Author Pov
Bel pulang pun menggema di seluruh sudut sekolah. Semua murid langsung berhamburan keluar. Sama seperti dua gadis yang sedang tertawa bersama. Mereka berjalan ke arah gerbang sekolah namun terhenti saat seorang gadis lain menghalangi jalan mereka.
"Hai!" sapanya dengan senyum ramahnya. Dua gadis itu hanya saling melirik dan membalas senyumnya.
"Gab, boleh pinjem Shanianya nggak?" gadis berjaket ungu itu mengangguk dan memperlihatkan senyum manisnya.
"Oke, Shania ayo! gue mau ngomong sesuatu sama lo." Shania yang di tarik hanya diam sambil menoleh ke arah sahabatnya dengan tampang memelas. Tapi Gaby hanya mengindikan bahunya dan melambaikan tangan.
"Aku harap kamu bisa bikin Shania bahagia, Bil..." Gumam Gaby membalikan tubuhnya dan berjalan ke arah sebuah mobil sedan hitam.
Sementara Shania yang sedaritadi di tarik oleh Nabilah hanya diam, tidak mau berkomentar sedikitpun. Dia hanya masih merasa kesal dengan gadis di sampingnya ini.
"Kok lo diem aja, sih? gue salah ya?" Shania menggeleng dan langsung melepaskan genggaman Nabilah ketika sudah berada di samping mobil Nabilah.
"Terus, kok lo diem aja? biasanya juga ngomel nggak jelas." Ucap Nabilah tersenyum. Gadis jangkung itu hanya melirik dan memilih masuk ke dalam mobil.
"Dasar tante-tante cantik." Gumam Nabilah menyusul masuk ke dalam mobil.
Dalam perjalanan, mereka hanya diam. Sebenarnya Nabilah sudah mengajaknya bicara, namun tetap sama, Shania terus diam dan diam.
"Lo bisu ya? ato lagi sariawan?" tanya Nabilah menoleh sebentar ke sampingnya.
"Gue sarimadu, bukan sariawan." Kata Shania dengan jutek. Nabilah terkekeh mendengar kata-kata Shania. "Lawakan lo garing, Shan hahaha!" Ujar Nabilah tertawa. Shania hanya diam, tidak membalas dan sedikitpun tidak terpancing oleh ucapan Nabilah.
Nabilah menghentikan mobilnya di sebuah rumah yang besar. Hari ini Happy House tampak di buat sibuk. Semua pelayan sibuk menyiapkan sesuatu yang spesial. Shania yang melihat itu hanya mengerutkan keningnya bingung.
"Ini mau ada apaan, Bil?" tanya Shania menatap Nabilah yang tidak menjawab.
"Nabilah!" Teriak Shania yang tetap tidak di jawab oleh Nabilah. "Oh gitu? bales gitu ceritanya? oke, aku ngambek sama kamu!" Saat Shania akan berjalan, dengan cepat tangan Nabilah menahan lengannya. Karena tarikan Nabilah yang tiba-tiba, Shania jatuh ke dalam pelukan Nabilah yang bersandar pada pintu mobil. Sehingga wajah keduanya terlihat sangat dekat.
"Cantik..." Lirih Nabilah tanpa sadar. Shania yang menyadari posisinya langsung memundurkan tubuhnya dan menunduk menahan malu.
Nabilah tersenyum dan matanya tidak sengaja menatap Beby yang baru saja memarkirkan motornya. Mata tajam Beby menatap keduanya dengan tatapan datar. Nabilah melirik Beby dan kemudian berganti melirik Shania. Saat Nabilah sadar akan tatapan Beby, Nabilah langsung menarik Shania ke dalam pelukannya.
"Nabilah!" Pekik Shania pelan yang terkejut karena Nabilah memeluknya tiba-tiba.
"Gini aja dulu, gue kangen lo." Ucap Nabilah tidak sepenuhnya berbohong. Sedangkan Beby yang masih betah memandangi keduanya, hanya bisa mengepalkan tangannya dan pergi ke dalam rumah.
Nabilah yang melihat pantulan Beby di kaca, langsung melepas pelukannya dan tersenyum ke arah Shania. "Kita masuk yuk! di rumah bakal ada yang dateng, makanya pada sibuk." ucap Nabilah menarik Shania ke dalam. Tapi deringan ponsel Shania menghentikan keduanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Angels Of Love
FanfictionSeiring berjalannya waktu, mereka sedikit demi sedikit luluh akan apa yang di perbuat Shania. Beby yang awalnya tidak menyukai Shania, akhirnya mengakui perasaan yang selama ini tidak ia percayai. Dan Kinal, mengakui semua yang dia rasakan pada saha...