Author Pov
Suara petikan gitar yang asal terdengar menggema di atas sebuah rooftop sekolah. Orang yang sedang memainkan alat musik itu hanya diam sembari menatap kosong ke depannya.
"Aarggh!!" geramnya membunyikan gitarnya sangat keras.
"Beby bego!!" teriaknya dengan nafas memburu. Dia sandarkan kepalanya dan menutup kedua matanya. Dia benar-benar merasa tak enak hati hari ini. Ingatannya pun kembali pada hari dimana dia dan Beby bertengkar hebat.
Beby memberhentikan mobilnya di sebuah pantai. Di tariknya Shania yang sedari tadi mengomel, meminta untuk keluar.
"Sini!" ucapnya sambil menarik Shania.
"Sakit!" teriak Shania berusaha melepas tangan yang di genggam oleh Beby. Tapi tetap tidak bisa, karena tenaga Beby lebih besar darinya.
"Sakit? lo bilang sakit? lebih sakit perasaan Ve daripada ini. Lo tau, kenapa gue bawa lo kesini? ini tempat kesukaan Ve. Pantai! dan orang yang ngebuat dia suka sama pantai itu karena Kinal. Tapi dengan nggak tau malunya, lo ngerusak hubungan mereka. Lo itu cuma bisa ngerusak hubungan orang! tau lo!!" Shania terdiam. Entah sejak kapan air matanya menetes begitu deras. Dan dia juga tidak tahu mengapa perasaannya begitu sakit saat telinganya mendengar ucapan Beby yang terasa menusuk ulu hatinya.
Shania hanya bisa diam menatap Beby yang menatapnya tajam. Dia tidak habis pikir kalau Beby akan berkata sekasar itu kepadanya.
BUGH!!
Satu pukulan mendarat dengan mulusnya di atas pipi Beby, sehingga genggamannya pada tangan Shania terlepas. Dia menoleh pada orang yang sudah memukul pipinya itu.
"Nabilah..." lirih Shania menatap Nabilah.
"Bangun lo!" ucap Nabilah menarik kerah baju Beby. Dengan wajah yang penuh emosi, Nabilah kembali melancarkan pukulannya pada wajah tirus Beby. Tapi dengan cepat Beby menepisnya dan membalas pukulan Nabilah sebelumnya.
Nabilah yang masih tidak terima langsung memukul sudut bibir Beby, setetes darah segar keluar dari sudut bibir Beby. Beby menoleh pada Nabilah dan membalas pukulan Nabilah. Keduanya terus bertengkar hingga suara Shania menghentikan keduanya.
"STOP!!" teriak Shania. Keduanya berhenti dengan nafas yang masih memburu karena emosi.
"Kita pulang." ucap Shania berlari ke dalam mobil Nabilah.
Nabilah menatap punggung Shania dan kembali menatap Beby tajam. "Lo orang yang bener-bener nggak punya hati. Anj*ng lo!" ujar Nabilah yang langsung pergi menyusul Shania.
Di dalam perjalanan, Nabilah terus melirik Shania yang masih terlihat sesenggukan. Dia tahu kalau perasaan Shania sedang hancur saat ini. Di biarkan Shania terus menangis.
*****
Nabilah membuka matanya dan mengacak rambutnya. Dia benar-benar merasa kesal dengan perlakuan Beby kepada Shania. Pikirnya, Beby sudah keterlaluan terhadap gadis yatim piatu itu.
Suara langkah kaki menghentikan pikirannya. Dia tahu siapa yang datang ke tempatnya. "Kangen gue ya?" ucap Nabilah saat mendengar suara langkah kaki itu berhenti tepat di sampingnya.
"Apa sih," lirih orang tersebut membuat Nabilah tersenyum tipis.
"Duduk sini." ucap Nabilah menepuk tempat kosong di sampingnya. Orang tersebut mengangguk dan duduk disamping Nabilah.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Angels Of Love
FanfictionSeiring berjalannya waktu, mereka sedikit demi sedikit luluh akan apa yang di perbuat Shania. Beby yang awalnya tidak menyukai Shania, akhirnya mengakui perasaan yang selama ini tidak ia percayai. Dan Kinal, mengakui semua yang dia rasakan pada saha...