Kinal Pov
Demi apapun, sekarang aku benar-benar merasa bersalah dan ingin mencoba mengambil hatinya lagi. Tapi entah kenapa, mendekatinya itu selalu saja tidak bisa. Ada saja yang menjadi penghalang.
Dan hari ini aku akan mencoba kembali untuk mendekatinya. Hari ini aku tahu kalau dia sedang ada kegiatan di kampus. Dan aku berencana untuk pergi ke sana untuk mencoba lagi.
Aku tidak peduli jika dia terus tidak mempedulikan aku. Karena aku yakin, usaha keras itu tidak akan mengkhianati.
Sekarang aku sedang berjalan menyusuri taman kampus. Lihat, banyak sekali di sini gadis-gadis sedang duduk dengan kacamata yang bertengger di hidungnya dan laptop yang sedang terbuka. Aku yakin mereka bukan sedang mengerjakan tugas. Karena mengerjakan tugas itu hanya alasan mereka saja. Terus apa yang sedang mereka lakukan? Percayalah, mereka sedang menonton video youtuber atau mungkin sedang melihat bias mereka yang sedang menampilkan tarian dan lagu-lagunya. Tenang, aku bukan salah satu dari mereka.
Aku berjalan memasuki sebuah pintu. Itu adalah tempat acara fakultas Veranda. Persetan dengan fakultas yang berbeda. Yang penting sekarang aku bisa melihatnya dari tempat duduk paling belakang ini dan dia sedang duduk di deretan kursi ke tiga dari depan. Manis, itulah dia. Gadis bak bidadari yang sudah membuat calon pewaris Kagawa Group ini tergila-gila.
"Loh, Nal?" Aku menoleh ke sampingku. Di sana ada teman sekelas Veranda yang mengenaliku.
"Eh? Hehehe ikut juga, ya?" Tanyaku santai.
"Lah? Kan, gue fakultas ini. Lo sendiri ngapain di sini?" Tanyanya dengan wajah bingung.
"Gue? Gue nunggu Ve. Udah diem lo, liatin aja tuh." Dia mengangguk dan kembali memperhatikan ke depan.
Dasar perempuan, kerjaannya nggak jauh-jauh dari kepoin orang.
Akhirnya aku diam menunggu acara ini selesai. Pandanganku tak lepas dari dirinya yang menurutku semakin hari semakin cantik. Ah! Dia tidak pernah tidak cantik. Dia selalu cantik.
Hampir satu jam duduk di sini dengan berbagai gaya, akhirnya acara membosankan ini pun selesai. Aku segera berlari kecil mengikutinya yang keluar bersama dua gadis di kiri-kanannya. Sepertinya itu teman sekelasnya juga. Tapi aku tidak mengenalnya.
"Ve!" Sebelum dia benar-benar menghilang dari pandanganku, segeraku panggil hingga kakinya berhenti melangkah.
Yes!!! Dia melihat ke arahku. Eh? Kok jalan lagi? Shit! Itu kelakuan temannya yang berbadan gendut. Mau apa, sih? Pake di tarik-tarik lagi. Nggak tau apa aku capek duduk nungguin terus Verandanya malah di ajak pergi gitu aja. Padahal udah noleh ini.
Aku kembali berlari mengejar Veranda. Sepertinya arah jalan mereka ke toilet dekat sini. Ternyata bukan anak SMP saja yang ke kamar mandi harus mengajak temannya.
"Veranda!" Dia menoleh ke arahku dan menyuruh temannya masuk terlebih dahulu.
"Apa?" Tanyanya dengan ketus.
Buset, belum ngomong aja udah di ketusin. Gimana ngajak balikan? Di lempar heelsnya kali.
"Eeemm... Hai? Gi-gimana kabarnya?" Tanyaku mencoba berbasa-basi meski sebenarnya itu cara yang sudah basi.
"Cepet mau ngomong apa? Semenit." Aku melotot mendengar nada bicaranya yang sangat berlawanan dengan Veranda yang aku kenal. Oke, tenang Kinal.
"Ehehe gini, Ve. Aku sebenernya ke sini mau bilang kalo aku itu ma-"
"50 detik."
"Eh, iya-iya. Jadi aku sebenernya mau bilang kalo aku itu mau minta kamu bu-"
"30 detik."
![](https://img.wattpad.com/cover/116408893-288-k290238.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Angels Of Love
FanficSeiring berjalannya waktu, mereka sedikit demi sedikit luluh akan apa yang di perbuat Shania. Beby yang awalnya tidak menyukai Shania, akhirnya mengakui perasaan yang selama ini tidak ia percayai. Dan Kinal, mengakui semua yang dia rasakan pada saha...