Awan Pekat

9. Paginya sungwoon (Lanjutan)☁

Apa kalian tau? Betapa aku Sangat bahagia?

Daehwi menerimaku kembali, meski belum Sepenuh Hati tapi ia menerimaku.

Aku memeluknya Sangat erat. Sampai saat woojin memukul Kepalaku.

Aku tersadar kami sedang Ada didorm Aku Harus menjaga sikapku. Terima kasih sekali lagi kuucapkan pada park woojin.

Jika dy tidak mengingatkan Ku, mungkin Aku Sudah berteriak kegirangan saat daehwi menerimaku kembali.

Tapi tetap Saja Aku tak bisa menerima, anak berusia 19 tahun memukul Kepalaku. Jadi kukejar Dy tapi Ia malah bersembunyi dibalik tubuh daehwi.

Woojin sudah kabur kekamarnya Aku kesal karna tidak bisa membalas woojin Tapi saat mendengar Suara tawa daehwi. Hatiku meleleh.

"ini tawa pertamamu, mulai Dari sekarang Aku akan Selalu Membuatmu bahagia". kataku sambil menatapnya.

Iya malingkan wajahnya Yang memerah Dan pergi kearah dapur dan kembali melanjutkan kegiatan mencuci piring.

Aku menariknya duduk dimeja makan Dan mengambilkan beberapa Buah strawberry dipiring.

"makanlah, tanganmu Masih sakit kan, biar Aku Saja yang cuci piring lagi pula hanya tinggal beberapa piring lagi ". Kataku sambil Memulai cuci piring.

Aku melihatnya memakan strawberry itu dengan lahap. Sangat menyenangkan melihatnya makan.

Aku Jadi ingin mencipipinya juga, tapi Tanganku masih penuh dengan sabun.

"daehwi~aa suapi Aku" kataku sambil Membuka mulutku.

"aniya, ini milikku.. Hyung Sudah Memberikannya padaku kan" Jawabanya lagi sambil memasukkanmu 1 Buah strawberry besar sekaligus ke mulut kecilnya, ia bahkan kesusahan mengunyah Buah itu.

Aku menyudahi acara cucipiringku.
Ku berjalan Pelan kearahnya. Dan memegang pipinya Yang menggembung karna sedang makan strawberry.

Kupungut Bibirnya, kumasukan lidahku menjelajahi setiap sudut mulut daehwi, mencoba mencari sisa potongan yang Ada Dan memindahkanya kemulutku. Ia hanya bisa menepuk2 Dadaku untuk memintaku berhenti.

Kulepaskan pungutanku pada Bibirnya Dan menguyah strawberry yang kudapatkan. Rasanya Strawberry Dari Mulut daehwi 1000x lebh nikmat dari strawberry yang biasa kumakan.

Aku mengusap sisa saliva kami yang bercampur dengan strawberry disekitar dagu daehwi.

Daehwi memandang kesal, mukanya memerah sama Seperti warna strawberry.

"siapa suruh tidak menberiku strawberry saat aku memintanya baik2. Jangan salahkan Aku weeeek 😝" . Kataku.

Aku Sangat senang menggodanya. Reaksinya Sangat menggemaskan.

"hyung, apa yang Kau lakukan, jika Ada yang melihat kita. Jangan menciumku tiba2 Seperti itu" katanya Serius.

Aku berhenti tertawa Dan menunduk juga meminta Maaf sambil duduk bersimpuh Dan mengangkat Tanganku keatas.

"Mianeeee" kataku sambil memerengkan Kepalaku Dan memasang Muka seimut mungkin.

"Arashoo Arashoo, bangunlah ..Aigoo" katanya lagi sambil mendekat padaku

Kukira ia akan menarik tanganku untuk berdiri, tapi ternyata ia mengusap dagu Dan bibirku. Aku tidak sadar juga wajahku juga Ada jejak saliva yang tertinggal.

"hyungie berapa umurmu, Kau Saja makan Masih berantakan Seperti anak2 Saja" katanya sambil mengusap daguku.

Aku hanya tersenyum. Aku senang daehwi memperhatikanku