⌂Pengakuan Razka⌂
Kini Arya sudah duduk di balik setir kemudinya. Ia mengarahkan kerangka besi tersebut menuju ke arah TK Nirwana. Seperti komando Razka tadi, jeep milik Arya kini memimpin di depan mobil hitam yang ada di belakang.
Kedua laki-laki itu, sejak jeep yang ditumpangi berjalan sama sekali belum buka suara. Razka dalam pikirannya bingung harus mulai dari mana menjelaskan tentang Alya.
Di sisi lain, Arya bingung sedang merangkai kata yang tepat untuk bertanya perihal status teman yang duduk di sebelahnya ini. Tak lupa ia juga memikirkan tentang Naya, apakah gadis itu sudah tahu atau belum perihal ini. Kalau memang belum tahu dan kalau memang terbukti bahwa Razka berpacaran dengan gadis tadi, Arya tentu tidak sampai hati untuk mengatakan yang sebenarnya pada Naya.
Lampu merah pertama di jalan sebelum persimpangan TK tempat si kembar bersekolah, menghentikan laju kerangka besi milik Arya. Tiba-tiba laki-laki bersurai hitam itu tertawa. Entah apa yang lucu tiba-tiba saja Arya cekikikan sendiri. Padahal di dalam mobil itu sama sekali tidak ada percakapan. Radio mobil pun tidak bernyawa.
Razka menoleh ke arah Arya sambil mengernyit. Agak takut juga kalau-kalau orang yang menyupir di sebelahnya itu kesurupan.
"Lo kenapa dah, Er?" heran Razka. Kerutan di dahinya juga belum hilang.
"Enggak. Kita enggak kaya biasanya aja rame kalo lagi berangkat," jawab Arya usai meredakan tawa. "Aneh aja. Kayak orang pacaran tapi lagi saling ngambek."
Kini giliran Razka yang tertawa. "Najis banget lo mikir sampe ke sana!" katanya. "Eh gue kasih tau nih, kalo gue mau homo juga gue pilih-pilih."
"Sialan. Kalo gue homo juga gue kaga bakal milih lo!" balas Arya disertai cengengesan.
"Kalo gue homo nih ye... keknya gue bakal milih yang kaya..." perkataan Razka menggantung. Tak lupa tatapan menerawang juga menyertainya.
"Kayak Dero? Apa Zufran?" sela Arya menyodorkan nama teman-temannya tersebut.
"Kayak Naya, tapi versi cowok," seloroh Razka dengan rekahan senyum di bibirnya.
Tepat setelah nama itu disebut, Arya tersenyum tipis. Ada sesuatu yang menghantam hatinya. Bahkan di saat sedang berandai-andai begini saja, laki-laki di jok sebelahnya ini masih menginginkan Naya.
"Susah emang kalo ngomong sama yang lagi kasmaran," celetuk Arya. Razka terkekeh kemudian.
"Jadi, cewek yang di mobil belakang sebenernya siapa?" tanya Arya berusaha membuka topik. Tentunya dengan nada hati-hati.
Laki-laki di jok sebelahnya itu menghela napas sebelum akhirnya berkata, "Sahabat gue," singkatnya.
Arya manggut-manggut kemudian. Sebenarnya dia masih ingin menyangkal perkataan Razka tentang status sahabat yang ia sematkan pada gadis bernama Alya itu. Namun, ia urungkan niatnya. Dia tidak mau menjadi orang yang berisik pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SM : AA
Teen Fiction❛❛Gue suka sama seseorang yang bahkan gue gatau apa warna bola matanya.❞ -SM. ❛❛Gue suka sama seseorang yang gue gatau hatinya buat siapa.❞ -AA. Naya sangat benci dipanggil dengan sebutan Shanay. Apalagi jika dipanggil dengan suara khas dari alien M...