Author Pov
Ketiga sepupu itu sudah berada dalam ruang tamu bersama Shania, Oma mereka dan sekretaris kepercayaan Oma mereka.
Kinal menghela nafas dan menatap Shania yang tidak sengaja menatapnya. Dengan jahil Kinal mengedipkan satu matanya pada Shania yang langsung mengalihkan pandangannya. Kinal tersenyum dan duduk sesantai mungkin.
Sedangkan Beby, dia menatap Shania dengan tidak suka. Bahkan dengan frontalnya dia menatap tajam Shania yang tidak menghiraukan tatapan dari Beby yang sangat tajam.
Namun jauh berbeda dengan Nabilah, dia lebih tenang dan sesekali mencuri pandang ke arah Shania. Senyumnya terus ia tunjukan untuk Shania dan di balas senyuman ramah oleh Shania.
"Mulai hari ini, Shania akan tinggal bersama kalian, dan kalian harus bersikap baik sama dia. Terutama kalian berdua." Ucap Oma menunjuk Beby dan Kinal. Mereka hanya diam tanpa merespon sedikit pun.
"Kalian harus pulang ke rumah ini setelah semua kegiatan kalian selesai dan tidak ada alasan. Kalian mengerti?"
"Kalo kayak gini caranya sih.... Aku juga betah dirumah terus." Ucapan Nabilah membuat semua menoleh ke arahnya yang sedang menopang dagunya sambil menatap Shania dan tersenyum tidak jelas.
Oma menatap Nabilah dan menatap Shania yang duduk di samping kanannya. Shania hanya bisa mengindikan bahu dan tersenyum kikuk. Oma hanya menggeleng kecil melihat kelakuan Nabilah yang frontal.
Sementara Kinal dan Beby hanya memutar bola matanya malas melihat Nabilah seperti itu. "Aku mau tinggal disini, asal Veranda juga tinggal disini." Ucapan Beby yang tiba-tiba membuat semua terkejut dan menatapnya.
"Maksud kamu, Beby?" Tanya Oma menatap bingung Beby yang melipat kedua tangannya di depan dada.
"Maksud aku, kalo aku harus tinggal disini, aku mau Veranda juga tinggal disini dan itu atas permintaan Oma." Beby melirik Shania dengan tatapan tajam dan itu membuat Shania langsung menunduk.
"Lo itu seenaknya aja ya? Lo kira ini rumah, penginapan apa? Pikir dong pake otak! Kalo lo mau tinggal sama dia, ya udah tinggal aja sana sama dia dan gak usah balik kesini! Lo it-"
"KINAL! Cukup." Selaan Oma langsung menghentikan ucapan Kinal yang sudah mulai keterlaluan.
"Oke, Oma akan meminta Veranda untuk tinggal disini. Oh iya, untuk Shania, kamar kamu udah disiapin ya sayang? Entar kamu tinggal istirahat aja, buat baju dan barang-barang kamu, di beresin besok aja ya? Kamu pasti capek. Oh iya, udah makan belum? Makan bareng Oma aja ya? Mereka pasti gak mau makan bareng Oma." Ucap Oma pada Shania yang mengangguk dan mengucapkan terima kasih.
"Eeehh... Siapa bilang gak mau. Nabilah mau kok, Nabilah mau. Makan doang mah gampang! Cuma tinggal duduk manis, ngunyah sama nelen, udah kelar. Ya gak Shan?" Ucap Nabilah cepat membuat Beby dan Kinal menoleh tidak percaya padanya.
"Tumben mau, Bil? Biasanya selalu nolak kalo Oma ajak makan." Ucap Oma membuat Shania tersenyum melihat Nabilah yang hanya nyengir.
"Ya udah. Kalo cuma Nabilah yang mau ikut Oma makan sama Shania, kalian bisa kembali ke kamar kalian. Dan untuk Veranda, dia bakal pindah besok ke sini." Oma berdiri dari duduknya dan sekretarisnya membungkuk mempersilahkan Oma berjalan terlebih dahulu.
"Sebentar Oma, Shania taruh barang-barang Shania dulu kali ya?" Tanya Shania membuat Oma berbalik dan tersenyum menatap gadis jangkung itu.
"Kamu ini, kasiin aja ke Kinal atau Beby, biar mereka yang masukin ke kamar kamu." Ucap Oma tersenyum sinis menatap kedua cucunya yang mendelik tidak percaya.
"Oh iya! Karena Kinal ini pacar Shania, jadi...... Kinal bakal ikut Shania, iya kan sayang?" Kinal dengan santainya berdiri dan merangkul pinggang Shania di hadapan semuanya. Sedangkan Shania langsung menyikut perut Kinal sehingga Kinal terduduk di sofa.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Angels Of Love
FanfictionSeiring berjalannya waktu, mereka sedikit demi sedikit luluh akan apa yang di perbuat Shania. Beby yang awalnya tidak menyukai Shania, akhirnya mengakui perasaan yang selama ini tidak ia percayai. Dan Kinal, mengakui semua yang dia rasakan pada saha...