Author PovMungkin cinta memang bisa buat orang bahagia, tapi jangan lupa kalau cinta bisa membuat orang patah hati. Sekali patah hati, orang yang merasakan hal itu akan sulit untuk bangkit. Harus ada seseorang yang membuatnya kembali ceria lagi. Seperti saat ini, di dalam studio rekaman, seorang Nabilah Azalia Kagawa hanya mampu termenung menatap mic di hadapannya.
"Ayo, Bil! Kita mulai, ya?" Nabilah hanya mengangguk kecil mendengar sang produser. Dengan perlahan tangannya mengangkat headphone yang sedaritadi dia pegang dan memakainya di kedua telinganya.
Alunan musik mulai terdengar di telinganya dan mulutnya perlahan menyanyikan lagu yang dia buat dengan sepenuh hatinya. Dengan semua yang ada dalam hatinya ketika dia merasa sangat jatuh cinta pada gadis yang kini sudah menjadi kekasih sepupunya sendiri.
Lamaku memendam rasa di dada
Mengagumi indahmu wahai jelita
Tak dapat lagi kuucap kata
Bisuku diam terpesona...Nabilah mulai menyanyikan satu bait dari lagunya. Matanya terpejam mencoba bagaimana dulu dia melihat gadis bermata bulan sabit itu. Bahkan dia lupa kapan dia bisa sejatuh ini oleh pesona dari Shania.
Dan andai suatu hari kau jadi milikku
Tak akan kulepas dirimu kasih
Dan bila waktu mengijinkanku untuk menunggu dirimu...Kurasa ku t'lah jatuh cinta
Pada pandangan yang pertama
Sulit bagiku untuk bisa
Berhenti mengagumi dirinya....Setetes air mata jatuh begitu saja ketika dia menyanyikan bait selanjutnya. Dimana dia dulu bermimpi menjadikan Shania menjadi miliknya. Tapi kini dia sadar kalau gadis yang dia cintai tidak lagi sendiri. Ada orang lain yang sudah bisa membuatnya bahagia. Bukan dia lagi yang bisa membuat gadis itu tersenyum.
Seiring dengan berjalannya waktu
Akhirnya kita berdua bertemu
Oh diriku tersipu malu
melihat sikapmu yang lucu...Tetesan air mata itu kian deras seiring bibirnya mengucapkan kata demi kata yang dia tulis sendiri. Dia tidak tahu apakah ini cinta atau ujian dari Tuhan. Dadanya sesak mengingat gadis yang mungkin kini sedang menghabiskan waktu dengan sepupunya itu. Otaknya kembali mengingat bagaimana Beby mencium Shania dan memeluk gadis yang dia cintai itu dengan amat sangat lembut.
Produser dan managernya mengerutkan keningnya bingung ketika mendapati Nabilah di dalam sana sedang menangis namun suara merdunya terus mengalun.
Pria berjas hitam itu menyuruh pria yang ada di depannya segera menghentikan musik yang Nabilah dengarkan. Di dalam sana tampak Nabilah menundukan kepalanya saat alunan musik yang dia dengarkan tadi berhenti begitu saja.
Tak lama terdengar suara pintu di ujung sana terbuka. Nabilah masih dalam posisinya. Menunduk. Dia tak tahu harus bersikap seperti apa jika orang-orang itu bertanya kepadanya.
"Nabilah, kamu ini kenapa, sih? Kenapa nangis? Lagu ini tuh, lagu penuh cinta. Kan, kamu sendiri yang buat. Jadi kamu harus nyanyiinnya dengan ceria dan penuh cinta. Bukan pake nangis gini." Celotehan sang produser gendut itu mulai terdengar di telinganya. Dia hanya mampu mengucapkan maaf. Dan selanjutnya dia meletakan headphone yang tadi dia pakai dan dia keluar dari sana, meninggalkan orang-orang itu kebingungan atas sikapnya yang berubah 180 derajat.
Kakinya berjalan meninggalkan tempat itu. Dia terus berlari entah kemana. Saat ini dia hanya ingin sejenak melupakan gadis yang dia cintai dan lagu yang dia buat untuk gadis itu.
Dia tak mempedulikan tatapan orang-orang yang sesekali menatapnya. Air matanya masih menetes tanpa berniat menghapusnya. Pikirnya, mungkin dengan menangis dia bisa melegakan hatinya yang kini sedang terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Angels Of Love
FanfictionSeiring berjalannya waktu, mereka sedikit demi sedikit luluh akan apa yang di perbuat Shania. Beby yang awalnya tidak menyukai Shania, akhirnya mengakui perasaan yang selama ini tidak ia percayai. Dan Kinal, mengakui semua yang dia rasakan pada saha...