~Typo Bertebaran~
Pov Normal
Keributan menyambut Andrea dan Merry yang baru saja memasuki pintu utama mansion anak bungsu Fernanda ini. Dilihatnya ruangan yang cukup berantakan karna ada beberapa kain yang tersebar secara acak entah untuk apa.
"kak Merry...........!!!!!!" suara cukup nyaring menyambut kedatangan mereka.
Amira berlari kecil menghampiri Merry dan langsung memeluknya. Mengusap usapkan kepalanya di dada Merry seperti anak yang tengah bermanja pada ibunya.
"tenanglah mira... hey, lepaskan aku.. aku tidak bisa bergerak" terpaksa ia sedikit mendorong pipi adiknya yng mulai gembil itu menjauh dari dadanya yang tentu saja di balas ekspresi kesal Amira.
"jika kau memelukku seperti tadi lagi, aku akan membuang kue aneh pesananmu itu" dan wajak Amira semakin kesal mendengar ancaman konyolnya
"kau mendapatkannya?"
'langsung ceria??!!!"
"kau tau, aku harus menanggung malu dulu memesan kue aneh ini. Di kiranya aku akan meracuni seseorang. Memangnya aku tampang penjahat?" tanya Merry yang entah kenapa langsung ikut menggebu
"benarkah?"
"iya. Kau tau, bahkan ceff nya bertanya segala hal dulu kepadaku. Dia bertanya ini untuk siapa dan kapan aku akan memberikan kue ini. Akukan hanya memesan, lagi pula aku membayar, kenapa dia sangat penasaran. Wajah secantik ini dia curigai? Hufft dasar tidak ada kerjaan saja dia. Menyebalkan!!"
"owh.." jawan Amira singkat sambil memperhatikan kue yang di pesannya yang masih dalam bimngkisan yang sejak tadi di pegang Merry.
"kau mendengarkan ku tidakkk???"
"iya"
"apa?"
"kuenya sudah dapat?"
"Amiraaaa"
"kue ku mana?"
"kau tidak mendengarkanku!!"
"kenapa kakak jadi marah padaku!!"
"kau tidak mendengarkanku!!"
"aku mendengarkanmu!!
"APA?!!"
"KUEKU!!!"
"KA-"
"jadi kapan kita bisa duduk dan menikmati kue pesananmu dan membiarkanku meminum segelas jus yang di sediakan maid karena aku kehausan" ucap Andrea yang sejak tadi terabaikan pertengkaran harmonis kedua saudara cantik ini.
Sungguh, Andrea baru pertama kali melihat kehebohan pertengharan dua wanita didepannya. Cukup sengit dan seru. Lain kali jika ada lagi, ia akan membiarkan mereka adu mulut sampai mereka puas, akan lebih mengasyikan sepertinya. Jangan lupa untuk mengingatkan dirinya menyiapkan popcorn tentu saja.
Anna hanya menepuk jidatnya kembali yang entah keberapa kalinya hari ini. Lihat, bukankah beberapa menit lalu Amira merengek padanya??
dan sekarang wanita hamil itu tengah bersantai menikmati kue aneh itu setelah sebelumnya meminta maid mengeluarkan banyak kain halus untuk dirinya membuat sebuah rumah rumahan. Apakah Amira lupa kalau tuannya Aiden seorang yang kaya raya, kenapa harus membuat rumah rumahan di dalam mansion? Sekalian saja buat rumah betulan yang Anna yakini langsung disanggupi tuannya itu.
"minumlah, jika kau butuh sesuatu beri tahu aku. Aku yakin tidak mudah mencari kue aneh itu" tawar Anna sambil menyimpan segelas jus segar di depan Merry.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE IS YOURS
Romance"Aku bukan pembunuh. Aku tidak mengenalnya" kumohon selamatkan aku. Jangan hancurkan aku. ***** "Dia milikku, dan jika aku tidak bisa memilikinya, maka lebih baik kita bertemu di dunia selanjutnya" ***** "Kau milikku. Tidak ada yang boleh memilikimu...