⌂Gara-Gara Toilet⌂
"Nay, lo jadi ke toiletnya?" tanya Tisya pada Naya. Gadis yang ditanyai itu menutup lokernya dan kemudian mengangguk.
"Gue ke kantin duluan tapi, ya? Udah laper mampus nih," rengek Tisya.
"Iye ya udah sana daripada mati di sini kan berabe."
"Yeh, songong lo!" balas Tisya. "Ya udah, ntar abis ke toilet langsung cus ke kantin ya! Bye Shanay akuh!"
Naya menggelengkan kepala sambil melihat Tisya yang berlalu ke arah kantin. Berlawanan arah dengan kemana Tisya pergi, Naya berjalan dengan agak cepat menuju toilet kelas sebelas yang tak jauh dari koridor loker.
Bahkan ia mempercepat langkahnya saat sudah sampai di persimpangan dekat toilet. Di persimpangan itu Naya tersentak kaget saat ia hampir saja menubruk seseorang. Saat ia mendongak untuk melihat orang yang hampir ia tubruk, dahinya langsung berkerut. Ia mendapati Langit berdiri di hadapannya dengan ekspresi yang cukup terkejut mendapati Naya ada di depannya. Tanpa mengatakan sepatah dua patah kata, Langit yang tidak menghiraukan kejadian pertemuannya dengan Naya di persimpangan koridor tersebut langsung melenggang pergi dari sana.
"Dih, ngapain sih tuh bocah di kamar mandi cewe?" desis Naya dan kemudian masuk ke dalam area toilet wanita itu.
Bukannya langsung masuk ke salah satu bilik yang terbuka lebar itu, Naya malah mangkir ke arah wastafel. Ia berkaca sembari membenarkan seragam dan rambutnya pada kaca lebar yang tertempel di dinding itu. Seketika ia lupa tujuannya untuk datang kemari. Kaca memang selalu bisa mengalihkan pandangan seorang wanita.
Saat masih asyik membenarkan kuciran rambutnya, tiba-tiba Arya masuk ke dalam area toilet khusus wanita tersebut. Naya yang melihat kedatangan tiba-tiba Arya dari pantulan kaca tersebut langsung menjerit.
"Ssttt... Ssttt..." Arya mencoba membuat Naya supaya tidak menjerit.
"Lo ngapain di toilet cewek!?" semprot Naya langsung.
"Ssttt... Sssttt..." Arya masih coba untuk menenangkan gadis di depannya ini.
"Mau ngintip ya lo!? Dasar omes!" seru Naya.
"Bukan... Bukan gitu." Arya seketika gelagapan untuk menjelaskan.
"Keluar ga lo!?"
"Iya... Iya gue keluar. Tapi gue mau meriksa kamar mandinya satu-satu dulu."
"Hah!?"
"Lo... belom make bilik kamar mandi di sini kan?" tanya Arya tiba-tiba serius.
"Ya ini gue mau make! Sana keluar!"
"Bentar, Shanay... bentar."
Arya kemudian masuk ke bilik yang ada di dekatnya. Menutup pintunya agak lama. Entah apa yang ia lakukan disana Naya tidak tahu. Setelahnya, Arya keluar lagi dan mengecek bilik sebelahnya. Melakukan hal tersebut hingga ia sampai ke bilik yang paling ujung.
KAMU SEDANG MEMBACA
SM : AA
Teen Fiction❛❛Gue suka sama seseorang yang bahkan gue gatau apa warna bola matanya.❞ -SM. ❛❛Gue suka sama seseorang yang gue gatau hatinya buat siapa.❞ -AA. Naya sangat benci dipanggil dengan sebutan Shanay. Apalagi jika dipanggil dengan suara khas dari alien M...