Author Pov
Beberapa menit kemudian, Beby melepaskan ciumannya. Mata tajamnya menatap lembut pada gadis yang masih mengatur nafasnya yang tersengal-sengal akibat ciuman Beby.
Perlahan matanya terbuka dan disambut dengan senyum manis dari Beby. Senyum itu mampu membuat jantungnya berdetak sangat cepat. Bahkan dia sempat terdiam beberapa saat dan kembali sadar ketika Beby mengecup bibirnya sekilas.
"Will you be mine?" Bisik Beby tepat di hadapan wajahnya.
"Shanju, will you be mine?" Ucap Beby sekali lagi.
Shania masih diam dan mencerna ucapan Beby. Dia tidak menyangka jika perasaannya terbalaskan. Namun ada rasa takut di hatinya. Takut jika ini hanya kejahilan Beby saja.
"Nju, aku beneran. Will you be mine?" Mata Shania mengerjap beberapa kali. Di tatapnya mata Beby untuk mencari kebohongan di sana. Tapi yang dia dapatkan sebuah ketulusan yang mungkin belum tentu dia dapatkan dari orang lain.
"Ka-kamu se... serius?" Tanya Shania dengan suara terbata-bata.
"Iya. Aku serius. Aku sayang sama kamu. Dan mungkin, ini cara Tuhan mempertemukan kita. Awalnya kita sama-sama nggak saling suka tapi akhirnya..... aku jatuh cinta sama kamu, Nju." Jawab Beby mantap. Tidak keraguan dalam suaranya. Beby benar-benar mencintainya.
"Kamu... nggak lagi becanda, kan?" Beby terkekeh pelan mendengar pertanyaan yang menurutnya sangat konyol.
"Nju, mana ada orang nyatain perasaannya di buat becandaan? Aku serius sayang sama kamu. Aku bener-bener mau... mau kamu jadi pacar aku." Ucap Beby di akhiri dengan gumaman.
Shania kembali terdiam. Dia masih tidak percaya kalau gadis terdingin yang pernah dia temui, baru saja menyatakan perasaannya kepadanya.
"Sekali lagi, will you be mine, Nju?" Ulang Beby lagi. Tapi masih saja tetap sama. Shania belum menjawabnya.
"Ah elah, lama bet. Ya udah, nggak usah di jawab!" Ucap Beby kesal. Dia berbalik dan menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Wajahnya pun dia tekuk sedemikian rupa.
Shania yang melihat itu tersenyum sendiri. Baru kali ini dia melihat wajah kesal Beby. Biasanya dia akan melihat wajah datar dan dingin seorang Beby Chaesara Kagawa.
"Beb!"
Beby tidak menghiraukannya. Kepalanya malah menoleh ke arah lain.
"Ya udah sih, kalo nggak niat. Orang mau jawab malah di gituin." Ucap Shania ikut membuang wajahnya ke arah lain. Beby yang mendengar itu cepat-cepat menoleh dan menarik tangan Shania untuk di genggam.
"Ehehehe becanda kok, sayang. Jadi, gimana?" Tanya Beby cepat. Dia takut jika Shania berubah pikiran.
"Sayang-sayang, jadian aja belum." Gumam Shania membuat Beby salah tingkah sendiri.
"Jadi?" Tanya Beby lagi.
"Jadi... ya, sekarang aku punya kamu." Ucap Shania malu-malu. Beby tersenyum lebar dan tak lama dia peluk Shania dari samping. Bahkan pipinya dia kecup berulangkali.
"Makasih, Shanju." Bisiknya tepat di telinga Shania.
"Ngapain makasih? Kamu nggak mau minta maaf sama aku?" Tanya Shania berpura-pura memasang wajah juteknya.
"Kok minta maaf?" Tanya Beby bingung. Dia bingung karena dia tidak merasa berbuat salah.
"Ya, iyalah kamu minta maaf. Aku baru mau 17 tahun, tapi kamu udah asal cium-cium bibir aku. Entar aku aduin KPAI baru tau lo." Ujar Shania.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Angels Of Love
FanfictionSeiring berjalannya waktu, mereka sedikit demi sedikit luluh akan apa yang di perbuat Shania. Beby yang awalnya tidak menyukai Shania, akhirnya mengakui perasaan yang selama ini tidak ia percayai. Dan Kinal, mengakui semua yang dia rasakan pada saha...