Setelah selesai makan kami kembali ke kamar, pria itu sedang tidak dalam keadaan mood yang baik karena sesuatu yang ia khawatirkan tadi pagi terjadi. seseorang dari masalalu ku mengisi kursi kosong disampingku saat kami sarapan tadi.
Ia terus saja diam tanpa bicara selama perjalan kami ke kamar, aku juga hanya diam mengikutinya dari belakang, sejujurnya aku menyadari ia orang yang sangat posesif.
"hyung" panggilku menarik ujung bajunya. ia berdiri membelakangiku.
"hyungg" kataku lagi
ia berbalik dan memelukku.
"aku takut kau menjadi goyah" katanya dengan suara parau.
"aku disini, tidak akan kemana-mana" menepuk punggungnya.
"kau percaya padaku kan hyung?"
"hmm aku percaya..." katanya menyandarkan kepalanya di pundakku.
"ahh hyung aku lupa.. aku membelikanmu sesuatu kemarin"
"sesuatu?" tayanya bingung
aku membongkar tasku dan menunjukkan apa yang ku beli padanya"
"Tadaaaaaaa... pulpen wartel"
ia melihat bingung ke arah pulpen wartel yang ku pegang
"aku tahu hyung selalu menatapa iri pada jisung hyung yang diberi pulpel worter oleh fansnya"
"jadi aku membalikan hyung ini, hyung menyukainya?" tanyaku penuh harap.
"aahhh iya aku menyukainya haha" katanya menggaruk kepalanya.
"syukurlah jika hyung menyukainya. ahh aku juga membelikan ini " aku membuka kotak besar yang ada di koperku
"ahhhhh orang rumah sangat menyukai ini... aku tidak sempat membelinya kemarin, ... ini untukku?
"hmm tentu saja.." kataku gembira karena wajahnya sangat terlihat ceria.
"ahh ada satu lagi hyung..." kataku membongkar koperku lebih dalam aku lupa menaruhnya dimana.
"ketemuuuuuuu" teriakku saat menemukannya tenyata tidak ku letakkan di koper tapi di dalam tas tersendiri.
" ini untuk adikmu hyung, ku harap ia menyukainya..."
"sebanyak ini? " tanya kaget.
"aku tidak tau harus memilih yang mana, aku tidak tahu adikmu menyukai warna apa jadi aku membeli semua warna"
"aigoooo kenapa kau boros sekali daehwi~aa, kali ini ku maafkan tapi jangan membeli barang yang tidak penting lagi kau mengerti?"
"tapi terima kasih sebelumnya sudah memperhatikan ku dan keluargaku... kau hadiah terbaik yang di kirim Tuhan untukku" ia memelukku dan mengusap punggungku.
"ahhh daehwi~aa aku juga punya hadiah untukmu" ia duduk di sofa dan menarikku duduk dipangkuannya
ini...
"aku pergi dengan jisung dan aku membeli ini untukmu...aku lupa membeli pastry nanas karena sibuk menawar barang ini... kau menyukainya? " tanya ragu-ragu
aku benar-benar menyukainya...sangat.
"aku suka hyung sangat menyukainya, ahhhh gumowo hyung" kataku senang dan memeluknya erat.
"boleh ku pakaikan?" katanya
iya memakaikan cincin itu sedikit longgar tapi masih bisa terpasang, salahku karena terlalu kurus.
" ini cincin couple tapi sayang kita tidak bisa memakainya sekarang" kataku menatap sedih pada cincin .
"tidak apa-apa.. kita bisa memakainya nanti, kita akan menunjukkannya pada semua orang suatu saat nanti" katanya menciumi tanganku.
"hyung hajima geli" kataku menarikku tanganku.
"geli?.... kalau ini? " ia mengecup bibirku singkat.
"ini tidak geli?" tanya pura-pura polos
"aniya,,, kalau itu tidak geli.. muucchh " kataku sambil tersenyum kali ini aku yang menciumnya berkali-kali
"jangan menggodaku, kepalaku sedikit pusing sekarang gara-gara makanan tadi jika tidak kau mungkin tidak akan bisa berjalan dengan benar saat pulang nanti"
aku terdiam bungkam tidak bicara dan bergerak lalu, melihat aku terdiam iya lalu tertawa...
"hahaha aku hanya bercanda..." katanya kembali menciumkuuu...
"aku lelah.. bisakah kita tidur sebentar aku sangat mengantuk" tanyanya lembut
"dayanghaji.. khaja hyung", kami kembali berbaring di tempat tidur, aku memeluknya erat menempatkan kepalanya di dadaku dan mengusap rambutnya hingga ia tertidur.
.
.
.
.
to be continue
haha mumpung lagi mood nulis
KAMU SEDANG MEMBACA
Awan Pekat
Romancejinyoung x daehwi x sungwoon Ku hanya ingin terus berada disampingnya, tapi Sepertinya ia tak mengingkanku. Apa Aku hanya pelampiasan Saja? Dan Orang Pernah Ada dihatiku tiba tiba kembali. (Daehwi) Ku bahagia Ada disisinya .Ku ingin ia tetap disamp...