Author Pov
"Yeay!! Hari ini liburan!!" Teriak Shania yang baru saja keluar dari kamarnya. Sementara Beby dan Nabilah yang mendengar suara teriakan Shania, keluar dengan wajah masih mengantuk.
Keduanya menatap Shania yang masih berteriak kegirangan. Shania yang merasa di perhatikan langsung menoleh dan hanya mampu memperlihatkan cengirannya.
"Bisa nggak sih, nggak usah teriak-teriak?" Kata Beby dengan ketus. Sedangkan Nabilah hanya menatap Shania yang masih cengar-cengir.
"Mau liburan kan? Ayo! Buruan kita berangkat!" Seru Shania yang terlihat sangat bersemangat.
Beby dan Nabilah hanya mengangguk dan kembali masuk ke dalam kamar. Namun sebelum keduanya membuka pintu, langkah mereka berhenti karena pertanyaan Shania.
"Kok masuk kamar lagi?" Tanya Shania dengan wajah polosnya.
"Ya, masa kita nggak mandi sih? Aneh bener." Ucap Beby menatap malas Shania.
"Oh iya ya, masih pada bau acem. Ya udah, buru-buru mandi gih!" Ujarnya tersenyum lebar ke arah keduanya. Beby dan Nabilah langsung masuk. Meninggalkan Shania yang tersenyum-senyum sendiri.
Shania bergegas menuju dapur, menyiapkan sarapan untuk mereka. Mungkin Kagawa bersaudari itu tidak akan makan, tapi dia yakin, dengan segala cara dia akan membuat ketiganya memakan makanan yang dia buat.
"Dududu~" Shania terus menyibukan dirinya dengan peralatan masaknya. Dia tidak peduli dengan sekitarnya. Tangannya terus mengolah bahan yang ada di hadapannya menjadi masakan yang membuat perut akan bergemuruh.
Beby baru saja turun dari kamarnya dengan pakaian yang sudah rapi. Dia juga sudah menyiapkan segala sesuatunya yang akan di bawa ke tempat yang akan mereka datangi. Kakinya perlahan melangkah menuju dapur dan seketika dia berhenti ketika melihat Shania yang sedang sibuk di dapur.
"Masak apa?" Tanyanya yang membuat Shania terkejut.
"Ish! Ngagetin aja." Ucap Shania menoleh sebentar dan kembali berkutat dengan spatulanya.
"Dih? Gue nanya juga. Lagian lo yang kaget, nyalahin gue." Kata Beby membuka pintu kulka. Saat tangannya ingin mengambil air di dalamnya, dengan cepat Shania menahannya.
"Eiits! Stop!" Seru Shania menahan tangan Beby.
"Ck! Apalagi sih?!" Ucap Beby kesal. Mata tajamnya menatap Shania yang sudah menarik tangannya dan menutup kembali pintu kulkas.
"Pagi-pagi kok minumnya air es. Minum ini aja. Nih!" Ujar Shania memberikan segelas teh hangat pada Beby. Awalnya Beby bingung melihat apa yang Shania berikan.
"Ini apa?" Tanya Beby dengan wajah polosnya.
Shania memutar bola matanya malas dan berdecak kesal. "Ck! Menurut ngana ini apa? Hah?!" Ucap Shania sangat kesal dan kembali pada masakannya yang sudah jadi.
"Air teh." Jawab Beby tanpa dosa. Shania hanya meliriknya malas dan memilih mengabaikan orang yang dia anggap sangat aneh pagi ini.
"Udah tau pake nanya." Gumam Shania yang sibuk menata makanannya pada kotak-kotak makan.
Beby tersenyum kecil melihat Shania yang perhatian padanya. Di seruputnya teh itu dan dia letakan gelasnya di atas meja. Perlahan dia mendekati Shania yang sibuk menghias makanan.
"Kok di taruh di kotak makan?" Tanya Beby mencoba melirik apa yang Shania kerjakan. Tapi karena tubuh Shania yang tinggi, harus membuatnya berjinjit untuk melihatnya lebih dekat.
"Buat sarapan di pesawat." Jawab Shania singkat.
"Ngapain? Di pesawat juga ada makanan kok." Kata Beby menyandarkan tubuhnya di pinggir meja dapur.
![](https://img.wattpad.com/cover/116408893-288-k290238.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Angels Of Love
FanficSeiring berjalannya waktu, mereka sedikit demi sedikit luluh akan apa yang di perbuat Shania. Beby yang awalnya tidak menyukai Shania, akhirnya mengakui perasaan yang selama ini tidak ia percayai. Dan Kinal, mengakui semua yang dia rasakan pada saha...