00:46

269 45 5
                                    

⌂Alya vs Naya⌂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⌂Alya vs Naya


"Eh, penampilan gue ga malu-maluin kan?" tanya Keisha tepat setelah ketiga temannya menutup pintu mobil warna merah milik Raven.

Perempuan dengan keranjang buah di tangan membuat tatapan menilai sejenak. "Coba muter," suruh Tisya kemudian.

Keisha menuruti permintaan temannya tersebut. Setelan dress selutut warna putih bercorak bunga itu terlihat manis di tubuh Keisha.

"Etdah, lo udah tanya berapa kali sih Kei?" gerutu Raven sesaat setelah ia menekan tombol kunci di remot mobilnya.

"Gue deg-degan banget ya! Ini pertama kalinya jenguk gebetan!" sahut Keisha.

Naya menghela napas singkat. "Udah cakep kok, Kei."

Pujian dari Naya itu membuat Keisha tersenyum dengan manisnya. "Yaudah, yuk caw!" ajaknya sembari menyambar parcel buah di tangan Tisya untuk dibawanya.

Ketiga temannya saling melemparkan tatap satu sama lain sebentar sebelum akhirnya mengekor di belakang Keisha.

Aroma khas obat-obatan langsung tercium ketika Naya menginjakkan kaki di lobi pintu masuk. Orang-orang dengan seragam putih berseliweran kesana-kemari. Satu hal yang membuat Naya sebal saat masuk ke bangunan pesakitan ini adalah hawanya yang berbeda. Dan ia sangat tidak suka itu. Entah kenapa berinteraksi dengan hal-hal berbau orang sakit membuatnya jadi gugup sendiri. Seperti sekarang ini, tangannya mulai terasa dingin karena grogi. Sudah macam orang yang kena demam panggung saja. Bedanya ini demam bukan karena mau tampil, tapi karena masuk rumah sakit. 

Naya sendiri tidak mengerti sejak kapan ia merasa takut jika harus berdekatan dengan orang sakit. Bukan, bukan karena takut akan tertular virus atau penyakit. Dia hanya takut kalau sentuhannya bisa membuat orang yang sakit itu tambah parah atau bahkan sampai mati. Padahal tentu saja hal itu tidak mungkin terjadi.

Kalau boleh jujur, sebenarnya Naya malas sekali saat diajak Keisha ikut menjenguk Raja. Namun, perasaan tidak enak tiba-tiba menggerayangi. Pertama, dikarenakan Raja adalah teman satu kelasnya. Masa iya teman kelas sendiri diopname kita tidak jenguk? Belum lagi di kelas cuma dirinya dan Tisya yang belum muncul menjenguk. Kedua, Raja adalah gebetan teman Naya yaitu Keisha. Dan Keisha terlihat sangat antusias sekali ke rumah sakit untuk menjenguk Raja, terbukti dengan cara berpakaiannya yang super ekstra untuk sekadar acara menjenguk orang sakit ini. 

Eh, tapi maksudnya bukan berarti Keisha suka Raja sakit. Lebih kepada berpikir kalau kondisi Raja yang sakit dapat dijadikan sebagai peluang untuk modus. Akhirnya, karena dua alasan tersebut disinilah Naya sekarang. Berdiri di sebelah kedua temannya yang sedang menunggui Keisha bertanya pada perawat dimana letak kamar Raja berada.

"Yuk! Katanya kamar Soka nomer 4 ada di lantai dua," ujar Keisha. Gerombolan tersebut kemudian berjalan menuju lift untuk naik ke lantai atas.

Baru berjalan beberapa langkah, Naya kemudian berhenti. Ekor matanya menangkap objek tak asing dari seorang perempuan yang barusan lewat. Naya memutar badan untuk melihat punggung perempuan yang berjalan menuju pintu keluar itu.

SM : AATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang