"Daehwi~aa daehwi~aa buka dulu pintunya"
"ahh kenapa hyung?" tanya daehwi dengan mata tertutup karna wajahnya penuh bisa shampoo.
"bukalah sebentar ada sesuatu yang penting, ayolah bukalah dulu" teriaknya
"ahh nanti saja hyung aku masih mandi"
"sebentar saja ayoolah sebentar saja ini sangat penting sekali, kepentingan mendesak"
"arashoooo" ucapnya daehwi berjalan malas ke arah pimtu kamar mandi"
"nah sudah jadi ada apa sungwoon hyung." ucap daehwi membukakan sedikit pintu kamar mandi.
Melihat daehwi membuka kamar mandi membuat sang hyung tersenyum.
"kenapa dengan senyum anehmu itu?" tanya daehwi takut dan perlahan menutup pintu kamar mandinya.
"aniiiiii... ayoo kita mandi" ucap sungwoon menerobos masuk kekamar mandi.
"hyung~~~~~" teriak daehwi.
"waee? Apa tak boleh? Kita bisa lebih menghemat waktukan.. aku juga bisa menggosok punggungmu jika kau mau."
"akal busukmu sudah bisa ku tebak"
"memang apa yang ku pikirkan?"
"hyung memikirkan sesuatu yang tak pantas" ucap daehwi kembali melajutkan mandinya.
"tau darimana isi otakku?"
"tentu aku tau, aku tau semua hal tentang hyung dan isi otak hyung itu."
"haha kau mengenalku dengan sangat baik rupanya"
"tentu saja hyung, tidak ada yang tak kutahu tentangmu hyung"
"jadi jika kau sudah tau? Bagaimana jika dilanjutkan saja" ucap sungwoon mendekat."
"haha sekali lagi tidak terima kasih" ucap daehwi memakai handuknya setelah selesai membilas tubuhnya.
"yakk yakk kau mau kemana?"
"keluar.. hyung nikmatilah acara mandinya" ucap daehwi keluar.
/
/
"yakk kenapa lama sekali" ucap daniel yang ternyata sudah ada didepan pintu,
"Daniel hyung kau mengagetkanku" ucap daehwi kaget.
"hyung mau mandi?"
"iya.. aku ada jadwal hari ini?"
"ahh baiklah mandilah, tapi ada sungwoon hyung didalam"
"sungwoon hyung?"
"nde"
"kalian mandi bersama?"
"a..ani.. "ucap daehwi gagap.
Tiba-tiba kepala sungwoon muncul dari sela pintu kamar mandi.
"niel~aa ayoo mandi bersama" ucap sungwoon mengedipkan matanya.
"khajaaa hyung" ucap daniel bersemangat.
"Mereka pasti sudah gila." Ucap daehwi segera kabur dari sana.
/
/
"Daehwi~aa makan" ucap jihoon saat daehwi melewati meja makan dimana para member makan pagi.
"ahh iya, aku mengeringkan rambutku dulu". Ucap daehwi masuk kekamarnya.
Di Kamarnya ia disambut oleh jinyoung sedang duduk tanpa ekspresi. Daehwi melihat jinyoung seperti itu tak berniat memulai pembicaraan apapun dengan jinyoung.
Setelah melihat daehwi berpakain rapi
"ayo kita makan diluar " ucap jinyoung menarik daehwi pergi tanpa mengidahkan panggilan member lain.
Dan disinlah mereka atap apartemen yang masih basah karna hujan lebat subuh tadi.
"Daehwi~aa" ucap jinyoung datar.
"hmm ada apa?" jawab daehwi.
"semua hanya salah paham"
"ck.. salah paham, sejak dulu hanya itu alasan yang hyung lontarkan. Salah paham. Apa hanya itu"
"boleh ku jelaskan semuanya dari awal? Dan jika ku jelaskan kau masih tidak bisa menerimanya, maka aku akan menyerah.
"Baik jelaskanlah"
"Daehwi~aa.. aku bersumpah lilin itu untukmu, aku membuatkanmu saat memikirkanmu dan hanya untukmu. Pihak toko salah menuliskan nama penerima karna nama patner yang tercantum di database mereka adalah nama jihoon."
"Jadi kau membawaku ketempat biasa yang kalian datangi. Pantas saja pegawai toko itu selalu memanggilku dengan nama jihoon. Sepertinya hyung punya lebih banyak kenangan dengan jihoon hyung yang tak ku ketahui."
"Aku minta maaf untuk itu, aku sungguh tak bermaksud"
"Tak perlu, aku sudah tau posisiku."
"tapi bukan itu maksudku"
"sudahlah lupakan, lalu ciuman apa itu juga salah paham? Apa kau akan mengatakan kau terpeleset dan tak sengaja mencium jihoon hyung? Tolong hyung, tolong jangan membuat aku seperti orang bodoh"
"daehwi~aa aku sugguh tak tak apa yang aku pikirkan saat aku mencium jihoon hyung. Percayalah"
"percaya?hyung aku sudah terlalu sering menutup mataku dan menutup telingaku hanya untuk mempercayai bahwa kau mencintaiku, aku berusaha percaya bahwa kau sungguh mencintaiku , aku sudah berusaha hyung"
Mendengar perkataan daehwi jinyoung bungkam seribu bahasa ia tak tau apa yang harus ia katakan.
"Hyung saat Di LA, malam itu... malam dimana kau mengatakan kau memilih jihoon tapi kemudian datang menemui itu, malam itu aku melihatnya. Kau dan jihoon hyung yang kalian lakukan di depan kamar hotel kalian aku melihatnya. Tau kau tau hyung dengan bodohnya bahkan setelah melihat itu aku masih memberikan kesempatan padamu untuk kembali, tapi pada akhirnya kau menyianyikan kesempatan itu. Ini yang terakhir hyung. Aku sudah bersumpah pada dariku , jika kau mengkhianatiku lagi aku akan benar-benar meninggalkamu dan perasaanku sampai disini saja. Aku tak menyangka akan secepat itu kau menyianyiakn kesempatan itu."
"Hyung kali ini aku bersungguh-sungguh, kali ini aku dengan segenap perasaanku ini, aku akan menyerah pada tahap ini, maafkan hatiku yang terlalu lemah karna tak bisa terus berada di bawah bayang-bayang jihoon hyung. Maafkan aku karna menyerah untuk bertahan mencintaimu. Kau bilang kau ingin aku mencintaimu dengan kepingan hatiku yang tersisa bukan? Kepingan itu sekarang sudah menjadi butiran debu, kau mengacurkannya lagi hingga tak tersisa. Kau menghempaskannya seolah tak ada artinya. Jadi karna hati itu sudah tak ada lagi dan tak tersisa lagi, Maka aku akan berhenti sampai disini.
Untuk kedua kalinya aku mengatakan terima kasih telah memberiku semangat saat kita masih bersama di produce, semua itu akan tetap ku kenangan indah bersama sahabat seperjuanganku, terima kasih sudah menjadi pengobat hatiku saat dulu aku terluka begitu dalam. Terima kasih sudah mengenggam tanganku meskipun hanya sebentar. Sekali lagi terima kasih Bae jinyoung sii." Ucap daehwi pelan dan mantap kemudian memeluk jinyoung dan menepuk punggung jinyoung.
"jangan, aku mohon jangan berhenti mencintaiku. Kumohon cintai aku lagi"
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Awan Pekat
Romansajinyoung x daehwi x sungwoon Ku hanya ingin terus berada disampingnya, tapi Sepertinya ia tak mengingkanku. Apa Aku hanya pelampiasan Saja? Dan Orang Pernah Ada dihatiku tiba tiba kembali. (Daehwi) Ku bahagia Ada disisinya .Ku ingin ia tetap disamp...