45. FlashBack part 9

702 104 20
                                    

"aku tidak suka aroma vanila, jika aku meminta hyung untuk tidak menggunakan aroma vanila apa hyung akan menggantinya dengan aroma lain? tanya daehwi

sungwoon sontak membalik tubuhnya menghadap daehwi dan saling menatap

"kau menyuruhku mengganti aromaku?"

"nde.. apa hyung mau ?"

"Tidak" jawab sungwoon

"aku tidak mau" sungwoon kembali membelakangi daehwi.

"weee?" tanya daehwi.

"aku tidak suka disuruh-suruh, akan akn menggantinya jika aku ingin bukan karna orang lain"

"meskipun itu aku yang memintanya?"

"hmm ya meskipun itu kau sekalipun.

"hyung aku ingin tanya pendapatmu"

"pendapat?"

"Hmmm pendapat apa"

"jika kita memulai hubungan baru..bukankah kita harus melupakan semua hal yang pernah ada sebelumnya. Semuanya harus dilupakan di singkirkan bahkan jika kita memulai hubungan itu dengan orang yang sama kita harus tetap memulai dari awal bukan."

"hmm jika hal itu, aku setuju. Menurutku memulai hubungan baru atau lembaran baru apalagi dengan orang yang memberi kita banyak kenangan, hal itu memang sangat sulit karna kita harus melupakan semuanya dari awal hingga akhir, dari a hingga z dari kenangan buruk hingga kenangan manis, semua harus dimulai dari awal. Mungkin sesekali kenangan lama akan membayangimu tapi itulah resiko yang harus di tanggung. Bukan berarti kita harus mengubah kepribdadian atau hobi kita. Kita tidak harus mengubahnya." sungwoon bangun dari posisinya dan duduk menghadap daehwi yang masih dalam posisi tiduran.

"Hmmm begitu, lalu kenapa hyung tidak mau mengganti aroma hyung seperti permintaanku ? " tanya daehwi ia ikut bangkit dan duduk bersila diatas tempat tidurnya.

"Kenapa Aku, memang siapa yang akan memulai hubungan baru? Bukankah itu antara kau dan jinyoung. Bukan aku, Kenapa harus aku yang mengganti aromaku. Apakah akan ada garansi jika aku mengganti aromaku, kau akan memulai lembaran baru denganku? " tanya sungwoon sinis?.

"ahhhh tidak tau." Kata daehwi menghindari pertanyaan Sungwoon.

Daehwi hanya mengujinya ia tidak tau harus memberi sungwoon kesempatan atau tidak tapi sepertinya tidak bisa karna sungwoon tidak mau mengganti aromanya. Bukanya ia tidak menyukai vanilla, ia sangat menyukai vanila karna itu ia memaksa tidur di tempat tidur sungwoon.

Bagi daehwi aroma tubuh seseorang adalah hal yang sangat penting baginya . Daehwi sangat suka memeluk orang, dan daehwi ingin memeluk orang dengan aroma yang membuatnya nyaman. Karna itu daehwi sangat mementingkan aroma.

..

"yaaa jawab aku" kata sungwoon menggucang-guncangku tubuh daehwi.

"ahhhhhh tidak tau tidak tau" kata daehwi menghindari merapatkan selimut ketubuhnya sedangkan sungwoon masih merengek di sampaing daehwi, daehwi tidak memperdulikannya dan pergi ke alam mimpin.

.

.

.

Keesokan paginya.

Daehwi membuka matanya sungwoon sudah tidak ada di tempat tidurnya, semalam sungwoon akhirnya mengalah dan tidur di ranjang atas.

Daehwi terus mengucak matanya, karna gatal. Entah karna iritari taua apa yang jelas sejak di LA matanya selalu seperti ada yang meganjal, ia khawatir itu berbahaya karna itu semalam ia bicara dengan manajer untuk meminta izin ke rumah sakit, dan manajer mengizinkannya. Ia tidak memutuskan pergi sendiri meskipun sebenarnya ia sangat takut untuk pergi kedokter sendiri. Daehwi pergi mandi dan membersihkan diri, setelah selesai mandi ia sudah melihat roti stroberi dan jus banana stroberi di atas mejanya. Pasti sungwoon hyung pikir daehwi, ia menghabiskan sarapannya dan bergegas pergi karna mobil sudah menjemputnya. Para member lain masih dikamar mereka. Bahkan daehwipun tidak melihat jinyoung sejak pagi tadi.Daehwi mendengar suara sungwoon ada dikamar besar meneriakan nama jaehwan dan menyuruhnya bangun. Daehwi berpamitan pada jisung yang ada dikamarnya dan minhyun yang sedang sibuk membersihkan dapur.

Awan PekatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang