23

2.3K 307 22
                                    

Author Pov

Pagi hari di Happy House, terlihat sama namun sedikit berbeda karena pagi ini Shania memasak dengan di bantu oleh Yona. Ya, memang setelah kejadian semalam Yona menginap atas permintaan Kinal juga Shania. Mereka khawatir jika Yona pulang dengan keadaan kaki yang masih sakit.

Yona melirik Shania yang sedang sibuk dengan potongan bawang. Dia tersenyum dan menghentikan tangannya yang sedang mengaduk sayur.

"Kamu kayaknya jago banget deh, masaknya. Siapa yang ngajarin kamu masak, Shan?" Tanya Yona menatap Shania yang tersenyum.

"Dari almarhum Mama aku, Kak. Dia ngajarin aku gimana motong bumbu yang bener dan masih banyak lagi yang Mama ajarin." Jawab Shania dengan tatapan sendu.

"Eh, maaf loh, Shan. Nggak maksud nyinggung masalalu." Kata Yona menunduk.

"Nggak apa kok, Kak. Oh ya, gimana sayurnya? tambahin garem sama penyedap rasa kalo udah mulai mateng." Yona mengangguk dan kembali sibuk dengan sayur yang dia masak.

Keduanya terus sibuk dengan masakannya. Sesekali keduanya bercanda dan saling bercerita tentang kegiatan masing-masing. Tak lama Kinal dengan rambut yang masih basah menghampiri keduanya yang masih sibuk dengan bahan-bahan masakan.

"Ckckck... istri-able banget deh, kalian ini. Masak apaan nih?" Tanya Kinal tersenyum dan memandangi satu persatu makanan yang telah keduanya masak.

Shania menoleh begitu juga Yona. Mereka memandang Kinal yang sedang asyik mencomot beberapa ayam goreng tanpa tampang berdosanya. Gadis tomboy itu terus mengunyah sambil menatap bingung keduanya.

"Apa?" Tanyanya yang mulai sedikit risih.

"Dasar kancil! itu kan buat makan pake nasi, Kinal. Malah di gadoin!" Omel Yona memukul pelan tangan Kinal.

"Hehehe maaf deh, lagian enak sih. Bagi lagi ya? Daaah!"

"Kinal!!"

Shania tersenyum melihat tingkah Yona dan Kinal. Menurutnya Kinal terlihat cepat akrab dengan Yona yang baru saja dia kenal. Mereka hampir memiliki sifat yang sama.

"Kenapa kamu senyum-senyum, Shan?" Tanya Yona melirik Shania yang masih tersenyum.

"Lucu aja liat kalian, semalem juga ribut-ribut begitu." Jawab Shania tersenyum.

"Dia aja yang mulai ngeselin." Ucap Yona mematikan kompornya dan membantu Shania untuk memasak makanan yang lain.

Di lain tempat, terlihat Veranda sedang sibuk dengan laptop juga buku-bukunya. Di sampingnya duduk Beby yang dengan tenang menemani Veranda. Beby tahu, gadis di sampingnya itu tidak nyaman saat tahu Yona menginap di rumahnya. Tapi mereka juga tidak bisa membiarkan Yona pulang dengan mobilnya saat kakinya saja masih sakit.

"Kamu kenapa? kalo bosen pulang aja duluan, entar biar aku naik taksi." Beby menoleh dan memandangi wajah samping Veranda yang masih sibuk dengan laptopnya.

"Nggak kok, aku bakal nemenin kamu." Ucap Beby masih memandangi wajah samping Veranda.

Dia tidak tahu mengapa gadis seperti Veranda bisa bertemu dengan Kinal yang sangat keras kepala. Tapi dia juga tahu jika Veranda dan Kinal saling mencintai walau keadaannya sekarang tidak memungkinkan untuk keduanya bersama.

The Angels Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang