00:31

303 43 11
                                    

⌂Life Is Full Of Surprise⌂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⌂Life Is Full Of Surprise


Gadis yang ada di atas ranjang itu entah sudah berapa kali berganti posisi. Sembari memindahkan laptopnya ia sudah mencoba berbagai posisi. Mulai dari duduk bersender pada bantal yang ditegakkan dan menaruh laptop di paha, sampai posisi sekarang ini tengkurap dan memposisikan laptopnya di atas kasur. 

Sudah ada setengah jam kiranya, Naya menghadap benda elektronik berbentuk persegi panjang itu. Bukan, bukan mengerjakan tugas atau pun belajar. Naya tidak pernah betah jika harus mengerjakan tugas di permukaan empuk yang ada dirinya akan cepat ngantuk. Ia betah mengahadap laptop dan berada di atas kasur karena dirinya sedang tersambung dalam sebuah video call bersama ketiga temannya. 

Sesi spilling the tea tersebut merupakan rutinitas mereka jika tidak ada tugas atau ulangan harian esoknya. Teh sudah tumpah sejak salah satu dari mereka mengatakan kata keramat yaitu 'eh lo pada tau ga... '.

Mantra untuk memulai sesi perghibahan malam itu dibuka oleh Raven. Ia memulai dengan gossip receh seperti putusnya hubungan salah satu pentolan SMA Jaya Swara dengan pentolan SMA Buana, yang kemudian disusul oleh gossip agak berat tentang skandal mesum anak SMA Jaya Swara. Dimana yang membuat Naya terkejut setangah mati, Langit masuk ke dalam topik bahasan berat tersebut. 

Ternyata anak laki-laki yang menampar Naya waktu itu tersandung skandal serius. Menurut penuturan Tisya yang katanya ia mendengar percakapan anak kelas sebelah di kamar mandi sekolah, Langit sempat dipanggil ke BK karena ketahuan memasang kamera rekam kecil pada salah satu bilik kamar mandi sekolah. Kamera rekam itu katanya menyerupai bolpoin yang kemudian ditaruh pada sudut tertentu di kamar mandi supaya tidak ketahuan. 

Kata Tisya lagi, kamera itu digunakan untuk merekam anak-anak perempuan yang buang air jadi seperti sarana untuk mengintip begitu lah. Masih belum tahu sebenarnya apa motif dibalik kelakuan sinting Langit tersebut. Namun, Tisya menambahkan untungnya belum ada korban akan kelakuan bejat Langit tersebut.

"Gue sih dengernya, si Langit tuh dilaporin gitu sama salah satu anak sekolah kita," imbuh Tisya saat bahasan tentang Langit masih bergulir.

"Kok bisa sampe ketahuan?" tanya Keisha.

"Emang siapa yang cepuin?" sekarang giliran Raven yang bertanya. Naya cuma manggut-manggut di depan layar menunggu jawaban dari Tisya.

"Ga tau gue juga yang beneran cepu siapa. Tapi denger-denger tuh si Aryani yang cepuin," jawab Tisya.

Naya agak terkesiap saat mendengar nama itu disebut. Rol memori dalam otaknya kemudian memutar kejadian hari di mana ia mendapat tamparan oleh Langit. Seingatnya, laki-laki itu menuding Naya perihal kamera yang sama sekali tidak diketahuinya. Rol itu kembali mengurai memori saat perkelahian Arya dan Langit hampir pecah. 

Iya. Naya yakin betul seusai Langit menampar dirinya, Arya sempat berbicara sebentar dengan lelaki tersebut sebelum mendorongnya. Ia jadi penasaran apa yang sebenarnya Arya katakan pada Langit waktu itu. Karena seingat Naya, laki-laki yang menamparnya sempat diam sesaat setelah mendengar apa yang dikatakan Arya.

SM : AATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang