Sungwoon masuk mendahulu jinyoung menuju kamarnya untuk segera sarapan kemudian baru disusul oleh jinyoung yang langsung duduk disamping minhyun dan mengambil mangkok nasinya. Memakan sarapan yang sudah daehwi siapkan untuk para member.
/
/
Daehwi meminum obatnya saat sungwoon membuka pintu kamar mereka.
"kau sakit?" tanya sungwoon memakai celananya, daehwi hanya menggeleng dan memalingkan wajahnya.
"kau malu? Aigoo Kau sudah sering melihatku lebih terbuka dari ini kan aigooo pabo yah" ucap sungwoon sambil tertawa.
"aku tak malu" ucap daehwi dengan telinga memerah.
"lihatlah telingamu memerah" ucap sungwoon makin tertawa keras.
"ahhhhh tidakkk" ucap daehwi menutup telinganya.
Sungwoon tertawa keras sambil meraih botol parfume yang ada dilemarinya.
"Jangan" ucap daehwi.
"apanya Jangan?"
"Parfume !!aku lebih suka aroma lembut vanilamu saat memelukku"
"hmm apa kau berencana memelukku? Hmm" ucap sungwoon maju mendekat membuat daehwi mundur.
"a—aa- ani tentu saja tidak.. ...sudahlah terserahmu saja" ucap daehwi langsung pergi memukul-mukul wajahnya.
/
/
"daehwi tak biasanya bisa memasak enak seperti ini" ucap woojin dengan mulut penuh makanan
"enakkan enakkan?" tanya woojin lagi pada semua member yang sedang makan.
"woojin~aa kami tau masakan adikmu enak jadi diamlah" ucap jihoon memukul mulut woojin dengan sendok.
"kau selalu memuji daehwi setiap ia tak ada, tapi bicaramu selalu ketus kalau sudah berada didepannua Ada apa denganmu hadehh" ucap Jisung menggelengkan kepalanya.
"apa ada yang menyebut namaku?" ucap daehwi yang tiba-tiba muncul.
"percaya diri sekali kau. Cepatlah makan.. tidak ada yang menyebut namamu" ucap woojin menggeser kursi disampingnya agar daehwi duduk. Sikap woojin itu membuat member lain menggelengkan kepalanya.
Daehwi hanya merengut mendengar kata-kata woojin dan duduk disamping woojin.
"Makanlah" ucap woojin lagi melihat daehwi hanya mengaduk-aduk makanannya.
"Nde" ucap daehwi cemberut.
"wahhh makannnnn" teriak sungwoon dari jauh,
"astaga ribut sekali" ucap minhyun menutup telinganya karna suara melingking sungwoon.
Jinyoung memperhatikan dari jauh dan hanya tersenyum pahit.
"makanlah yang banyak" ucap minhyun mengusap belakang kepala jinyoung dengan lembut..
"yakk yakk makan yang benar ,lehermu bisa patah menengok kearahnya" ucap woojin kembali berkomentar saat melihat daehwi yang memutar kepalanya melihat sungwoon.
"arashoo" ucap daehwi malas, ia terus menatap telur gulung penuh wortel yang tak digetuk oleh memberlain.
"apa tak ada yang makan? Buatku saja oke" ucap sungwoon mengambil telur itu dan memakannya tanpa mendengar jawaban dari member lain.
"Kenapa kau tersenyum-senyum sendiri, kau gila ?" ucap woojin masih setia mengomentari daehwi yang tiba-tiba tersenyum.
"yakk bagaimana kau bisa mengatakan adikkmu sendiri gila" ucap sungwoon dengan mulut penuh.
"yahh yahh kalian sama-sama gila. Kalian sangat cocok menikahlah" balas woojin malas .
"oke tak masalah" jawab sungwoon keras.
tapi kemudian woojin berteriak karna daehwi menusuk paha woojin dengan sumpit.
"yakkk kau gila, kenapa kau menusukku" ucap woojin mengusap pahanya.
"karna hyung menyebalkan" ucap daehwi cemberut.
"kauuu yakkkk kauu... wahhh" ucap woojin menahan emosinya.
"Mohon Bersabar ini ujian. Ini ujian, ujian dari tuhan" ucap Jihoon mengusap punggung woojin.
TBC
komen juseyooo .....
kyknya udah pada tau kan arah endingnya mau kemana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Awan Pekat
Romansajinyoung x daehwi x sungwoon Ku hanya ingin terus berada disampingnya, tapi Sepertinya ia tak mengingkanku. Apa Aku hanya pelampiasan Saja? Dan Orang Pernah Ada dihatiku tiba tiba kembali. (Daehwi) Ku bahagia Ada disisinya .Ku ingin ia tetap disamp...