⌂Arazka Askar atau Aryan Aladi?⌂
Pada hari Jumat, Naya berangkat sekolah pagi-pagi sekali. Pasalnya buku catatan Kimia miliknya raib entah ke mana dan hari ini ada pr pada pelajaran itu. Semalaman ia uring-uringan mencari buku catatan tersebut karena ia mencatat prnya di buku itu. Alhasil, di sini lah Naya pagi ini, menyusuri koridor loker seorang diri untuk melakukan pencarian buku catatan Kimia di loker.
Tepat saat ia membuka loker, sebuah notes biru melayang jatuh. Naya memungut notes tersebut. Di notes itu, tergambar seorang wanita dengan rambut panjang. Itu dirinya!
Naya diam sambil terus-menerus memerhatikan gambar itu. Di pojok notes lagi-lagi ada tulisan inisial yang Naya gadang-gadang sebagai si pengirim. AA.
Tersadar kalau ada hal penting lain yang harus ia selesaikan dulu, yaitu menemukan buku catatan Kimianya, ia kemudian memasukkan notes itu ke saku. Matanya kembali beralih pada loker yang terbuka. Baru meneliti sebentar saja, ia sudah berhasil menemukan buku catatannya. Hey, ternyata buku catatannya memang tertinggal di loker. Buku bersampul coklat itu terselip di buku cetak Kimianya!
"Asyik!" ujarnya girang lalu kemudian mengambil buku itu. Naya menutup loker dan berniat untuk masuk ke kelas sambil menunggu teman-temannya datang untuk menyalin pr Kimia mereka.
Saat istirahat, seperti biasa, Naya menggerombol bersama tiga temannya. Pandangan mata yang biasanya fokus pada makanan jika sudah berada di kantin kini berubah. Matanya tidak fokus pada siomay yang ada di piring, melainkan jelalatan ke sana ke mari seperti sedang menunggu kehadiran seseorang di kantin.
"Eh, tau ga? Kemaren masa gue liat Razka sama Arya pulang bareng!" ujar Tisya mulai menggosip.
"Hah? Pulang bareng?" timpal Raven.
"Iya!" jawab Tisya lagi, mengangguk antusias.
"Kemaren gue juga liat Razka sama Arya duduk di pinggir lapangan bareng. Kayaknya mereka emang akrab deh," tambah Keisha.
"Jangan bilang kalo mereka... Melenceng," kata Tisya ngeri.
"Duh, jangan sampe deh! Baru aja ada stok cogan baru masa gitu," tandas Raven sambil geleng-geleng.
"Sayang banget kalo seganteng Razka doyan sama yang sedikit ganteng kayak Arya," tanggap Keisha.
Berbeda dengan ketiga temannya yang dari tadi malah mengoceh tidak jelas tentang kemungkinan-kemungkinan yang sangat tidak mungkin itu, Naya dari tadi terus mengarahkan pandangannya tepat ke meja gerombolan perusuh. Di sana, Arya dan Razka lagi-lagi duduk bersebelahan.
Naya memicingkan matanya saat melihat Razka mengangkat sebuah notes berwarna biru sambil tertawa. Notes yang tampak tidak asing itu menarik perhatiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SM : AA
Teen Fiction❛❛Gue suka sama seseorang yang bahkan gue gatau apa warna bola matanya.❞ -SM. ❛❛Gue suka sama seseorang yang gue gatau hatinya buat siapa.❞ -AA. Naya sangat benci dipanggil dengan sebutan Shanay. Apalagi jika dipanggil dengan suara khas dari alien M...