Author Pov
Veranda segera masuk ke dalam kamar setelah sampai di Happy House. Sedangkan Beby menatap punggung gadis bak bidadari itu. Dia paham akan perasaan Veranda saat ini. Tapi gadis itu meminta untuk membiarkannya sendiri.
Beby pun masuk ke dalam kamarnya dan menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur. Pandangannya menatap langit-langit kamar. Pikirannya pun tertuju pada satu nama. Shania. Dia sadar, beberapa hari ini dia terus memikirkannya. Walau dia menampik perasaannya yang mulai berubah, tapi otaknya terus memikirkan nama itu.
"Apa gue terlalu cuek selama dia di sini? apa dia suka sama Nabilah? atau sama Kinal?" Gumamnya bertanya pada dirinya sendiri.
"Haaah... ngapain juga gue mikirin dia. Lagian mau dia suka sama siapa juga gue nggak peduli." Dia bangun dan berjalan ke kamar mandi untuk mendinginkan kepalanya dengan air dingin.
*****
Gadis jangkung itu perlahan masuk ke dalam rumah dan berjalan dengan lesu ke arah kamarnya. Saat dia akan masuk, pintu di depannya terbuka. Sempat dia menoleh sebentar, tapi kemudian dia memilih masuk dan mengabaikan orang itu.
"Berhenti!" Seruan itu menghentikan langkahnya. Dia berhenti namun tak menoleh sedikit pun. Dia paham apa yang akan gadis itu bicarakan.
"Kalo lo emang suka sama Kinal, oke. Tapi jangan lo liatin di depan Veranda. Gue nggak suka liat dia nangis." Gadis jangkung itu hanya mengangguk dan mulai masuk ke dalam kamar. Dia tidak ingin berdebat dengan gadis yang masih menatapnya.
"Gue ngomong malah di tinggal." Gerutu orang itu kesal.
Sementara gadis jangkung itu berdiri di belakang pintu kamarnya. Dia sedikit menggelengkan kepalanya dan memutuskan untuk membersihkan diri.
Di tempat lain, seorang Kinal dengan pakaian awut-awutan duduk di sebuah bar. Bukan sembarang bar, itu adalah bar milik keluarganya. Di tangannya terdapat sebotol Red Wine. Rambutnya pun sudah acak-acakan. Entah apa yang sekarang dia fikirkan.
Matanya terlihat sembab dan pandangannya kosong. Dia merasa sangat stress hari ini. Tak jarang ada beberapa wanita yang ingin menemaninya tapi berakhir makian dari Kinal.
"Kinal?" Kinal menoleh dan sedikit memicingkan matanya.
"Yona?" Ucap Kinal membetulkan posisi duduknya.
"Oh iya, bener. Hai! kamu ngapain di sini?" Tanya gadis yang ternyata adalah Yona, teman Viny waktu itu.
"Ah! gue cuma minum. Lo sendiri?" Tanya Kinal balik.
"Gue lagi bosen di rumah. Adek gue lagi pergi sama Viny. Ya, karena nggak ada orang di rumah, gue kesini aja." Jawab Yona tersenyum.
"Adek lo... jalan sama Viny?"
"Iya, kenapa?"
"Viny temen lo apa temen adek lo?"
"Viny temen gue. Adek gue itu pacar Viny."
Kinal mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti. Dia meminum Winenya sedikit dan meletakannya diatas meja.
"Terus kalo lo sendirian, orang tua lo kemana?" Tanya Kinal penasaran.
"Baru kenal, udah nanyain orang tua." Ucap Yona bergurau. Kinal terkekeh pelan dan membetulkan rambutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Angels Of Love
FanficSeiring berjalannya waktu, mereka sedikit demi sedikit luluh akan apa yang di perbuat Shania. Beby yang awalnya tidak menyukai Shania, akhirnya mengakui perasaan yang selama ini tidak ia percayai. Dan Kinal, mengakui semua yang dia rasakan pada saha...