~Typo Bertebaran~
~0_0~
Pov Normal
Amira benar-benar kegirangan. Ia bahkan sampai lupa apa yang dipegang di bawa berputar putar itu mahluk mungil. Tentu saja hidup.
"Aiden, dari mana kau dapatkan anak ayam lucu ini?, lucu sekali.. hihihihih"
"duduk sayang, jangan sampai kau jatuh"
Ujar Aiden sembari membuka pakaiannya yang ia rasa sudah lengket dengan keringatnya. Seharian mencari anak ayam berwarna warni sesuai keinginan wanita nya yang tengah hamil. Jangan sebut Aiden bodoh karena melupakan pengawal dan pekerjanya untuk menyuruh mereka mencari hewan warna-warni itu. Tidak, aiden tidak lupa.
Ia hanya...
Ingin.
Entahlah. Ada perasaan dalam diri Aiden yang mendorongnya hingga ia sangat ingin menuruti permintaan calon ibu anaknya itu. Tangannya gatal memilih dan membawa sendiri anak ayam hasil ngidam calon anaknya itu.
"satu, dua, tiga, empat... eh jangan pindah, satu dua tiga. Eh ini sudah di hitung tadi.. kamu diam dulu, mau mommy hitung oke" Amira memindahkan seekor anak ayam yang berlari untuk kembali ke barisan yang ia atur untuk ke sepuluh anak ayam nya.
"satu dua tiga... ih gak boleh nakal. Diam dulu ya... satu dua tiga..."
"ada sepuluh sayang. Aku tidak menguranginya"
"siapa tau aja kamu juga mau jadi kamu ambil punyaku satu"
Apa??
Untuk apa Aiden yang seorang sangat mapan harus mencuri satu ekor anak ayam ??
Ah.. biarkan ibu hamil itu bahagia dengan bayangannya
"warna warni.. kaya orang orang di festifal" Amira berujar pelan sambil memandang anak-anak ayam itu makan dan berlari-lari kecil di kotaknya
Aiden yang mendengarnya langsung memandang Amira. Ia tau maksud wanitanya itu yang ingin pergi keluar menikmati festival yang selalu batal karena ulah kesibukannya yang tidak pernah telat diingatkan oleh lucas.
"mau pergi ke festival besok malam?"
Amira yag mendengarnya langsung mengangkat wajahnya melihat Aiden yang masih berdiri di tempatnya tadi.
"mau.... Tapi..." Aiden diam menunggu Amira menyelesaikan kalimat ragunya
"tapi tidak apa-apa.. tidak usah.. kau sibuk.." tambahnya sambil menunduk, kedua tangannya saling menggenggam yang sesekali memainkan gaun tidur yang tengah ia gunakan.
"benar aku sibuk. Tapi kita bisa pergi besok"
"benarkah???" tanyanya memastikan
"tentu. Kita pergi besok."
Jawab Aiden walau sebenarnya ia sedikit ragu. Tadi siang Lucas memberi taunya perusahaan cabang ada masalah. Dan tentu akan memakan waktu menyelesaikan masalah perusahaan.
"Sekarang kau harus tidur. Ini sudah larut"
Bukannya bersiap menuju ranjang, Amira malam berjongkok menghampiri hewan peliharaan barunya yang berjumlah sepuluh yang belum di pindahkan keluar.
"katanya sudah malam. Kalian juga harus bobo. Aku juga akan tidur. Nanti kalian akan pindah ke kandang yang bagus. Jangan nakal dan tidur yang nyenyak ya.."
Oke
Bolehkan sekarang Aiden menerkam wanitanya ini??
Iya wanitanya
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE IS YOURS
Romance"Aku bukan pembunuh. Aku tidak mengenalnya" kumohon selamatkan aku. Jangan hancurkan aku. ***** "Dia milikku, dan jika aku tidak bisa memilikinya, maka lebih baik kita bertemu di dunia selanjutnya" ***** "Kau milikku. Tidak ada yang boleh memilikimu...