Dua Puluh Dua

16.6K 503 22
                                    

~Typo Bersebran~

Pov Normal

"Hay kakak ipar..." sebuah suara tiba-tiba masuk pada pendengaran Andrea. Suara yang sangat enggan Andrea dengar.

"kau bisa kembali ke tempatmu Lyla" ucap Aiden yang disertai anggukan dan dsusul dengan kepergian sekretaris itu meninggalkan atasan dan mantan nyonya bos besarnya.

"cih. Untuk apa kau kesini. Keluar" ucap Andrea dingin dan tajam.

"ayolah kakak ipar... sudah lama kita tidak bertemu, dan beginikah caramu melepas rindu dengan adik iparmu ini?" tanpa diminta Jenn langsung duduk di sofa, menumpang sebelah kaki ke kaki lain dengan sangat tidak sopan.

"adik ipar? Bahkan aku tidak pernah tau adikku pernah menikah? Benarkah dia pernah menikah? Ah, aku ingat. Aiden memng pernah menikah dengan jalang sepertimu" ucap Andrea dengan seringaian dibibirnya.

"aku tidak peduli. Yang pasti sekarang aku meminta pertanggung jawabanmu sekarang!" kini Jenn mulai terdesak. Jenn kaget. Tentu saja, ia baru saja datang hendak merayu dan berbasa basi dulu, tapi mulut manis Andrea sialannya malah langsung menusuknya.

Andrea yang mendengarnya mengeryit. Pertanggung jawaban? Apa yang sudah ia lakukan?

"hah! Jangan bersikap tidak terjadi apa-apa. Aku tau kau biang dari penyelidikan Lucas. Iyakan?" Ah... kini Andrea mengerti. Jadi kini Jenn frustasi.

Andrea terkikik meremehkan. Sedangkan Jenn yang melihat semakin naik pitam.

"jadi benar ini ulahmu! Cih, dasar bajingan!!"

"bajingan kau bilang? Justru setidaknya aku menyelamatkan Aiden dari wanita jalang sepertimu! Dan asal kau tau, pria yang sudah kau khianati adalah kawanku!" bola mata Jenn terbuka lebar kaget seolah akan keluar. Ia tidak tau bila Gabriel kawan Andrea.

"aku tidak peduli! Aku tidak peduli! Kau harus membuatku kembali pada Aiden!"

"kau pikir aku bodoh? Aku tidak mau mengawetkan parasit dikeluargaku"

"cih! Jadi sekarang kau mengakui Fernanda keluargamu? Jadi kau menjilat ludahmu sendiri?"

"aku tidak pernah menolak keluargaku. Yang aku tolah hanya apa yang dimiliki keluargaku. Lebih baik kau keluar sebelum aku menyeretmu"

"bantu aku kembali pada Aiden dan aku bantu kau mendapatkan gadis itu?" Jenn kini yang tersenyum licik.

"kau fikir aku tidak tau kau menyukai gadis yang kini bersama Aiden? Aku juga tidak bodoh Andrea" Jenn mulai berdiri dan mengusap meja Andrea secara perlahan.

"bantu aku kembali pada Aiden dan kau akan dapatkan gadis itu. Kita sama-sama untung disini. Lagi pula, adikmu berhutang sebuah janji. Dan aku yang akan menagihnya. Aku yakin, Aiden masih mengingat janji itu"

"janji?" ulang Andrea yang membuat Jenn tersenyum. Ia tau Andrea mulai tertarik. Kebisuan Andrea menjadi jawaban Jenn sekarang.

"ya, Janji. Janji menikah dan menjadi memberikan apapun yang diminta. Janji 4 tahun yang lalu. Aku tau Aiden bukan orang yang akan melanggar ucapannya. Dan aku akan mengingatkan janti itu yang mungkin akan mudah aku ingatkan. Aku hanya butuh orang untuk membantuku membuka sedikit jalan. Jika aku berhasil, gadis itu akan menjadi milikmu. Mudah bukan?"

"bagaimana mungkin Aiden bisa berjanji seperti itu itu. Dia bukan orang yang mudah memberi"

"itu bukan urusanmu. Yang pasti itu akan terjadi"

"kau membual"

"aku tidak membual kakak ipar. Sudahlah, lebih baik aku pergi. Nanti aku hubungi ok" ucap Jenn santai bersiap pergi.

MINE IS YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang