tetap terlihat sangat bugar dan gusar. Ia ingin segera pulang bertemu gadisnya. Amira. Ia ingat bahwa ia masih memiliki janji untuk membawa Amira keluar ke fertifal. Aiden bahkan tanpa sadar kini tengah tersenyum tipis melihat bagaimana tatapan sedang Amira saat ia mengajaknya ke festifal.
Baru setengah jam perjalanan dari bandara menuju rumahnya, Lucas yang duduk disamping supir tiba-tiba menerima panggilan yang ternyata dari sekretaris yang menggantikan posisinya sementara. Beberapa saat berbicara terlihat wajah Lucas yang sedikit kaget dan bimbang. Dahinya sedikit mengkerut bertanda berfikir dan sesekali melirik melihat sang tuan.
Aiden yang mengerti bahwa ada sebuah masalah segera menanyakan hal itu. Ia tidak suka ada masalah yang ditunda.
"Maaf Tuan, Tuan Tenri Sagima meminta sebuah pertemuan hari ini untuk membahas kerjasama yang seharusnya di jadwalkan besok, dari laporannya ada masalah ketidak sesuaian data dan penolakkan sepihak dari perusahaan Rus Corp"
"bukankah saat itu semua telah sepakat atas pembagian jumlah pemilik saham dan bukankah semua rincian data diberikan secara langsung saat pertemuan yang lalu?"
"iya tuan. semuanya seharusnya tidak ada masalah. Tuan Tenri meminta bantuan atas penolakkan sepihak dari Rus Corp karena ternyata pemimpin dari Rus Cop akan menurunkan saham bila data yang menurutnya salah tidak diperbaiki dan ini akan menghambat perkembangan laju kerjasama yang sudah hampir masa target. Bila ini terjadi, maka akan ada kerugian yang cukup besar terutama untuk Sagima Corp karena Tuan Tenri yang memegang skala besar"
![](https://img.wattpad.com/cover/110757861-288-k140193.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE IS YOURS
Dragoste"Aku bukan pembunuh. Aku tidak mengenalnya" kumohon selamatkan aku. Jangan hancurkan aku. ***** "Dia milikku, dan jika aku tidak bisa memilikinya, maka lebih baik kita bertemu di dunia selanjutnya" ***** "Kau milikku. Tidak ada yang boleh memilikimu...