00:49

256 43 14
                                    

⌂Kunjungan Kelas⌂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⌂Kunjungan Kelas


Kelas kedua dari pinggir yang tempo hari menjadi sasaran intip Naya, siang ini kembali gadis itu kunjungi. Kali ini tentunya Naya tidak perlu repot sampai naik kursi hanya untuk bisa melihat keadaan kelas. Tisya dan Naya langsung nyelonong masuk ke dalam kelas karena tahu sekarang masih terhitung jam istirahat.

Tisya yang sudah janjian lebih dulu dengan Dinda lewat LINE datang menghampiri meja gadis itu duduk. Naya hanya mengekor saja ikut kemana langkah Tisya. Tempat duduk Dinda ada di barisan terakhir deretan dekat jendela. Meski kakinya melangkah mengikuti arah dimana bangku Dinda berada, netra Naya melirik ke bangku pojok incarannya.

Di meja pojok itu terdapat laki-laki bersurai hitam seorang diri. Dengan tangan yang menopang kepala, Arya duduk di balik mejanya sembari memejamkan mata.

Perlahan, Naya menggeser dirinya menjauh dari area sekitar meja Dinda. Kakinya melenggang menghampiri tempat Arya berada. Sesekali ia melirik ke arah meja Dinda, memastikan supaya Tisya tidak sadar dirinya memisahkan diri.

Saat sudah berada dekat Arya, Naya ulurkan tangannya yang memegang susu kotak rasa coconut delight hingga menyentuh lengan laki-laki itu.

Merasakan sensasi dingin yang menempel pada lengannya, membuat Arya sedikit tersentak. Matanya yang sayu jadi terbuka lebar. Saat ia menoleh, ditangkapnya Naya dengan senyum lebar berdiri di dekatnya.

"Tidur mulu, mau nyaingin Aurora ya lo!" ledek Naya. Gadis itu kini bahkan mengambil posisi untuk duduk di depan bangku siswa depan Arya.

Bibir pucat Arya menarik senyum tipis. "Tumben Shanay ke sini, ada apaan?"

"Nemenin Tisya tuh ketemu Dinda." Naya menunjuk arah bangku dimana kedua siswi itu sedang berdiskusi dengan dagu.

"Nih buat lo," lanjut Naya seraya mendekatkan susu kotak dingin yang dipegangnya ke Arya.

"Terima kasih," balas Arya menerima pemberian Naya. Tak lupa ia hadiahi juga senyuman untuk Naya.

Dipandanginya sebentar susu kotak dengan kemasan yang mulai berembun itu. Varian rasa coconut delight sesuai dengan seleranya. Varian itu juga yang menemaninya saat diopname kemarin. Boleh tidak kalau Arya merasa sedikit kegeeran karena merasa Naya memerhatikannya?

"Gue ga tau lo suka rasa itu atau ga, tapi pas di rumah sakit gue liat ada susu rasa itu... jadi gue pikir..."

"Iya bener, ini rasa kesukaan Arya," potong Arya. Mendengar jawaban itu Naya kembali tersenyum.

Arya kemudian bergerak untuk meminum susu kotak tersebut. Sementara itu perempuan di depannya masih memerhatikan gerak-geriknya dengan lamat.

Bebarengan dengan sesapan pertama Arya, Naya mengangkat tangan lalu menempelkannya ke dahi laki-laki itu. Arya hanya tergugu diperlakukan begitu.

SM : AATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang