Lima Puluh Empat

3K 165 44
                                    

~Typo Bertebaran~

POV NORMAL

DOR

Semua hening, Jenn memejamkan matanya menahan rasa sakit dari peluru yang mungkin mengenai bagian tubuh cantiknya. Ia tidak bisa membayangkan berapa banyak darah yang mungkin akan mengalir begitu saja.

"akh!"

Hening

Benar benar hening.

Eh!

"Minggir"

Ucapan dingin Aiden menyadarkan Jenn dari kekakuannya. matanya membola melihat seseorang tengah memeluknya, badannya merasakan beban yang cukup besar.

"Ga-gabriel?"

"Minggir" ulang Aiden masih dingin yang kembali menarik senjata api nya bersiap menembak.

Sedangkan Merry dan Anna tengah memandang tak percaya melihat apa yang baru saja terjadi.

Jenn jatuh terduduk dengan Gabriel yang masih memeluknya. Dilihatnya tangan Jenn bergetar yang kini berlumuran darah Gabriel.

"Minggir, kecuali kau ingin ikut mati. Biar ku bunuh hama ini"

"A-amira" ucap Gabriel terbata sarat akan kesakitan

"ada apa dengan nona Amira tuan Gabriel?" Lucas langsung sadar ada sesuatu hal yang tidak beres. Tidak mungkin Gabriel tiba-tiba muncul disini.

"berikan wanita ini padaku, dan-"

"Gabriel" Merry mendekati Gabriel, mencoba melihat luka Gabriel. Ia masih ingat pria ini yang menabraknya tempo hari dan dengan baik hati bertanggung jawab hingga ia sembuh total. Lagi pula kenapa Gabriel menyebut nama adiknya. Bukankah adiknya ada di suatu tempat di festifal ini"

"katakan"

"Amira di culik"

"!"

"eh, apa maksudmu Gabriel? Adikku ada di festifal ini?!" Merry bertanya pertanda tak percaya. Tidak mungkin. Beberapa menit lalu adiknya ini ada bersamanya.

"Ka-karvan" Gabriel masih berusaha menjawab sambil menahan nyeri di punggungnya. Tangannya menggenggam erat tangan jen yang entah kapan ia pegang.

"Hubungi Roy dan Juno. Cepat"

"Ga-Gabriel, a-apa yang kau lakukan?" Tanya Jenn lirih. Kedua matanya kosong karena kaget. Bagaimana bisa mantan kekasihnya ada disini? Melindunginya dari penyebab ia meninggalkan pria yang kini tegah mengerang menahan sakit karena luka tembak yang seharusnya sudah merenggut nyawanya?

"G-gabriel. Kau gila!"

"aku belajar dari kegilaanmu" timpal Gabriel lemah sambil tersenyum

Aiden segera berbalik, memasukan kembali senjatanya dan segera pergi menuju mobilnya tanpa kata. Gabriel tersenyum mengetahui tanda bahwa Aiden menyetujui permintaannya, sedangkan Lucas yang memahami keadaan tuannya yng tengah menahan amarah, segera tanpa di perintah menghubungi adiknya untuk mengetahui tindakan adiknya itu, meminta anak buahnya mendekat dan segera memberi intruksi

"hubungi dokter Deira, bawa tuan Gabriel kesana. Siapkan beberapa orang di mansion untuk menyusul. Dan...

bawa wanita itu ke penjara mansion" titah Lucas yang langsung di angguki para anak puahnya.

Gabriel yang sudah hampir tidak sadar hanya diam. Ia percaya wanita yang kini menahan tubuhnya akan tetap aman walau di tempat yang mungkin menyeramkan. Sedangkan Merry yang mulai heran dengan perintah cepat Lucas justru semakin bingung.

MINE IS YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang