Sungwoon kehabisan nafas karna berlari kencang. Mini market sudah ada didepan matanya, tepatnya di seberang jalan . Tapi sungwoon berhenti di seberang jalan itu, kakinya enggan melangkah saat melihat Jinyoung sedang bersama daehwi.
Satu tangan Jinyoung menggenggam tangan daehwi dan satu lagi mengusap airmata di pipi daehwi.
/
/
Sungwoon memegang kakinya yang terasa nyeri karna ototnya tertarik tiba-tiba akibat ia berlari kencang. Meskipun sakit ia tak mengidahkannya karna saat ini hatinya jauh lebih sakit.
"aniyaaa.. aku baik-baik saja" ucap sungwoon menenangkan hatinya, ia sudah berjanji takkan menekan daehwi, menghalangi daehwi ataupun memaksakan kehendakknya.
Bahkan jika daehwi ingin kembali ada jinyoung ia akan merelakannya.
"Gwencana sungwoon~aa asal ia bahagia " sungwoon membalikkan badannya dan pergi tertatih dengan kaki yang sedikit pincang.
/
/
/
"Mian" ucap daehwi pelan.
"apa benar-benar tak bisa?"
Daehwi menggeleng dan airmatanya mengalir.
"ya ya jangan menangis, aku mengerti tak apa-apa. Ini salahku " ucap jinyoung mengusap airmata daehwi.
Daehwi hanya diam dan tertunduk.
"aku tak apa-apa daehwi~aa " ucap jinyoung tersenyum.
~10 menit yang lalu
"hyung, aku sudah membuat keputusan. Daehwi meremas kotak susu yang ada di tangannya, ia masih menghindari tatapan jinyoung yang menatapnya lekat.
"Aku akan terima semua keputusannmu" ucap jinyoung pelan.
Daehwi menaikkan kepalanya menatap manik mata jinyoung yang memerah.
"Bolehkah aku katakan semuanya? semua yang menyesakkan hatiku ?"
Jinyoung hanya diam dan mengangguk pelan.
"hyung, aku tau hubungan antara kau dan jihoon. Tanpa kau mengatakkanya padaku sampai sekarang ia masih ada di hatimu, aku melihatnya."
"Malam itu, Di LA aku melihatanya. Kau dan jihoon kalian ..." Daehwi tidak bisa melanjutkan kata-katanya.
Jinyoung tersentak kaget. Ia tak tau daehwi melihat mereka, tapi itu hanya kesalahan Jinyoung melakukannya karna ia berpikir itu adalah daehwi.
"Tidak daehwi~a bukan seperti itu kejadiannya kau salah paham, saat itu aku tidak sadar kepalaku sakit aku meminum alkohol yang seharusnya tidak aku minum, saat itu pikiranku sedang kalut, aku mengira jihoon adalah kau karna aroma kalian sama .. aku sunggguh...."
"Tapi pada akhirnya kau tetap memilih jihoon hyung." Jawaban Daehwi itu membuat Jinyoung bungkam.
"Aku ingin seseorang yang mencintaiku sepenuhnya"
Jinyoung menghela nafas berat. Ia sudah tau kemana arah pembicaraan daehwi.
"kau mencintainya? .... kau mencintai sungwoon hyung ?"
"uhm.. Aku pernah mencintainya dan sekarang perasaan itu tumbuh lagi hatiku terluka dan ia datang kembali. Aku tak peduli apa perasaanku ini cinta atau hanya rasa nyaman yang jelas aku hanya ingin bersamanya. Saat ini aku ingin selalu berada di sampingnya. Aku ingin selalu memeluknya, aku ingin selalu menghirup aromanya, Jika itu yang dinamankan cinta, maka iya.. aku mencintainya"
"cukup.. sudah cukup.. itu sudah cukup untukku" Sambung jinyoung memutus perkataan daehwi.
"Aku mengerti daehwi~aa aku mengerti. "
"Jadi ini keputusanmu? Kau memilihnya?"
Daehwi hanya mengangguk.
Flashback end
"Maafkan aku jika selama ini cintaku hanya membawa tangis untukmu, maafkan aku sudah mengecewakkanmu, ini bukan kesalahanmu atau sungwoon hyung ini kesalahanku, aku yang sering ragu dan terus menyakitimu. Aku tak berhak mengharapkan cintamu saat cintaku sendiri hanya menyakitimu, pergilah sekarang"
"Tapi hyung"
"kumohon pergilah sekarang. Sebelum aku berubah pikiran dan tak merelakanmu... pergilah sekarang"
Tanpa basa basi lagi daehwi langsung pergi bergegas dari tempat itu.
/
/
Sungwoon mengambil air es dan pergi kekamarnya mengkompress kakinya yang sakit, otakknya selalu mengulang adegan daehwi dan jinyoung.
"Sial kakiku sangat sakit" ucapnya . Ia menyalahkan kakinya pada kenyataanya hatinya yang sakit dan terluka.
Sungwoon mendengar suara pintu terbuka dan suara derat langkah menuju kamarnya. Ia langsung menyembunyikan kompress itu dan berdiri seolah ia tak terluka.
/
/
Daehwi menerobos masuk dormnya dan berjalan cepat menuju kamarnya.
"hyung" Daehwi memasang buka ingin menangis dan melompat ke pelukan sungwoon.
"Dae... daehwi~aa" ucap sungwoon yang masih kaget, badannya tak siap menerima terjangan daehwi hingga sungwoon terduduk di ranjangnya sambil tetap mempertahankan pelukan daehwi.
"hyung...... keluarlah dari garis bodohmu itu, karna aku ingin bersamamu.. bisakah kita memulai lagi dari awal"
tbc
maaf bgt karna sibuk jadi susah up, author masih sering baca fic disini kok, cuma lagi gak mood buat update karna kesibukan sama baby dan ngurus rumah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Awan Pekat
Romansajinyoung x daehwi x sungwoon Ku hanya ingin terus berada disampingnya, tapi Sepertinya ia tak mengingkanku. Apa Aku hanya pelampiasan Saja? Dan Orang Pernah Ada dihatiku tiba tiba kembali. (Daehwi) Ku bahagia Ada disisinya .Ku ingin ia tetap disamp...