36. Waktu berlalu begitu cepat 7

731 81 9
                                    


Pria dalam pelukanku ini masih tertidur pulas.  Aku membelai surai coklatnya memberikan kenyamanan agar ia bisa tidur lebih pulas.

Sejujurnya aku menyukai rambut hitam kelamnya. Aku jauh lebih menyukai warna itu, mungkin karena aku mulai mencintainya sejak ia berambut hitam. Wajahnya terlihat maskulin saat berambut hitam, ia selalu berusaha selalu telihat maskulin meskipun pada akhirnya akan selalu berujung menjadi menggemaskan.

Aku menyesap aroma tubuhnya, begitu menenangkan, ia mengganti aroma favoritenya demi aku, ia tidak ingin aku mengingat masa lalu, ia berkata jika ingin memulai dari awal kita harus menyingkirkan semua hal yang ada dimasa lalu termasuk juga aroma yang biasa kita hirup. Awalnya aku tidak terbiasa karena aroma baru ini tercium asing tapi lama kelamaan aroma ini sangat menyenangkan untuk dihirup, dan benar saja aroma baru bisa menimbulkan perasaan yang baru. Aroma bunga yang tidak menyengat penciuman aroma tumbuhan yang menenangkan

Aku memeluknya lebih erat berharap ia akan selalu sehat agar bisa menemaniku. Sekarang aku harus jadi lebih protective padanya, pada kesehatannya. Itu tugasku sebagai kekasihnya. Iya telah banyak menjagaku, sekarang tugasku adalah menjaganya. 

Aku memperhatikan cincin yang masih melingkar di telunjukku. Aku berpikir kapan aku bisa memakai cincin ini jika didepan sesama member saja kami harus bermain kucing-kucingan. Aku menghembuskan nafas berat membuatnya terbangun. 

Ia menggeliat merenggangkan tubuhnya, aku mengira ia akan bangun tapi ia kembali tertidur dan memelukku lebih erat.  

Ia terlihat seperti bayi saat sedang tertidur, begitu menggemaskan hingga membuatku berpikir bagaimana bisa dulu aku berpikir untuk jatuh cinta pada orang saat  aku mempunyainya di sisiku. 

Aku tidak mengerti apa yang terjadi di hidupku ke depannya, aku ingin menikmati hari demi hari bersamanya, menikmati hari ini seperti tidak ada hari esok, menimati setiap momen yang ada, menikmati setiap cinta yang ia berikan padaku,aku tidak ingin mengingat masa lalu karena aku ingin hidup di masa depan. Aku tidak ingin hidup di masa lalu karena aku memiliknya sekarang.

Apa kalian percaya dengan Belahan Jiwa? Jika aku, aku percaya akan adanya belahan jiwa.

Apakah pria di pelukanku ini adalah belahan jiwaku atau bukan aku tidak tahu, yang aku tahu aku jatuh cinta lagi padaya. Setelah semua hal yang terjadi aku jatuh cinta lagi padanya.

.

.

tobe continue


abis ini bakalan author flashBack yah ke "awal" kenapa pria itu bisa bersama daehwi tapi di chapter selanjutnya, author sedikit jaga-jaga buat wanna one Go nanti kyaknya bakalan liat dulu gimna interaksi antara para pelakon ff ini di wanna one go pasti bakalan berpengaruh sama flasback yang nanti bakalan author bikin yang ngikutin author dari awal tentu udah tahu author gimana kalau. ya kan ... 


ya udah itu aja sekian... sampai jumpai lagi nanti author mau lanjutin "pekatnya rasa" dulu siapa tahu ada yang nunggu. .



Awan PekatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang