Daehwi terbangun sekitar pukul 10. Ia melepaskan tangan Jinyoung memeluknya erat, merapatkan selimut ketubuh Jinyoung dan turun dari tempat tidur.
Ia juga merapikan selimut sungwoon. Lalu keluar kamar dan langsung menuju dapur, ternyata di dapur minhyun baru selesai memasak sarapan.
"ndee aku sudah memasaknya karena hari aku harus pergi pagi ini, aku juga sudah membuat bubur abalon untuk jinyoung suruh ia makan, kau mengerti? aku pergi dulu" Minhyun bicara cepat dan bergegas pergi dengan manager.
"Daehwi melihat makanan yang di buat minhyun tapi tidak ada telur gulung, jadi ia memutuskan untuk membuat telur gulung"
saat sibuk memasak telor gulung , ia merasakan sebuah tangan melingkar dipinggang Daehwi dari belakang.
"coklat" pikir Daehwi, ia tahu itu adalah aroma dari Jinyoung.
"hyung kenapa kau bangun? tidurlah lagi kau masih sakit" Kata daehwi tanpa menengoknya.
"Aku ingin bersamamu lebih lama " Jinyoung meletakkan kepalanya di pundak daehwi.
"hyung aku sedang memasak tunggu sebentar" daehwi melepasku tangan jinyoung dari tubuhnya.
"apa yang kau sedang buat? Telur gulung?" jinyoung merasa dijalankan oleh seonggok telur gulung.
"Kenapa wortelnya banyak sekali? " jinyoung mengambil 1 iris telur gulung yang baru saja di tata dengan apik oleh daehwi.
"ahh Aku tidak sengaja memasukkan banyak wortel tadi" kata daehwi menyiapkan alat makan di meja makan.
"Ahhh hyung aku hampir lupa, minhyun sudah memasakkan bubur untukmu.. makanlah aku akan memanggil hyung yang lain" kata daehwi mengusap rambut jinyoung.
"arashooo tapi poppo dulu" memajukan bibirnya.
Alih-alih memberikan bibirnya. Daehwi malah hanya memberikan pipinya untuk di kecup jinyoung. Dan setelah itu berlalu pergi.
Jinyoung hanya bisa tersenyum dan melanjutkan makannya.
"perjalananku masih sangat panjang" pikirnya dalam hati.
.
.
.Daehwi membangunkan guanlin sekaligus jihoon yang ternyata berada dibawah selimut guanlin juga membingungkan jaehwan dan woojin untuk segara sarapan.
Lalu ke kamar jisung untuk membangunkan OngNielSung.
Daehwi kembali kekamarnya untuk membangunkan Sungwoon. Ia menarik nafas panjang sebelum membuka pintu kamarnya sendiri.
"hyung" Daehwi berjalan diantara remangnya kamar mereka. Berjalan lurus menuju sungwoon.
"hyung" panggilnya lagi. Tapi sungwoon tidak bangun juga.
daehwi duduk di tepi tempat tidur sungwoon. Menepuk pundaknya agar segera bangun.
"hyung irooona yoo " daehwi menaikan nada suaranya karena terdengar dari luar kamar suara member lain yang sudah bangun dan berada dimeja makan.
"hyung bangunlah kau harus sarapan" Daehwi mengusap rambut sungwoon yang berantakan.
Sungwoon membuka separuh matanya. Ia tidak bisa melihat dengan jelas tapi penciumannya masih sangat tajam untuk mencium aroma citrus dari tubuh daehwi.
"dae~aa" ucapya dengan serak.
"hmm ini aku, cepatlah bangun"
"aarrgggg aku sangat mengantuk" Sungwoon menggeliat menendang-nendang selimutnya karena tidak ingin bangun dari tempat tidurnya.
Sungwoon menarik tangan daehwi hingga daehwi berbaring disisinya.
"5menit saja " sungwoon memeluk daehwi dengan tangan dan kakinya.
Menyelimuti Daehwi dengan tubuhnya.
"Baiklah 5 menit" daehwi tidak tahu apa yang ada dipikirannya hingga membiarkan Sungwoon memeluknya seperti ini.
Dipeluk hangat seperti ini membuat daehwi kembali mengantuk tapi ia harus mengendalikan dirinya untuk tidak tertidur apalagi tertidur dipelukan mantan kekasihnya ini.
Daehwi bisa merasakan detak jantung sungwoon. Daehwi mengulurkan tanganya membelai rambut sungwoon.
"baiklah sudah 5menit"kata sungwoon melepaskan pelukannya.
"aaa benarkah.. Cepat sekali" kata daehwi bangkit dari tempat tidur sungwoon.
"keluarlah, aku akan menyusul sebentar lagi" kata sungwoon
"ya..." jawab daehwi singkat lalu kembali ke meja makan.
.
.
.
"Kenapa kau lama sekali ?" rengek jinyoung menarik tangan daehwi untuk duduk disampingnya."mianeee" kata daehwi mengusap punggung jinyoung.
"Wahh ini enak.. Apa kau yang memasaknya?" tanya jisung.
"aniyaaa.. Minhyun hyung memasaknya sebelum pergi" jawab daehwi yang sibuk menyuapinya Jinyoung.
Sungwoon hyung datang dengan kacamatanya duduk di kursi samping jihoon.
Sungwoon makan tanpa bicara. Matanya menatap telur gulung yang sama sekali tidak digetuk oleh member lain.
"kalian tidak memakan ini?.. Kalau kalian tidak memakannya akan kuhabisikan" kata sungwoon setelah menunjuk piring telur itu.
"makanlah.. Minhyun entah apa yang minhyun pikirkan saat membuatny. Entah itu telur gulung campur wartel atau, cuma wartel yang diberi telur" kata jisung yang memang tidak menyukai wartel. Ia juga tidak tahu kalau daehwi yang membuat telur gulung itu.
" ini enak, hyung saja yang tidak suka makan wartel dan ini bukan masakan minhyun, telur seperti ini cuma daehwi bisa membuatnya" kata sungwoon tanpa melihat jisung .
Tiba-tiba semua sunyi karena member lain yang memandangnya aneh kecuali OngNiel dan woojin yang masih sibuk makan, membuat sungwoon mengangkat kepalanya.
"Kenapa kalian melihatku seperti itu" kata sungwoon pura-pura tidak terjadi apa-apa2.
"benarkah? " tanya jisung memandang daehwi yang juga kaget.
"ahhh Iya aku yang memasakknya hyung" kata daehwi menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Jinyoung menatap Daehwi yang kebingungan dan canggung dengan tatapan sendu.
"Jadi ia sengaja bangun untuk memasak makanan untuk sungwoon hyung" pikir Jinyoung dalam hati sambil menghela nafas panjang.
"Gwencana Gwencana setidaknya dia tetap disampingku" pikirnya postif.
Jinyoung kembali membuka mulutnya untuk minta disuapi oleh Daehwi.
"yakk yakk makan saja.. Tidak usah memikirkan siapa yang memasaknya" kata woojin tiba-tiba membuka suaranya.
.
.
.
.
.To be continue

KAMU SEDANG MEMBACA
Awan Pekat
Romancejinyoung x daehwi x sungwoon Ku hanya ingin terus berada disampingnya, tapi Sepertinya ia tak mengingkanku. Apa Aku hanya pelampiasan Saja? Dan Orang Pernah Ada dihatiku tiba tiba kembali. (Daehwi) Ku bahagia Ada disisinya .Ku ingin ia tetap disamp...